Zona Penghindaran (Inggris: Zone of Avoidance; ZOA) adalah area langit di bidang Bima Sakti di mana debu antarbintang mengaburkan cahaya tampak sehingga tidak ada galaksi jauh yang diamati.[1] Ini ditemukan oleh astronom Amerika Edwin P. Hubble.[2] Pita langit yang membuat sedikit galaksi terlihat, adalah hasil dari pengaburan debu antarbintang di bidang Bima Sakti, meskipun zona tersebut sebenarnya cenderung 2° ke ekuator langit.[3]
Struktur rinci dari zona tersebut tidak beraturan, dengan lebar bervariasi antara 38° (menuju pusat galaksi) dan 12°, dengan beberapa daerah yang cukup transparan yang dikenal sebagai jendela galaksi.[3] Pita ini dinamai "Zona Penghindaran" karena galaksi tampak menghindari wilayah ini.[4]
Wilayah
Zona Penghindaran adalah wilayah langit yang tampak tanpa panjang gelombang optik. Mencakup sekitar 20% wilayah langit dan berpusat di sepanjang ekuator langit, ZOA berbentuk tidak beraturan, tingginya bervariasi di atas dan dibawah bidang galaksi dengan titik terlebar di pusat galaksi di rasi bintang Sagittarius.[5] Debu, gas, dan materi terkonsentrasi menghalangi cahaya dari objek yang lebih jauh, mengaburkannya.[6] Survei di bawah inframerah dan radio dari spektrum elektromagnetik telah menunjukkan bahwa banyak galaksi eksternal di luarnya. Konsentrasi massa yang dikenal sebagai Penarik Besar terletak di dalamnya.[2]
Pendeteksian
Zona Penghindaran sepenuhnya merupakan efek Galaksi Bima Sakti Lokal.[2] Zona Penghindaran telah menjadi tantangan bagi para pengamat dan ahli teori selama bertahun-tahun. Berbagai upaya telah dilakukan di sisi pengamatan untuk memetakan wilayah ini untuk lebih memahami arus lokalnya.[7]
Salah satunya adalah survei yang dilakukan oleh tim Arecibo L-Band Feed Array (ALFA). Survei tersebut memetakan distribusi galaksi dan struktur berskala besar melalui emisi galaksi 21 cm. Survei ZOA ini telah menemukan galaksi H I baru yang terletak tersembunyi di belakang Bima Sakti, dan juga memberikan pergeseran merah untuk galaksi yang sebagian dikaburkan yang diketahui pada panjang gelombang kain.[8] Survei yang serupa, yaitu 2MASS, juga berupaya untuk memetakan wilayah ini. Survei telah memasukkan beberapa galaksi yang ditemukan ke katalog 2MASS.[9]
Selain itu, struktur berskala besar seperti "Tembok Besar" juga tersembunyi di balik Zona Pengindaran ini, yaitu Tembok Kutub Selatan.[10]