Bahasa Penesak atau Melayu Penesak adalah ragam Melayik dari cabang Musi yang dituturkan oleh Suku Penesak yang tersebar di sebagian wilayah Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.[3]
Klasifikasi
Bersama dengan ragam Belide dan Lematang, ragam Penesak termasuk ke dalam subkluster dialek "Dataran Rendah", yang lebih dekat dengan bahasa Palembang dibandingkan dengan ragam-ragam kluster Musi lainnya. Secara internal, McDowell & Anderbeck (2020) menggolongkan bahasa Penesak ke dalam empat ragam geografis, yaitu Burai, Penesak (Tanjung Batu), Meranjat, dan Pedamaran.
Dialek Burai merefleksikan bunyi Proto-Melayik *a di akhir sebagai [ɨ], sementara dialek Tanjung Batu, Meranjat, dan Pedamaran menggunakan bunyi [o]. Beberapa peneliti di masa lalu terkadang menggolongkan ragam Pedamaran dan ragam Pegagan ke dalam bahasa Ogan, walaupun ketiganya memiliki perbedaan mendasar dalam perubahan bunyi dan kosakata. McDowell & Anderbeck menggolongkan ragam Ogan di daerah Ulu ke dalam rumpun Barisan Selatan, dan memasukkan Pegagan ke dalam subkluster Musi Hulu bersama ragam-ragam Musi Sekayu, Rawas, dan Col.[3]
Demografi dan persebaran
Jumlah penutur bahasa Penesak pada sekitar awal tahun 2000-an diperkirakan sebanyak 130.000 jiwa. Wilayah pertuturan bahasa Penesak dipisahkan oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Ogan dan Sungai Komering. Kawasan utama penutur bahasa Penesak terletak di sebelah barat Sungai Ogan, terutama di sekitar Tanjung Batu, sementara dialek Pedamaran dituturkan secara terpisah di sebelah timur Sungai Komering, ke arah selatan dari Kayu Agung. Menurut salah satu riwayat setempat, penutur bahasa Penesak di Pedamaran merupakan keturunan perantau dari Tanjung Batu yang membuka lahan di seberang Sungai Komering.[3]
Kosakata
Bahasa Indonesia |
Bahasa Palembang |
Bahasa Penesak
|
ini |
ini |
iko
|
sebentar |
sedenget |
tegal
|
yang |
yang |
endèk
|
begini, seperti ini |
mak ini, cak Ini |
bak iko
|
jarang |
jarang |
tak kalo
|
tidak ada |
katik |
tak naro
|
lihat |
jingok, selik |
liat
|
kakek/nenek |
yai/nyai |
gedèh jantan/gedèh betino
|
kecil |
kecik |
kecèt
|
laki-laki |
lanang |
jantan
|
kita |
kito |
diri, kito
|
orang |
uwong |
orang
|
sendiri |
dewek |
surang
|
jangan
|
jangan
|
dalah
|
mereka
|
dio wong
|
durang
|
Referensi
Pranala luar