Pasal ini mencatat peristiwa yang terjadi di Sokho yang di tanah Yehuda di mana orang Filistin berkemah antara Sokho dan Azeka di Efes-Damim, sedangkan Saul dan orang-orang Israel berkemah di Lembah Tarbantin.[3]
Saul dan orang-orang Israel juga berkumpul dan berkemah di Lembah Tarbantin; mereka mengatur barisan perangnya berhadapan dengan orang Filistin.[5]
Ayat 4
Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal.[6]
Ukuran tinggi Goliat dalam ayat ini, "6 hasta sejengkal" (3,2 meter; atau 9 kaki 6 inci), diterjemahkan dari Teks Masoret. Namun, sumber-sumber tua lainnya menyebutkan tingginya "4 hasta sejengkal" (2 meter; atau 6 kaki 9 inci). Berikut adalah tabel dari sumber-sumber tersebut:[7][8]
Tinggi rata-rata orang di daerah itu pada akhir abad pertama SM, dari kerangka mayat-mayat di sejumlah makam di Timur Tengah dan Laut Tengah, adalah sekitar 3,5 hasta (sedikit lebih dari 150 cm atau 5 kaki) sampai sekitar 175 cm.[9] Karenanya, 4 hasta sejengkal (2 m atau 6 kaki 9 inci) sudah tergolong sangat tinggi, sedangkan 6 hasta sejengkal (3,2 meter atau 9 kaki 6 inci) menunjukkan seseorang yang luar biasa tinggi.[8]
Hampir semua naskah-naskah bahasa Ibrani yang ada saat ini berdasarkan Teks Masoret, di mana naskah terlengkap yang ada sekarang berasal dari tahun 935 M (Kodeks Aleppo), di mana tertulis "6 hasta sejengkal". Tampaknya berasal dari naskah yang lebih tua, misalnya Symmachus, seorang Yahudi yang menerjemahkan naskah-naskah Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani pada tahun 200-an untuk komunitas Yahudi di kota Kaisarea. Tulisannya disadur oleh Origen dalam kolom ke-4 karyanya, Hexapla, yaitu enam versi Alkitab dalam bahasa Yunani yang diletakkan kolom-kolom sejajar menurut ayat-ayatnya, termasuk Septuaginta (LXX). Tulisan Symmachus ini diduga mengindikasikan versi "proto-MT" ("pra-Teks Masoret"; atau Vorlage to the MT, di mana MT = Masoretic Text), yaitu tradisi teks Ibrani yang dijadikan standar setelah kejatuhan Yerusalem pada tahun 70 M. Terjemahan Yunani Origen pada kolom ke-5 Hexapla juga menulis "6 hasta sejengkal".[10]
Ayat 40
Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.[11]
Dalam 2 Samuel 21:22 dicatat bahwa ada lagi 4 orang raksasa lain di Gat, kota asal Goliat. Rupanya Daud bersiap-siap seandainya mereka berlima maju bersama-sama.[12]
Ayat 50
Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan. (TB)[13]
Kemenangan Daud atas Goliat, orang Filistin itu, diperoleh karena imannya kepada Allah yang telah diuji dan dibuktikan dalam hidupnya. Paling sedikit ada lima faktor khusus yang menghasilkan kemenangannya:
Daud bersemangat dan sangat memperhatikan kehormatan Tuhan Allah Israel (1 Samuel 17:26,36,46). Ia menyadari bahwa Goliat bukan saja menantang bala tentara Israel, tetapi Tuhan Yang Mahakuasa.
Kepercayaan Daud akan kuasa Tuhan telah diperkuat oleh ingatannya akan masa-masa sebelumnya ketika ia berdoa dan mengalami kelepasan dari Allah (1 Samuel 17:34–37; Mazmur 29:3–4).
Roh Tuhan turun dengan kuasa di atasnya (1 Samuel 16:13; Zakharia 4:6). Manakala anak-anak Allah menghadapi persoalan dan situasi yang tampaknya tidak dapat diatasi, maka raksasa-raksasa tersebut dapat dikalahkan jikalau orang percaya menggunakan iman seperti Daud dan bersandar kepada kuasa Roh Kudus (lihat Efesus 3:20–21; Filipi 4:13).[14]
Ayat 52
Maka bangkitlah orang-orang Israel dan Yehuda, mereka bersorak-sorak lalu mengejar orang-orang Filistin sampai dekat Gat dan sampai pintu gerbang Ekron. Dan orang-orang yang terbunuh dari orang Filistin bergelimpangan di jalan ke Saaraim, sampai Gat dan sampai Ekron. (TB)[15]
Arkeologi
Dalam penggalian arkeologi di Tell es-Safi (bahasa Arab: تل الصافي, Tall aṣ-Ṣāfī) atau Tel Zafit (bahasa Ibrani: תל צפית, Tel Tzafit) yang diyakini merupakan lokasi kota kuno Gat, ditemukan pada lapisan dari awal Zaman Besi IIA, tulisan kuno pada kepingan yang berupa nama non-Semitik dalam abjad rumpun bahasa Semitik aksara "Proto-Kanaan". Ada dua nama, "ALWT" (אלות) dan "WLT" (ולת), yang secara etimologi mirip dengan nama Goliat (גלית), prajurit Filistin yang terkenal, yang menurut Alkitab berasal dari Gat (#Ayat 4). Diperkirakan Goliat memang hidup pada zaman Besi IIA tersebut (sekitar tahun 1000 SM). Tidak dapat dibuktikan apakah nama ini berhubungan dengan Goliat yang dikenal. Namun, setidaknya diperoleh contoh nama yang digunakan oleh orang Filistin pada masa itu, serta bukti pemakaian sistem penulisan dalam budaya Filistin.[16]
Ilustrasi
Goliat di antara tentara Filistin
Goliat menantang tentara Israel
Daud menjaga domba-dombanya
Daud membawa domba-dombanya ke tempat air minum
Isai menyuruh Daud mengunjungi abang-abangnya
Daud dibawa menghadap Saul untuk menyampaikan keinginannya maju menghadapi Goliat
Daud menceritakan rencananya melawan Goliat
Daud menolak memakai baju zirah yang diberi Saul
Daud maju menghadapi Goliat
Daud mempersiapkan batu umban di tangannya
Batu yang diumban Daud mengenai dahi Goliat sampai terbenam ke dalam dahinya
Daud memancung kepala Goliat dengan pedang
Tentara Filistin melarikan diri setelah kematian Goliat, dikejar oleh tentara Israel dan Yehuda
Daud diarak sebagai pahlawan, sementara Saul cemburu
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
^‘Arkeologi telah menunjukkan bahwa para pahlawan yang dimakamkan di "makam kerajaan" di Mycenae tingginya 1,76-1,80 meter, sedangkan tinggi rata-rata laki-laki pada periode tersebut, berdasarkan tulang kerangka yang digali, adalah 1,64 meter, baik di tanah Aegea maupun tanah Kanaan.’, Margalith, ‘The Sea Peoples in the Bible’, hlm. 49 (1994).
^Hays, ‘Reconsidering the Height of Goliath’, Journal of the Evangelical Theological Society (48.5.705), (2005).
^For the editio princeps and an in-depth discussion of the inscription and its significance, see: Maeir, A.M., Wimmer, S.J., Zukerman, A., and Demsky, A. 2008. An Iron Age I/IIA Archaic Alphabetic Inscription from Tell es-Safi/Gath: Paleography, Dating, and Historical-Cultural Significance. Bulletin of the American Schools of Oriental Research.