Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Januari 2024)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
Lihat versi terjemahan mesin dari artikel bahasa Inggris.
Terjemahan mesin Google adalah titik awal yang berguna untuk terjemahan, tapi penerjemah harus merevisi kesalahan yang diperlukan dan meyakinkan bahwa hasil terjemahan tersebut akurat, bukan hanya salin-tempel teks hasil terjemahan mesin ke dalam Wikipedia bahasa Indonesia.
Jangan menerjemahkan teks yang berkualitas rendah atau tidak dapat diandalkan. Jika memungkinkan, pastikan kebenaran teks dengan referensi yang diberikan dalam artikel bahasa asing.
Yuri (Jepang: 百合code: ja is deprecated , terj. har. "bunga bakung"), juga dikenal dengan bentukan wasei-eigogirls' love (ガールズラブcode: ja is deprecated , gāruzu rabu, terj. har. "percintaan wanita"), adalah genre media Jepang yang berfokus pada hubungan intim antar karakter wanita. Meskipun secara umum sering dikaitkan dengan hubungan lesbian, genre ini juga mencakup karya-karya yang menggambarkan hubungan emosional dan spiritual antara perempuan yang belum tentu bersifat romantis atau seksual. Yuri paling sering dikaitkan dengan anime dan manga, walaupun kini istilah ini juga sering digunakan untuk video game, novel ringan, dan sastra.
Tema yang terkait dengan yuri berasal dari karya fiksi lesbian Jepang awal abad ke-20, terutama tulisan karya Nobuko Yoshiya dan sastra bergenre Kelas S. Manga yang menggambarkan homoerotisme perempuan mulai muncul pada tahun 1970-an dalam karya seniman dari Grup Nijūyo-nen Gumi, terutama Ryoko Yamagishi dan Riyoko Ikeda. Genre ini mendapatkan popularitas yang lebih luas mulai tahun 1990-an, ditandai dengan munculnya Yuri Shimai pada tahun 2003 sebagai majalah manga pertama yang ditujukan khusus untuk genre yuri, diikuti oleh penerusnya Comic Yuri Hime pada tahun 2005.
Sebagai sebuah genre, yuri tidak secara inheren menargetkan satu demografi gender, tidak seperti manga homoerotik laki-laki yaoi (dipasarkan untuk pemirsa perempuan) dan manga gay (dipasarkan untuk pemirsa laki-laki gay). Meskipun yuri berasal dari genre yang ditargetkan untuk pemirsa wanita, pada perkembangannya karya-karya yuri juga menargetkan pemirsa pria, seperti dalam manga dari majalah saudari Comic Yuri Hime yang menargetkan pria, Comic Yuri Hime S.
Terminologi dan etimologi
Yuri
Kata yuri (百合code: ja is deprecated ) diterjemahkan secara harfiah menjadi "bakung" atau "lily", yang merupakan nama feminin Jepang yang relatif umum.[1] Bunga bakung putih telah digunakan sejak era Romantisisme sastra Jepang untuk melambangkan kecantikan dan kemurnian wanita, dan merupakan simbol de facto dari genre yuri.[2]
Pada tahun 1976, Ito Bungaku, editor dari majalah gay Barazoku (薔薇族code: ja is deprecated , terj. har. "suku mawar-mawaran"), menggunakan istilah yurizoku (百合族code: ja is deprecated , terj. har. "suku lili-lilian") untuk merujuk pada pembaca wanita majalah tersebut dalam sebuah kolom surat berjudul Yurizoku no Heya (百合族の部屋code: ja is deprecated , terj. har. "kolom suku lili-lilian").[3][4] Meski tidak semua wanita yang suratnya muncul di Yurizoku no Heya adalah lesbian, dan tidak jelas apakah kolom tersebut merupakan contoh pertama istilah yuri dalam konteks ini, keterkaitan yuri dengan lesbianisme kemudian berkembang.[5] Misalnya, majalah percintaan sesama pria Allan mulai menerbitkan Yuri Tsūshin(百合通信, terj. har. "Komunikasi Lili") pada bulan Juli 1983 sebagai kolom iklan pribadi bagi "lesbiennes" untuk berkomunikasi.[6]
Istilah ini kemudian dikaitkan dengan manga pornografi lesbian yang muncul pada tahun 1990-an, terutama melalui majalah manga "Lady's Comic Misuto" (1996–1999), yang banyak menampilkan bunga lili simbolis.[6] Ketika istilah yuri mulai digunakan di negara-negara Barat pada tahun 1990-an, istilah tersebut juga digunakan hampir secara eksklusif untuk menggambarkan manga pornografi yang ditujukan untuk pembaca pria yang menampilkan pasangan lesbian.[4] Seiring berjalannya waktu, terutama setelah berdirinya majalah manga khusus yuriYuri Shimai dan Comic Yurihime, istilah tersebut beralih dari konotasi pornografi yang menggambarkan penggambaran cinta intim, seks, atau hubungan emosional antar perempuan,[7] menjadi nama genre untuk karya yang menggambarkan keintiman perempuan sesama jenis pada pertengahan tahun 2000-an.[6] Penggunaan yuri di Barat kemudian meluas mulai tahun 2000-an, dengan konotasi yang sama seperti di Jepang.[7] Perusahaan penerbitan Amerika seperti ALC Publishing dan Seven Seas Entertainment juga telah mengadopsi penggunaan yuri sama seperti di Jepang untuk mengklasifikasikan publikasi manga yuri mereka.[8][9]
Di Korea dan Tiongkok, "lily" digunakan sebagai pinjaman semantik dari penggunaan bahasa Jepang untuk menggambarkan media percintaan antar perempuan, yang masing-masing menggunakan terjemahan langsung dari istilah tersebut, seperti baekhap (백합) di Korea dan bǎihé (百合) di Tiongkok.[10]
Girls' Love
Bentukan wasei-eigo "girls' love" (ガールズラブcode: ja is deprecated , gāruzu rabu, terj. har. "percintaan wanita") dan singkatannya "GL" diadopsi oleh penerbit Jepang pada tahun 2000-an, kemungkinan besar merupakan antonim dari genre roman boys love (BL).[4][11] Meskipun istilah ini umumnya dianggap sinonim dengan yuri, dalam beberapa kasus juga digunakan untuk menunjukkan media yuri yang terang-terangan secara seksual, setelah penerbitan antologi manga erotis yuriGirls Love oleh Ichijinsha pada tahun 2011. Namun, perbedaan ini jarang ditemukan, yuri dan "girls' love" hampir selalu digunakan secara bergantian.[12]
Shōjo-ai
Pada tahun 1990-an, penggemar barat mulai menggunakan istilah shōjo-ai (少女愛code: ja is deprecated , terj. har. "percintaan wanita") untuk mendeskripsikan karya yuri yang tidak menggambarkan seks secara terang-terangan. Penggunaannya meniru istilah barat shōnen-ai (少年愛code: ja is deprecated , terj. har. "percintaan laki-laki") untuk menggambarkan karya yaoi yang tidak menampilkan konten seksual terang-terangan. Di Jepang, istilah shōjo-ai tidak digunakan dengan arti ini,[4] justru digunakan untuk menunjukkan hubungan pedofil antara pria dewasa dan anak perempuan.[13][14]
Sejarah
Sebelum 1970: Sastra Kelas S
Penulis Jepang pertama yang menciptakan karya tentang cinta antar wanita adalah Nobuko Yoshiya,[15] seorang novelis yang aktif pada periode Taishō dan Shōwa.[16] Yoshiya adalah pelopor literatur lesbian di Jepang, termasuk genre Kelas S yang muncul pada awal abad ke-20.[17] Karya-karyanya mempopulerkan banyak ide dan kiasan yang menggerakkan genre yuri selama bertahun-tahun yang akan datang.[18] Cerita Kelas S menggambarkan keterikatan lesbian sebagai hubungan yang intens secara emosional namun platonis, yang ditakdirkan untuk dibatasi oleh kelulusan sekolah, pernikahan, atau kematian.[16] Akar dari genre ini adalah kepercayaan kontemporer bahwa cinta sesama jenis hanyalah bagian sementara dan normal dari perkembangan seorang wanita yang pada akhirnya akan mengarah pada heteroseksualitas dan sifat keibuan.[19] Genre Kelas S terus berkembang pada tahun 1930-an melalui majalah-majalah gadis Jepang, namun menurun akibat penyensoran yang disebabkan oleh Perang Tiongkok-Jepang Kedua pada tahun 1937.[20] Meskipun homososialitas antar wanita muncul kembali sebagai tema umum dalam manga shōjo pasca-perang, genre Kelas S secara bertahap menurun popularitasnya demi karya-karya yang berfokus pada romansa pria-wanita normal.[21]
Awalnya, cerita Kelas S berfokus pada ikatan emosional yang kuat antara kakak kelas dan adik kelas,[17] atau dalam kasus yang jarang terjadi, antara siswa dan gurunya.[22]Sekolah swasta putri adalah latar umum untuk cerita genre Kelas S, yang digambarkan sebagai dunia homososial indah yang diperuntukkan bagi kaum wanita. Karya-karya dalam genre ini berfokus pada keindahan dan kepolosan protagonisnya, tema yang kemudian akan muncul kembali dalam yuri modern.[23] Para kritikus menolak anggapan bahwa Kelas S adalah genre yang sama dengan yuri,[24] namun mereka beranggapan bahwa Kelas S sebagai genre "proto-yuri",[25] dan merupakan komponen dari genre yuri.[24]
1970-an dan 1980-an: "Zaman Kegelapan"
Pada tahun 1970, mangakaMasako Yashiro menerbitkan manga shōjoShīkuretto Rabu (シークレットラブcode: ja is deprecated , "Cinta Rahasia"), yang menceritakan cinta segitiga antara dua gadis dan seorang anak laki-laki. Manga tersebut merupakan manga pertama yang menggambarkan hubungan intim antara wanita diluar genre Kelas S. Kemudia para ahli menganggap Shīkuretto Rabu sebagai karya pertama dalam genre yuri.[26] Karena Yashiro dan Shīkuretto Rabu memiliki alur yang relatif tidak jelas dan karya tersebut sebagian justru berfokus pada roman pria-wanita, sebagian besar kritikus berpendapat bahwa Shiroi Heya no Futari oleh Ryōko Yamagishi, yang diterbitkan pada tahun 1971, sebagai manga yuri pertama.[27][28][29] Pada tahun 1970-an mulai banyak manga shōjo yang
terbit dengan alur cerita berkaitan dengan karakter transgender, dimana karakter wanitanya melakukan cross-dressing,[30] yang terinspirasi oleh Takarazuka Revue, sebuah grup teater wanita di mana semua anggota wanitanya memainkan peran sebagai pria.[31] Ciri-ciri ini paling menonjol dalam karya-karya Riyoko Ikeda,[32] termasuk The Rose of Versailles (1972–1973), Dear Brother (1975), dan Claudine (1978).[33] Beberapa karya shōnen pada periode ini menampilkan karakter lesbian, meskipun mereka biasanya digambarkan sebagai fan service dan karakter lawak.[34]
Sekitar selusin manga yuri terbit dari tahun 1970-an hingga awal 1990-an, kebanyakan diterbitkan pada tahun 1970-an.[35] Sebagian besar manga yang terbit ini bergenre tragedi, menceritakan hubungan sesama jenis yang hancur dan berakhir dengan perpisahan atau kematian.[36] Karena jumlah karya yuri yang terbit selama periode ini relatif sedikit jika dibandingkan periode sebelumnya, dan kebanyakan berfokus ke genre tragedi, Yuri Shimai menyebut tahun 1970-an dan 1980-an sebagai "zaman kegelapan" yuri.[37] Beberapa teori telah muncul akibat banyaknya manga yuri yang berfokus ke tragedi dalam periode ini. Penulis dan penerjemah Frederik L. Schodt menyebut bahwa rata-rata manga shōjo yang terbit selama periode ini bergenre tragedi, terlepas dari apakah mereka yuri atau tidak.[36][38] Sementara itu, Yukari Fujimoto berpendapat bahwa akhir tragis dalam karya yuri disebabkan oleh budaya patriarki.[36]
1990-an: Popularitas semakin meningkat
Pada tahun 1990-an, konsep cerita tragedi dalam manga mulai menurun popularitasnya.[39] Di tahun 1992 terdapat perilisan dua karya penting dalam perkembangan yuri, yakni Jukkai me no Jukkai (1992) oleh Wakuni Akisato [ja], yang mengakhiri streotip manga yuri selalu memiliki alur tragis;[40] dan Sailor Moon (1991–1997) oleh Naoko Takeuchi, serial manga dan anime yang menampilkan penggambaran "positif" dari hubungan lesbian antara Sailor Uranus dan Sailor Neptune.[7][32] Popularitas manga Sailor Moon yang luar biasa menjadikan serial tersebut mendapat adaptasi menjadi anime, film, hingga akhirnya dapat rilis secara internasional. Kejadian ini memengaruhi genre shōjo dan yuri secara signifikan.[41] Sailor Uranus dan Neptunus menjadi karakter populer dalam dōjinshi (manga yang diterbitkan secara independen, biasanya berupa komik penggemar) dan berkontribusi pada pengembangan budaya dōjinshi yuri.[42][43]
Kesuksesan Sailor Moon secara signifikan memengaruhi perkembangan yuri, dan pada pertengahan 1990-an, anime dan manga yang menampilkan hubungan intim antar wanita mendapat kesuksesan dan popularitas yang tinggi.[32] Sutradara Sailor Moon, Kunihiko Ikuhara kemudian membuat Revolutionary Girl Utena (1997–1999), sebuah serial anime shōjo dengan hubungan sesama jenis antara wanita sebagai fokus utamanya.[44] Periode ini juga merupakan kebangkitan genre Kelas S melalui serial novel ringan terlaris Maria-sama ga Miteru (1998–2004) oleh Oyuki Konno [ja],[45][46] yang pada tahun 2010 telah dicetak sebanyak 5,4 juta kopi.[47] Penulis yuri terkemuka lainnya pada periode ini adalah Kaho Nakayama, yang aktif sejak awal 1990-an dengan karya-karya yang melibatkan kisah cinta di antara wanita.[45] Majalah-majalah Jepang pertama yang secara khusus ditujukan kepada kaum lesbian, yang banyak di antaranya memuat bagian-bagian yang menampilkan manga yuri, juga muncul selama periode ini.[48] Cerita-cerita dalam majalah-majalah ini berkisar dari kisah asmara murid SMA hingga keseharian dalam percintaan lesbian, bahkan terkadang menampilkan konten seksual yang eksplisit.[48][49]
2000-an: Berkembangnya penerbitan dan budaya penggemar
Menghadapi menjamurnya cerita-cerita yang berfokus pada homososialitas, homoerotisme, dan homoseksualitas perempuan, beberapa penerbit berusaha untuk mengeksploitasi pasar yuri dengan membuat majalah-majalah manga yang dikhususkan untuk genre tersebut.[6] Pada tahun 2003, Yuri Tengoku dan ,Yuri Shimai diluncurkan sebagai majalah manga pertama yang dikhususkan secara eksklusif untuk genre yuri.[50] Kemudian diikuti oleh Comic Yuri Hime yang berorientasi pada pembaca perempuan pada tahun 2005 dan Comic Yuri Hime S yang berorientasi pada pembaca pria pada tahun 2007. Comic Yuri Hime S kemudian digabung dengan Comic Yuri Hime pada tahun 2010.[51]
Cerita-cerita dalam majalah-majalah ini membahas berbagai tema, dari hubungan emosional intens seperti yang digambarkan dalam Voiceful (2004–2006), hingga romansa anak sekolahan yang eksplisit secara seksual seperti yang digambarkan dalam First Love Sisters (2003–2008),[52] dan kisah realistis tentang cinta antar wanita dewasa seperti yang terlihat dalam The Conditions of Paradise (2007).[53] Beberapa tema ini terlihat dalam karya-karya yang ditargetkan untuk pembaca pria pada periode ini,[54][55] terkadang dikombinasikan dengan tema-tema lain, termasuk mecha dan fiksi ilmial.[56][57] Contohnya seperti Kannazuki no Miko (2004–2005), Blue Drop (2004–2008), dan Kashimashi: Girl Meets Girl (2004–2007). Selain itu, cerita-cerita yang ditargetkan untuk pembaca pria biasanya menggunakan moefikasi dan bishōjo secara ekstensif.[58]
Terbitnya banyak majalah yuri berdampak pada tumbuhnya "budaya yuri" yang mempengaruhi seniman untuk menciptakan karya-karya yang menggambarkan hubungan sesama jenis antara perempuan.[29] Lebih jauh lagi, artikel-artikel dalam majalah-majalah ini berkontribusi pada sejarah genre ini dengan secara retroaktif melabeli karya-karya tertentu sebagai yuri, sehingga mengembangkan "kanon sejarah genre yuri."[59] Verena Maser mencatat dalam analisisnya terhadap terbitan Yuri Shimai, Comic Yurihime, dan Comic Yurihime S yang terbit dari tahun 2003 hingga 2012, bahwa delapan dari sepuluh seri yang paling banyak direferensikan di majalah tersebut bukan "yuri formal", karena yuri sendiri baru muncul sebagai sebuah genre penerbitan di tahun 2003: Apurōzu - Kassai (1981–1985), Sakura no Sono (1985–1986), Sailor Moon (1992–1996), Cardcaptor Sakura (1996–2000), Revolutionary Girl Utena (1997–1999), Maria-sama ga Miteru (1998–2012), Loveless (2002–sekarang), dan Strawberry Marshmallow (2002–sekarang).[6]
2010-an – sekarang: Diversifikasi genre
Sementara genre roman siswi sekolah tetap populer hingga tahun 2010-an dan 2020-an, terutama dengan munculnya karya seperti Kase-san (2010–2017), Citrus (2012–2018), Bloom Into You (2015–2019), dan Whisper Me a Love Song (2019–sekarang), karya yuri selama periode ini mulai menggabungkan genre, tema, dan materi subjek baru.[60] Pada pertengahan 2010-an, karya yuri berkembang ke genre seperti fiksi ilmiah dan isekai, serta formalisasi shakaijin yuri (社会人百合code: ja is deprecated , terj. har. "anggota masyarakat yuri") sebagai subgenre yang berfokus pada cerita melibatkan wanita dewasa.[60] Pertumbuhan platform digital seperti Pixiv, Twitter, dan Shōsetsuka ni Narō memungkinkan terciptanya karya yuri yang luas di luar majalah manga tradisional dan penerbitan dōjinshi. Sebagai contoh, My Lesbian Experience With Loneliness (2016) awalnya diterbitkan sebagai komik web, sementara karya fantasi yuri seperti Sexiled (2018–2019), Roll Over and Die (2018–sekarang), dan I'm in Love with the Villainess (2018–sekarang) dimulai sebagai novel web di Shōsetsuka ni Narō sebelum kemudian diadaptasi ke media lain.[60] Cerita yuri oleh kreator lesbian terbuka juga menjadi lebih menonjol, seperti My Lesbian Experience With Loneliness.[61]
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama heya-1
^ abcdKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama WhatIsYuri
^Welker, James (2008). "Lilies of the Margin: Beautiful Boys and Queer Female Identities in Japan". Dalam Fran Martin; Peter Jackson; Audrey Yue. AsiaPacifQueer: Rethinking Genders and Sexualities. University of Illinois Press. hlm. 46–66. ISBN978-0-252-07507-0.
^ abcKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama FriedmanInterview
^"ALC Publishing". Yuricon. 28 March 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-21. Diakses tanggal 2011-12-05.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Welker, James (2006a). "Beautiful, Borrowed, and Bent: "Boys' Love" as Girls' Love in Shōjo Manga". Signs: Journal of Women in Culture and Society. 31 (3): 841. doi:10.1086/498987.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Bando, Kishiji (29 March 2011). "Shoujo Yuri Manga Guide". Yuricon. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 12, 2021. Diakses tanggal January 11, 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Welker2006
^"Shōjo Yuri Manga Guide". Yuricon. 29 March 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 21, 2011. Diakses tanggal June 2, 2011.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Hayama, Torakichi. "What is Doujin?". Akiba Angels. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 7, 2008. Diakses tanggal 2008-03-07.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abAzuma, Erika (June 2004). Yorinuki Dokusho Sōdanshitsu (dalam bahasa Jepang). Hon no Zasshisha. ISBN978-4-86011-034-5.
^"Esu toiu kankei". Bishōjo gaippai! Wakamono ga hamaru Marimite world no himitsu (dalam bahasa Jepang). Excite. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 21, 2008. Diakses tanggal 2008-03-05.
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Carmilla interview
^"ALC Publishing announces yuri manga Works by Eriko Tadeno". Active Anime. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 11, 2008. Diakses tanggal February 23, 2008.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Works by Eriko Tadeno is an anthology of four stories and three short gag comics that were originally published in Phryné, Anise and Mist magazines.
^Rasmussen, David. "Kashimashi Review". Anime Boredom. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 21, 2008. Diakses tanggal April 4, 2015.
^Santos, Carlo (February 5, 2008). "Right Turn Only!!". Anime News Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 23, 2008. Diakses tanggal February 5, 2008.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)