Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Aposematisme

Warna terang dari katak beracun menandakan tanda bahaya bagi pemangsa.

Aposematisme (bahasa Latin: ἀπό berarti "menjauh", dan bahasa Latin: σ̑ημα berarti "tanda") adalah istilah yang dicetuskan oleh Edward Bagnall Poulton[1] untuk ide Wallace mengenai warna peringatan.[2] Hal ini menggambarkan sebuah jenis adaptasi antipemangsa yang tanda peringatan ini dikaitkan dengan ketidakbergunaan sebuah mangsa bagi pemangsanya. Aposematisme selalu melibatkan sebuah tanda ketertarikan. Tanda peringatan dapat berupa warna tubuh hewan, suara, bau,[3] atau ciri-ciri lain yang dapat dikenali dengan jelas. Tanda aposematisme berguna bagi pemangsa dan mangsanya agar dapat mencegah dirinya dari bahaya yang dapat terjadi.

Aposematisme dimanfaatkan dalam mimikri Müller. Spesies yang memiliki kemampuan bertahan yang kuat akan berkembang sehingga menyerupai satu sama lain. Dengan menyerupai diri dengan warna yang sama, tanda peringatan untuk pemangsa dikirimkan, sehingga mereka dapat saling mengenali dengan cepat antara spesies tersebut.

Tanda peringatan tidak memerlukan adanya pertahanan fisik atau kimiawi untuk menghalangi pemangsa. Mimikri seekor ular gunung Kalifornia (Lampropeltis zonata), yang memiliki kulit berwarna kuning, merah dan hitam yang menandakan bahwa ia memiliki bisa yang beracun yang mirip dengan ular karang, mendukung model aposematisme. Evolusi tanda peringatan oleh sebuah spesies yang memiripkan dirinya dengan spesies lain yang memiliki pertahanan yang lebih kuat dikenal dengan mimikri Batesia.

Referensi

  1. ^ "Aposematism". apheloria.org (dalam bahasa bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-08. Diakses tanggal 7 Januari 2017. E.B. Poulton coined “aposematism” in the book The Colours of Animals in 1890. 
  2. ^ "The Colours of Animals and Plants, by Alfred Russel Wallace". people.wku.edu (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Januari 2017. 
  3. ^ Eisner, T; Grant, RP (24 Juli 1981). "Toxicity, odor aversion, and "olfactory aposematism"". Science. 213 (4506): 476–476. doi:10.1126/science.7244647. ISSN 0036-8075. PMID 7244647. Diakses tanggal 7 Januari 2017. 


Kembali kehalaman sebelumnya


Index: pl ar de en es fr it arz nl ja pt ceb sv uk vi war zh ru af ast az bg zh-min-nan bn be ca cs cy da et el eo eu fa gl ko hi hr id he ka la lv lt hu mk ms min no nn ce uz kk ro simple sk sl sr sh fi ta tt th tg azb tr ur zh-yue hy my ace als am an hyw ban bjn map-bms ba be-tarask bcl bpy bar bs br cv nv eml hif fo fy ga gd gu hak ha hsb io ig ilo ia ie os is jv kn ht ku ckb ky mrj lb lij li lmo mai mg ml zh-classical mr xmf mzn cdo mn nap new ne frr oc mhr or as pa pnb ps pms nds crh qu sa sah sco sq scn si sd szl su sw tl shn te bug vec vo wa wuu yi yo diq bat-smg zu lad kbd ang smn ab roa-rup frp arc gn av ay bh bi bo bxr cbk-zam co za dag ary se pdc dv dsb myv ext fur gv gag inh ki glk gan guw xal haw rw kbp pam csb kw km kv koi kg gom ks gcr lo lbe ltg lez nia ln jbo lg mt mi tw mwl mdf mnw nqo fj nah na nds-nl nrm nov om pi pag pap pfl pcd krc kaa ksh rm rue sm sat sc trv stq nso sn cu so srn kab roa-tara tet tpi to chr tum tk tyv udm ug vep fiu-vro vls wo xh zea ty ak bm ch ny ee ff got iu ik kl mad cr pih ami pwn pnt dz rmy rn sg st tn ss ti din chy ts kcg ve 
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9