Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ampyang

Ampyang
Ampyang kacang atau gula kacang
Nama lainGula Jawa
SajianCamilan
Tempat asalIndonesia
Suhu penyajianSuhu ruang
Bahan utamaKacang, Gula jawa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Nilai nutrisi per 30 g
Energi612,956 kJ (146,500 kcal)
17,41
6,72
4,10
Komponen lainnyaKuantitas
Air1,20
Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: [1]

Ampyang adalah penganan tradisional khas Jawa yang terbuat dari kacang tanah yang dibaluri adonan gula jawa. Pengananan ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, tersebar ke berbagai daerah di Pulau Jawa.

Ampyang sangat populer di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penganan ini merupakan camilan atau nyamikan yang sering dikonsumsi sebagai pelengkap minum teh atau kopi.[2] Ampyang terdokumentasi dalam Serat Centhini (II:157:8; VI:358:15).[3][4][5][6][7]

Selain ampyang yang berbuat dari kacang tanah, terdapat variasi lain yang berbahan dari kelapa. Selain itu dapat pula dikreasikan dengan berbagai jenis kacang-kacangan selain dari kacang tanah seperti kacang kenari, mete, dan lainnya.

Proses pembuatan

Ampyang dibuat dari gula jawa, kacang tanah, atau bahan isian lainnya dan kadang ditambahkan jahe sebagai penambah cita rasa. Ampyang dibuat dengan memanaskan gula jawa dan jahe di dalam air hingga menjadi adonan kental. Kemudian kacang tanah yang sebelumnya telah disangrai dimasukkan ke dalam adonan dan diaduk sampai rata. Kacang yang sudah tercampur dengan gula tersebut kemudian dicetak atau didinginkan.[2]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ Lestari, Lily Arsanti; Lestari, Puspita Mardika; Utami, Fasty Arum (2018-04-17). Kandungan Zat Gizi Makanan Khas Daerah Istimewa Yogyakarta. UGM PRESS. ISBN 978-979-420-876-2. 
  2. ^ a b Lestari, Lily Arsanti; Lestari, Puspita Mardika; Utami, Fasty Arum (2018-04-17). Kandungan Zat Gizi Makanan Khas Yogyakarta. UGM PRESS. ISBN 978-979-420-876-2. 
  3. ^ "Javanese Food Traditions and Habits in the Colonial Period". academia.edu. 
  4. ^ S. T. Wahjudi Pantja Sunjata, Kuliner Jawa dalam Serat Centhini. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2004.
  5. ^ D. Dwiyanto, Ensiklopedi Serat Centhini. Yogyakarta: Panji Pustaka, 2008.
  6. ^ S. Marsono, Timbul Haryono, Daru Winarti, Makanan Tradisional dalam Serat Centhini. Yogyakarta: Pusat Kajian Makanan Tradisional UGM, 1998.
  7. ^ Ricklefs, M. C.,. ""Centhini, Serat", in: Encyclopaedia of Islam". referenceworks.brillonline.com. Encyclopedia of Islam. Diakses tanggal 29 Januari 2024. 
Kembali kehalaman sebelumnya