Konvensi anime adalah acara atau kumpul bersama dengan berfokus pada anime, manga, dan budaya Jepang. Konvensi anime biasanya merupakan acara multi-hari yang diselenggarakan di pusat konvensi, hotel, atau kampus. Konvensi anime memiliki berbagai macam aktivitas dan diskusi, dengan banyak peserta berpartisipasi dalam cosplay daripada kebanyakan jenis konvensi penggemar lainnya. Konvensi anime juga digunakan sebagai sarana untuk industri, dapat berupa studio, distributor, maupun penerbit perwakilan terkait anime yang dirilis. Konvensi anime juga berlangsung di berbagai negara, seperti Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Australia, Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol.
Konvensi anime memiliki sejarah yang panjang dan beragam di seluruh dunia. Mula-mula Comiket, yang kebanyakan berbasis pada manga terbitan penggemar atau dōjinshi, dimulai pada tahun 1975 dengan sekitar 700 orang di Tokyo.[1] Dalam beberapa tahun terakhir, Comiket telah menarik lebih dari setengah juta orang. Konvensi di Jepang sangat disponsori oleh berbagai studio atau perusahaan penerbitan dan digunakan sebagai sasaran untuk perilisan baru. Selain Jepang, para pejabat konvensi di tempat-tempat seperti AnimeJapan telah mencoba untuk menjangkau otaku manga luar negeri.[2] Konvensi anime mulai muncul di Amerika Serikat pada awal tahun 1980-an.[3]Project A-Kon pertama kali dimulai pada tahun 1990, dan dianggap sebagai konvensi anime pertama di negara tersebut, tetapi hal ini mendapat perdebatan.[4] Dikatakan pula bahwa YamatoCon, konvensi yang "didedikasikan untuk animasi Jepang" pertama kali diadakan pada tahun 1983 di Dallas Texas.[5] Sejak saat itu, beberapa konvensi anime bermunculan di berbagai negara bagian. Sejak konvensi anime pertama yang mendatangkan beberapa ratus orang, konvensi anime telah melonjak dalam popularitasnya.[6][7]AnimeCon yang diadakan di San Jose, California pada tahun 1991 terkenal sebagai konvensi pertama yang menembus angka 1.000 pengunjung. Konvensi tersebut juga merupakan konvensi pertama yang mendapat dukungan dari studio produksi Amerika dan Jepang.[8]Anime Expo yang diadakan di California sejak tahun 1992 merupakan konvensi anime terbesar di Amerika Utara dan menarik sekitar 90.500 orang pada tahun 2015.[9] Konvensi anime di lokasi lain, seperti Eropa mulai diselenggarakan pada pertengahan tahun 1990-an. AUKcon adalah konvensi anime satu hari yang diadakan di London, Inggris pada tahun 1994, dan diketuai oleh Helen McCarthy.[10][11]Salón del Manga de Barcelona, pertama kali diadakan di Barcelona, Spanyol pada tahun 1995 juga merupakan salah satu konvensi terbesar di Eropa. Japan Expo di Paris adalah konvensi terbesar di Eropa, dan di dunia di luar Jepang.[12][13] Konvensi anime kemudian menyebar ke Australia pada akhir tahun 1990-an dengan Manifest, yang diadakan pertama kali pada tahun 1998.[14] Banyak konvensi anime dibatalkan atau ditunda selama pandemi COVID-19.[15][16]
Tamu
Konvensi anime biasanya menampilkan daftar tamu sebagai bagian dari susunan acara. Tamu tersebut dapat berupa tokoh industri, misalnya sutradara Hiroyuki Kanbe, penulis Tsukasa Fushimi, dan Kazuma Miki dari Ascii Media Works. Pada tahun 2013 mereka pertama kali menayangkan tiga episode terakhir dari musim kedua Oreimo.[17] Para tamu juga dapat berupa artis dan penampil, misalnya Kazuki Takahashi, pencipta Yu-Gi-Oh!.[18] Konvensi anime memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan para tokoh seperti itu yang mungkin tidak dapat dilakukan di luar acara.
Acara konvensi anime
Konvensi anime biasanya memiliki diskusi panel, yang merupakan diskusi terbuka dengan melibatkan beberapa topik tertentu, setidaknya terkait dengan anime.[19] Diskusi panellbiasanya diselenggarakan dalam dua segmen, pembawa acara melakukan presentasi atau melakukan wawancara dengan tamu, dan kemudian para penggemar diminta untuk memberikan pertanyaan.[20] Cakupan topik untuk diskusi panel bervariasi dan dapat mencakup segala hal dari manga hingga pengumuman mendatang oleh suatu industri. Ada pula workshop yang diselenggarakan seperti diskusi panel tetapi lebih diarahkan pada instruksi melalui tugas utama atau spesifik seperti cara menggambar manga, cara membuat animasi komputer, atau cara menjadi pengisi suara. Acara lain di kebanyakan konvensi anime termasuk pemutaran anime terkini yang dapat berlangsung sepanjang hari.[21]
Konvensi anime juga dapat mencakup kontes. Kontes dapat berfokus pada kostum (atau cosplay), karya seni (gambar, pahatan, lukisan), video musik terkait anime, permainan video, permainan dadu, permainan kartu, dan banyak aktivitas lainnya. Dalam beberapa kasus, hadiah berwujud diberikan kepada pemenang dalam kontes ini. Aula pameran atau aula penjualan juga populer di konvensi anime. Berbagai perusahaan penerbitan, para distributor, dan para pemilik lainnya biasa datang untuk memamerkan dan/atau menjual produk terbaru mereka kepada penggemar. Barang-barang tersebut dapat berupa novel grafis, manga, media anime, figur aksi, pakaian jadi atau kostum siap pakai, CD musik, perangkat lunak, dekorasi, mainan, buku seni, makanan khas, dan lain-lain.
Ada pula pertunjukan seni di konvensi anime. Pertunjukannya mirip dengan pertunjukan yang terdapat di museum atau galeri tradisional. Semua jenis karya seni dipajang untuk pemeriksaan, dan dalam beberapa kasus untuk penawaran pembelian/lelang, oleh para pengunjung. Akses masuk biasanya hanya dibatasi oleh ruang yang tersedia dan pendaftaran dengan konvensi. Seniman dapat memilih kehadiran untuk pameran, diskusi, atau mengambil komisi dalam berbagai pertunjukan seni yang dikenal sebagai gang seniman. Para seniman mungkin juga menyertakan kerajinan tangan, seni lukis, buku atau video yang diterbitkan sendiri, fanzine, dan lain-lain.
^Roland Kelts (December 31, 2020). "Virtual and victorious: Anime came out on top in 2020". The Japan Times. The entire sector known as 'live events,' which covers everything from anisong (anime theme song) concerts to the AnimeJapan trade fair and the Comic Market, a fan-art manga and anime convention better known as Comiket and attended by roughly half a million people, has been dormant since February, causing 2020 revenues to plummet for related merchandising businesses.