Universitas Filipina
Universitas Filipina (bahasa Filipino: Unibersidad ng Pilipinas atau Pamantasan ng Pilipinas atau disingkat UP)[9] adalah suatu universitas negeri di Filipina. Universitas ini didirikan oleh pemerintah kolonial Amerika Serikat pada tanggal 18 Juni 1908 yang awalnya ditujukan untuk orang-orang Filipina.[10] Undang-Undang Nomor 1870 dari Badan Legislatif Filipina Tingkat I menetapkan bahwa UP didirikan untuk memberikan "pendidikan lanjutan dalam sastra, filsafat, sains dan seni, dan untuk memberikan pelatihan profesional dan teknis" bagi mahasiswa-mahasiswa yang memenuhi syarat tanpa memandang "usia, jenis kelamin, kebangsaan, agama yang diyakini, dan afiliasi politik".[11] UP memiliki otonomi kelembagaan sebagai universitas nasional Filipina sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Republik Nomor 9500 (Piagam UP 2008).[12][13] Universitas Filipina memiliki 7 universitas konstituen, 1 sekolah tinggi otonom, dan 4 sekolah tinggi pendidikan dasar yang terletak di 15 kampus yang tersebar di seluruh negeri. UP pertama dibuka di Manila pada tahun 1909.[2][6] Sejak itu lima perguruan tinggi konstituen lain telah didirikan dan yang terakhir adalah UP Baguio yang didirikan tahun 2002, meskipun telah dibentuk 41 tahun sebelumnya (tahun 1961). UP Diliman, universitas konstituen keempat, yang didirikan pada tahun 1949, adalah kampus unggulan dan tempat kedudukan pengelola administrasi Universitas Filipina. Secara keseluruhan, UP sering disebut sebagai universitas peringkat atas di Filipina. Per tahun 2012, 7 Presiden Filipina, 13 Ketua Mahkamah Agung Filipina, 36 Ilmuwan Nasional, dan 40 Artis Nasional Filipina telah berafiliasi dengan universitas ini.[14] UP juga telah menghasilkan 15.000 dokter, 15.000 insinyur, 8.000 pengacara, 23.000 guru, dan ribuan lulusan dalam bidang keilmuan lainnya, yang menjadikan seluruh alumninya yang masih hidup berjumlah sekitar 260.000 orang di seluruh dunia.[2][6] UP merupakan satu dari hanya tiga sekolah di Asia yang telah menerima penghargaan kelembagaan berupa Ramon Magsaysay Award.[15] Resolusi Senat Nomor 276 dari Senat Filipina mengakui lembaga ini sebagai "universitas utama negara".[16] Quacquarelli Symonds (QS) yang berbasis di Inggris menempatkan UP sebagai universitas nomor satu di Filipina dalam peringkat universitas tahunannya.[17] SejarahUniversitas Filipina didirikan pada tanggal 18 Juni 1908 berdasarkan undang-undang yang disahkan oleh Badan Legislatif Filipina Tingkat Pertama. Undang-Undang Nomor 1870, atau dikenal sebagai "Undang-Undang Universitas", menyebutkan fungsi universitas adalah untuk memberikan pendidikan lanjutan dalam sastra, filsafat, sains dan seni, dan untuk memberikan pelatihan profesional dan teknis.[18] Pendirian Universitas Filipina dimulai dengan pembentukan Sekolah Tinggi Kedokteran Filipina (kemudian disatukan dengan universitas sebagai Fakultas Kedokteran dan Bedah) pada tahun 1905, yang mulai beroperasi pada tahun 1907, setahun sebelum pendirian UP. Bersama-sama dengan Fakultas Seni Rupa dan Fakultas Seni Liberal, Fakultas Kedokteran menempati bangunan yang tersebar di sepanjang Jalan Padre Faura (Distrik Ermita) dan Jalan R. Hidalgo (Distrik Quiapo) di Manila, sementara Fakultas Pertanian di Los Banos, Laguna. Beberapa tahun kemudian, Universitas Filipina membuka Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik di Manila, serta unit-unit akademis di bawah Fakultas Pertanian dan Kehutanan di Los Banos, Laguna. Universitas ini kemudian mencari lokasi yang lebih luas hingga kemudian membeli lahan seluas 493 hektare di Diliman, Kota Quezon. Pembangunan kampus Kota Quezon dimulai pada tahun 1939. Selama Perang Dunia II, sebagian besar fakultas harus ditutup, kecuali Kedokteran, Farmasi, dan Teknik. Sementara itu, Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menduduki tiga gedung kampus Diliman, yaitu gedung Fakultas Seni Liberal (sekarang Gedung Benitez), Fakultas Hukum (sekarang Gedung Malcolm), dan Fakultas Administrasi Bisnis. Jepang juga menduduki kampus Fakultas Pertanian di Los Banos.[19] Presiden UP Bienvenido Ma. Gonzalez berusah memperoleh hibah sebesar ₱ 13 juta dari Komisi Kerusakan Perang AS-Filipina. Upaya rehabilitasi dan pembangunan besar-besaran dilakukan pasca perang. Untuk pertama kalinya, rencana induk dan peta kampus Diliman yang diperluas dibuat pada tahun 1949. Banyak gedung dibangun di lanskap kampus Diliman kampus untuk Perpustakaan Universitas (Gedung Gonzalez),[20] Fakultas Teknik (Gedung Melchor), Gedung Asrama Putri (sekarang Gedung Asrama Kamia), Konservatorium Musik (Gedung Abelardo dan sekarang Fakultas Musik), Gedung Administrasi (Gedung Quezon), dan Kediaman Presiden UP. Untuk sementara sebagian besar fakultas dan kantor administrasi bertempat di pondok-pondok dan tempat-tempat penampungan yang terbuat dari nipah dan besi galvanis. Pada ulang tahun UP ke-40 pada Februari 1949, kantor administrasi pusat universitas pindah dari Manila ke Diliman bersama-sama dengan pemindahan UP Oblation. Kantor-kantor administrasi dan unit-unit regional di Manila, Los Banos, Baguio, dan Cebu semua bertempat di kampus Diliman. Acara-acara wisuda juga diadakan di Diliman untuk pertama kalinya pada tahun 1949. Tahun 1950-an, dibentuk unit-unit akademis dan program-program pendidikan baru. Reformasi besar lainnya adalah Program Pendidikan Umum diperkenalkan pada tahun 1959. Program ini menjadi sebuah seri dari mata pelajaran inti yang ditetapkan bagi semua mahasiswa. Sebagian besar mata kuliahnya diberikan di Fakultas Seni Liberal. Sementara, Fakultas dan Sekolah Pascasarjana Seni dan Sains menawarkan mata kuliah utama di bidang humaniora, ilmu alam, dan ilmu sosial. Pada masa itu, yang memimpin universitas ini adalah Presiden Vicente Sinco. Selama Presiden Sinco menjabat, lebih banyak lagi institut dan fakultas yang didirikan, seperti Institut Administrasi Publik (1952), Pusat Statistik (1953), Pusat Pendidikan Tenaga Kerja (sekarang Sekolah Ketenagakerjaan dan Hubungan Industri didirikan pada tahun 1954), Institus Studi Asia (sekarang Pusat Asia, didirikan pada tahun 1955), Institut Ilmu Perpustakaan (1961), dan Fakultas Ekonomi Rumah Tangga (1961). Kepemimpinan Carlos P. Romulo sebagai Presiden UP ditandai dengan pendirian Institut Populasi, Pusat Hukum, Pusat Pelatihan Geodesi dan Fotogrametri Terapan pada tahun 1964; Institut Komunikasi Massa, Fakultas Administrasi Bisnis, dan Lembaga Perencanaan pada tahun 1965; Pusat Komputer, Institut Industri Skala Kecil pada tahun 1966, Lembaga Kerja Sosial dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 1967, dan Pusat Asia pada tahun 1968. Pada masa darurat militer, pengurus UP mencoba untuk mempertahankan prioritas pendidikan dan otonomi kelembagaan universitas. Di tengah maraknya aktivisme di universitas, Presiden UP Salvador P. Lopez membentuk sistem konsultasi demokratis yang dengan sistem ini keputusan-keputusan terkait hal-hal seperti promosi dan pengangkatan dibuat melalui partisipasi para dosen dan tenaga administrasi yang lebih besar. Selama periode aktivisme ini, UP Diliman disebut Republik Diliman. Oleh karena itu, unsur-unsur kepolisian pernah menyerbu kampus UP. Pada November 1972, kampus Los Baños menjadi kampus pertama yang dinyatakan sebagai unit otonom di bawah rektor. Hibah dari anggaran nasional sebesar ₱ 150 juta mendorong Program Pengembangan Infrastruktur UP. Di Diliman, dana itu digunakan untuk pembangunan gedung-gedung untuk Fakultas Administrasi Bisnis dan Zoologi, Institut Industri Skala Kecil, Pusat Pelatihan Transportasi, dan Laboratorium Koral Institut Ilmu Kelautan. Gedung Asrama Kalayaan dan perumahan bagi masyarakat yang karyawan berpenghasilan rendah juga dibangun pada waktu itu. UP Manila, yang kemudian dikenal sebagai Pusat Ilmu Kesehatan, dan UP Visayas dinyatakan sebagai unit otonom oleh Presiden UP Onofre D. Corpuz. Pada saat yang sama, Institut Pariwisata Asia didirikan pada saat prioritas pariwisata sebagai salah satu industri nasional menjadi sorotan. Didirikan juga pusat-pusat baru untuk penelitian dan unit-unit pendidikan, seperti Pusat Studi Dunia Ketiga (1977), Pusat Penulisan Kreatif, Pusat Teknik Nasional (1978), Program Ekstensi di San Fernando, Pampanga (1979), yang sekarang di Zona Pelabuhan Bebas Clark, Pampanga, Institut Studi Islam (1973), Pusat Film Nasional Universitas, dan Pusat Studi Transportasi (1976). Pada tahun 1983, UP merayakan dies natalis ke-75 dan dalam semangat dies natalis, didirikan Program Ekstensi di Olongapo pada tahun 1984. Proyek dies natalis berlian dari Presiden UP Edgardo Angara memperoleh anggaran sebesar ₱ 80 juta yang dialokasikan untuk jabatan-jabatan profesor dan hibah fakultas yang baru. Angara juga membentuk Komite Peninjauan Manajemen (Management Review Committee atau MRC) dan Komite Peninjauan Program Akademik untuk mengevaluasi dan merekomendasikan langkah-langkah untuk meningkatkan operasional universitas. Laporan MRC mendorong pada reorganisasi sistem universitas yang luas, desentralisasi administrasi universitas lebih jauh, dan UP Diliman dinyatakan sebagai unit otonom pada tanggal 23 Maret 1983. UP Baguio kemudian ditempatkan di bawah pengawasan dari UP Diliman. Sementara itu, Fakultas Seni dan Sains juga mengalami reorganisasi menjadi tiga fakultas terpisah: Fakultas Sains, Fakultas Seni dan Kesastraan, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Filsafat. Sebagai kampus unggulan, UP Diliman memimpin unit-unit yang tersisa. Pada 26 April 1982, kampus ini secara resmi ditunjuk sebagai universitas konstituen, hampir satu dekade setelah reorganisasi. Meskipun Diliman menjadi tempat kedudukan administrasi UP, kampus itu tidak diresmikan setelah tahun 1972. Kampus itu diadministrasikan, bersama dengan unit Manila, sebelum menjadi Pusat Ilmu Kesehatan, sebagai universitas de facto. Presiden UP Jose Abueva memperkenalkan Program Bantuan Biaya Kuliah pada tahun 1987. Abueva juga melembagakan kebijakan bahasa Filipino di dalam universitas. Presiden UP Emil Javier mendirikan UP Mindanao di Teluk Silikon, Mindanao Selatan, dan UP Universitas Terbuka pada tahun 1995. Perayaan seabadPada 8 Januari 2008, Universitas Filipina mulai merayakan seabad hari jadinya. Upacara pembukaan menampilkan estafet 100 obor[21] untuk menyalakan api abadi di Altar Seabad di Gedung Quezon. Altar Seabad memiliki tiga pilar untuk mewakili tiga nilai inti dan tujuh bunga yang mewakili tujuh universitas konstituen, yaitu UP Manila, UP Diliman (bersama-sama dengan UP Pampanga, kampus ekstensi), UP Los Banos, UP Baguio, UP Visayas, UP Mindanao, dan UP Universitas Terbuka. Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) dan UP menerbitkan uang kertas peringatan seabad UP dengan nominal ₱ 100. Uang kertas itu menampilkan tanda tangan semua presiden UP, termasuk presiden yang sedang menjabat dan juga presiden perempuan UP pertama, Emerlinda Roman.[22] Piagam Universitas Filipina 2008Piagam UP 2008, Undang-Undang Republik Nomor 9500, ditandatangani oleh Presiden Gloria Macapagal-Arroyo pada tanggal 29 April 2008, di Balai Konferensi Perpustakaan UP di Lahug, Cebu. Undang-undang ini bertujuan "untuk memberikan otonomi kelembagaan dan fiskal pada UP, khususnya, untuk melindungi akses demokratis mahasiswa dan memperkuat administrasi melalui pembentukan Badan Pengawas dan Dewan UP."[23] Piagam baru ini menyatakan UP sebagai universitas nasional Filipina, yang memberikan UP "peningkatan kemampuan untuk memenuhi misinya dan menyebarkan manfaat ilmu pengetahuan."[24] Piagam baru ini akan membantu meningkatkan daya saing UP. Universitas Filipina didirikan pada tanggal 18 Juni 1908 berdasarkan undang-undang yang disahkan oleh Badan Legislatif Filipina Tingkat Pertama. Undang-Undang Nomor 1870, atau dikenal sebagai "Undang-Undang Universitas", menyebutkan fungsi universitas adalah untuk memberikan pendidikan lanjutan dalam sastra, filsafat, sains dan seni, dan untuk memberikan pelatihan profesional dan teknis.[18] Universitas konstiuenHingga tahun 2016, Sistem Universitas Filipina terdiri atas tujuh universitas konstituen yang terletak di 15 kampus di seluruh negeri.[25] Tanggal 24 September 2010, Badan Pengawas UP telah menyetujui peningkatan status UP Visayas Cebu sebagai unit otonom, sebagai persiapan untuk status universitas konstituen dalam lima hingga tujuh tahun mendatang.[26] UP Diliman adalah kampus unggulan universitas dan memberikan mata kuliah paling banyak. Pada tanggal 19 Juli 2011, Otoritas Konversi dan Pengembangan Pangkalan (bahasa Inggris: Bases Conversion and Development Authority menyumbangkan sebidang tanah seluas 4.300 meter persegi (1 acre) di Bonifacio Global City (BGC) di Taguig kepada UP untuk Sekolah Profesional UP, yang awalnya meliputi Fakultas Hukum, Fakultas Administrasi Bisnis, Fakultas Teknik, Sekolah Tinggi Statistika, dan Universitas Terbuka.[27] Setiap universitas konstituen UP dipimpin oleh seorang rektor, yang dipilih untuk periode tiga tahun oleh Badan Pengawas. Tidak seperti presiden yang dipilih untuk periode enam tahun dan tidak boleh dipilih lagi, rektor dapat dipilih lagi untuk periode kedua yang bergantung pada diskresi anggota Badan Pengawas.
Referensi
Pranala luar
|