Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Upacara

Pernikahan adalah salah satu jenis upacara

Upacara adalah rangkaian tindakan yang direncanakan dengan tatanan, aturan, tanda, atau simbol kebesaran tertentu. Pelaksanaan upacara menggunakan cara-cara yang ekspresif dari hubungan sosial terkait dengan suatu tujuan atau peristiwa yang penting. Upacara umumnya dibedakan menjadi upacara kenegaraan, upacara adat dan upacara keagamaan.[1]

Peringatan kehidupan

Upacara dapat menandai penyambutan dalam pekerjaan atau kehidupan seseorang, seperti:

Upacara pemerintahan

Upacara bendera di sekolah umumnya dilakukan setiap hari senin yang diikuti oleh semua guru dan siswa

Upacara kadang-kadang dilakukan oleh orang-orang tertentu. Pernikahan dilakukan di hadapan penghulu maupun pendeta. Presiden Republik Indonesia disumpah di hadapan Mahkamah Agung pada saat pelantikannya. Raja-raja Indonesia pada masa Hindu-Buddha disumpah oleh seorang Dang Acarya. Upacara bendera atau hormat bendera merupakan peninggalan dari masa penjajahan Jepang.[2]

Upacara adat

Upacara adat merupakan kekayaan budaya di Indonesia. Upacara adat merupakan warisan turun temurun yang diadakan sesuai kepercayaan masyarakat setempat.

  • Ngaben di Bali[3]
  • Rambu Solo di Toraja[4]
  • Aruh Baharin Suku Dayak
  • Potong Jari di Papua
  • Peusijuek di Aceh

Peringatan peristiwa

Upacara lain bisa dilakukan untuk menandai peristiwa tahunan seperti:

Dalam budaya sejumlah bangsa di Asia, upacara juga penting, sebagai contoh upacara teh.

Referensi

  1. ^ Khairiah (2018). Agama Budha (PDF). Pekanbaru: Kalimedia. hlm. 75. ISBN 978-602-6827-86-9. 
  2. ^ Hendri, Yulfi; Daharnis, Daharnis; Nurfahanah, Nurfahanah (2016-10-28). "Pelanggaran Tata Tertib yang dilakukan oleh Siswa Di sekolah dan Implikasinya terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling". Konselor. 3 (2): 47. doi:10.24036/02014322979-0-00. ISSN 2541-5948. 
  3. ^ Suwindia, I Gede; Made Ferry Kurniawan (2023-08-25). "Traditional Ngaben or Crematorium Ngaben?". Mimbar Ilmu. 28 (2): 176–192. doi:10.23887/mi.v28i2.67557. ISSN 2685-9033. 
  4. ^ Pakulla', Santi (2022-05-13). "IMPLEMENTASI BUDAYA TANDINGAN DALAM KEBUDAYAAN MASYARAKAT TORAJA (RAMBU SOLO')". dx.doi.org. Diakses tanggal 2024-03-03. 
Kembali kehalaman sebelumnya