Wanrong
Permaisuri Wanrong (婉容皇后) (13 November 1906 – 20 Juni 1946) atau bernama lengkap Gobulo Wanrong adalah permaisuri Kaisar Xuantong atau dikenal juga dengan sebutan Kaisar Puyi dari Dinasti Qing dan juga merupakan permaisuri terakhir dalam sejarah kerajaan Cina.[1][2] KeluargaWanrong berasal dari Klan Gobulo, Spanduk Putih Polos. Spanduk Putih Polos merupakan salah satu dari tiga panji atas. Wanrong adalah putri seorang pejabat kerajaan, Rong Yuan.[2] Isabel Ingram, seorang tutor Amerika mengajarnya berbahasa Inggris dan memberinya nama Elizabeth.[1][2] Ibunya, Hengxin berasal dari Klan Aisin Gioro, keluarga Kekaisaran Qing. Dari ibunya, dia mempunyai satu saudara laki-laki, yaitu Runliang. KehidupanPermaisuri Wanrong adalah orang yang mengajari kaisar cara makan ala dunia barat.[1] Pernikahannya dengan Puyi yang tidak sempurna membuat ia mencandu opium sebagai pelampiasan.[1][2] Setelah runtuhnya Dinasti Qing, Permaisuri Wanrong dicopot dari gelarnya dan dikeluarkan dari istana.[1][2] Pada tahun 1914, Permaisuri Wanrong menyertai Puyi ke Manchukuo untuk memimpin negara boneka di timur laut Cina.[1][2] Ia kembali mendapat gelar permaisuri.[1] Di tempat tinggalnya yang baru Wanrong melakukan perzinaan dengan seorang pelayan dan melahirkan seorang anak perempuan haram.[1][2] Begitu anak perempuannya lahir, Puyi memerintahkan pembunuhan anak haram itu.[1][2] Karena tekanan emosi ia akhirnya menderita gangguan mental.[1] WafatSetelah kekalahan Jepang pada 1945, Wanrong menghindari penangkapan dan meninggal karena sakit tahun berikutnya.[1][2] RujukanPranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Empress Wan-Rong.
|