Yang Berbahagia Datin Sri Umi Khalsum binti Rahmad Ali atau lebih dikenal sebagai Umie Aida (lahir 18 Januari 1974) adalah seorang pemeran, penyanyi, produser dan wirausahawati Malaysia.[1] Ia memulai karirnya ketika berusia 18 tahun setelah menjadi finalis acara Dewi Remaja 1990/91. Selanjutnya menjadi aktris terkenal Malaysia yang berhasil mengharumkan nama di tanah air dan di Asia.
Sering digandingkan dengan hero filem Melayu Rosyam Nor, beliau pernah empat (4) kali memenangi anugerah Pelakon Wanita Terbaik Drama Anugerah Skrin manakala di layar perak, Umie pernah dua (2) kali memenangi anugerah Pelakon Wanita Terbaik menerusi menerusi filem "Embun" (2002) dan "Dukun" (2018) serta turut memenangi Pelakon Pembantu Wanita Terbaik menerusi filem "Sembunyi: Amukan Azazil" (2013) di Festival Filem Malaysia. Beliau juga pernah dua kali dicalonkan di Festival Filem Asia Pasifik untuk filem "Embun" dan "Qaisy & Laila".[2] Pernah mendapat jolokan Ratu Filem Epik kerana kerap membintangi filem dan drama berlatarkan zaman dahulu kala, Umie juga antara aktres paling mahal bayarannya untuk membintangi sesebuah drama TV.
Karier
Dari pemodelan hingga Emas Melayu (1989–1999)
Umie mulai berkecimpung dalam seni sebagai model komersial di bawah manajemen model terkenal Azah Aziz ketika dia baru berusia 16 tahun pada tahun 1989. Popularitas yang ditempa oleh saudara perempuannya, aktris dan sutradara Eirma Fatima sampai batas tertentu membantu memberikan eksposur kepada Umie di waktu itu. Tapi karir awalnya sangat baik sebagai model di iklan TV dan video musik. Di antara MTV yang menampilkan Umie adalah penyanyi Nusantara Sheqal pada tahun 1990. Untuk mendapatkan uang saku, Umie sering mengikuti Eirma ke lokasi dan akhirnya menjinakkannya sebagai aktor tambahan dengan biaya minimal.[butuh rujukan]
Pada tahun 1990 Umie menggunakan nama komersial Ermy Zura untuk berpartisipasi dalam kontes pencarian gadis populer Dewi Remaja 1990/91. Umie berhasil mencapai final bersama gadis-gadis lain yang sekarang populer seperti aktris Jasmin Hamid, Kuza dan supermodel Irene Santiago di mana acara tersebut dimenangkan oleh model Jasmine Dhillon. Berawal dari itu, nama Umie menjadi populer di kalangan penerbit. Drama TV pertamanya adalah Maafkan Mama yang tayang di TV3 sedangkan pada tahun 1991 Umie juga tampil dalam film debutnya berjudul Memori yang disutradarai oleh Dato' Rosnani Jamil. Kesempatan tampil di film tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Umie untuk belajar ilmu akting dari sederet aktor hebat yang juga membintangi film tersebut seperti Jins Shamsuddin, Fauziah Ahmad Daud, Normah Damanhuri dan penyanyi populer Nash Elias.[butuh rujukan]
Nama Umie sering membintangi drama populer di TV. Salah satu yang paling populer adalah drama Hello with M. Nasir dan Tiara Jacquelina pada tahun 1993. Pada tahun 1994, bakat Umie mulai menonjol ketika ia dinominasikan untuk Penghargaan Sri Angkasa untuk TV Wanita Terbaik Aktris dalam drama Rupawan. Selanjutnya, Umie memberikan penampilan yang luar biasa dalam trilogi drama Selamat Hari Jadi Su di mana ia dinominasikan sebagai Aktris Layar Terbaik melalui sekuel kedua dari serial tersebut. Pada tahun 1995 Umie kembali ke layar perak melalui karakter Sharifah Hasnah dalam film musikal Jimi Asmara yang disutradarai oleh Eirma. Lewat peran pendukungnya di film tersebut, Umie masuk nominasi Pemeran Pembantu Wanita Populer di Berita Harian Popular Star Awards 1995. Umie juga mengharumkan nama di Indonesia lewat drama populer bersama aktor Slamet Rahardjo seperti Jodon dan Bukan Itu....Bukan Ini....[butuh rujukan]
Umie terlibat sebagai pemeran utama dalam film Emas Melayu atau judul internasionalnya Pure Gold yang disutradarai oleh sutradara Inggris Bart Righters tetapi film itu tidak diputar meskipun seharusnya bertemu penonton pada tahun 1997. Beberapa drama yang dibintangi Umie saat itu bisa tidak diputar karena masalah dengan LPF, termasuk Hartini & Jangan pada tahun 1997 juga pada tahun 2000 yaitu drama 5 Hari Raya dan Ma Rabbuka. Untuk lebih memperkuat kemampuan akting Umie, ia aktif dalam pementasan teater di akhir 90-an. Di antara teater yang membesarkan namanya adalah Lantai T. Pinkie, Mencari Salina, Pelayaran Nur Atma & Dejavu Seorang Perempuan.[butuh rujukan]
Umie mencapai puncak popularitasnya di penghujung tahun 1990-an lewat penampilan apiknya dalam drama Metafizik bersama aktor Ahmad Yatim dan Surah Terakhir disutradarai oleh Sidi Oraza. Drama Surah Terakhir memberinya piala Aktris Terbaik di Screen Award 1999. Pada 1999, Umie juga tampil dalam serial drama TV paling populer tahun itu, Romeo & Juliet bersama aktor/sutradara Ahmad Idham. Popularitas Umie tertolong dengan diproduksinya album solo studio pertama Umie yang mengambil namanya bersamaan dengan drama yang juga menjalani syuting di Inggris Raya. Album solo studio pertama Umie yang menampilkan hits seperti Kepadamu Kekasih dan Redup Kerinduan menambah pengaruhnya sebagai artis serba bisa. Dalam ajang Penghargaan Bintang Populer Berita Harian 1998/99, Umie dinobatkan sebagai pemenang Aktris TV Populer Wanita (ABPBH) mengalahkan aktor senior seperti Aida Khalida dan Haliza Misbun.[butuh rujukan]
Di puncak popularitas dan ketenaran (2000–2009)
Pada tahun 2000, Umie muncul sebagai aktris dengan koleksi box-office tertinggi melalui dua film aktingnya, Senario Lagi dan Letnan Adnan berhasil mengumpulkan total RM7,6 juta mengalahkan koleksi box-office film Erra Fazira yang hanya sebesar RM3,6 juta tahun itu. Padahal dari segi popularitas individu Erra berhasil mengalahkan Umie di ABPBH 2000 untuk kategori Aktris Film Populer Wanita (ABPBH). Di ajang yang sama Umie juga masuk nominasi lagi untuk kategori Aktris TV Wanita Populer namun kalah dari aktris Abby Abadi. Karier akting Umie sebagian besar didorong oleh kesuksesan yang seimbang di layar kaca, layar perak, seni suara, dan pementasan teater. Umie tampil dalam serial drama yang masih memegang rekor sebagai serial drama termahal di Malaysia, yakni Salam Taj Mahal dengan 32 episode. Umie juga menyanyikan lagu tema serial tersebut dengan judul yang mirip, lagu tersebut menjadi lagu pertamanya yang memenangkan Era Chart oleh Radio Era.fm dan memenangkan beberapa chart radio lainnya termasuk Muzik.fm sekitar bulan Agustus hingga September 2000.[butuh rujukan]
Tak hanya itu, akting Umie di film-film box office-nya juga menarik perhatian juri Festival Film Malaysia saat Umie masuk nominasi kedua kategori akting, yakni Aktris Terbaik (FFM) lewat karakter Sophia Pakih Muda di Lt. Adnan sedangkan karakter penyanyi klub malam bernama Linda dalam Senario Lagi mendapatkan nominasi untuk kategori asisten. Meski kalah di kedua kategori tersebut, Umie menyembuhkan lukanya saat ia memenangkan penghargaan Aktris Terbaik di Screen Award 2000/2001 untuk drama Ayuni. Ini merupakan kemenangan kedua berturut-turutnya di ajang yang sama. Popularitas dan kredibilitas Umie terus berkembang hingga terpilih untuk memerankan Embun Harun dalam film emansipasi Embun tahun 2002. Lewat film inilah akting Umie mendapat pujian luas dari para kritikus. Umie dikatakan telah memberikan jiwa yang jujur pada karakter gadis Melayu pada masa pendudukan Jepang yang berjuang melawan tirani penjajah. Umie meraih nominasi Aktris Terbaik di Festival Film Asia Pasifik ke-42 di Seoul, Korea Selatan namun kalah dari aktris Jepang Makiko Esumi melalui film Inochi. Meski kalah, Umie memenangkan piala Aktris Terbaik di Festival Film Malaysia ke-16 dan Penghargaan Layar 2003. Serial drama 25 episode ini berlatar belakang Malaya & Sumatra pada tahun 20-an hingga 50-an yang dipimpin oleh Umie yang memerankan karakter Haryati. Respon yang luar biasa dari publik menghasilkan season baru, Haryati 2, yang tayang 2 tahun kemudian.[butuh rujukan]
Pada tahun 2002 dan 2003 Umie tampil di beberapa produksi TV populer seperti telefilm Rumah Di Tengah Sawah, Tarantula serta serial drama terpanjang Umie, Dalam Hati Ada Cinta yang tayang 150 episode dalam 5 musim selama 4 tahun di Astro Ria. Pada tahun 2004 ia tampil dalam film Bintang Hati bersama aktris komedi Amy Mastura.Namun, pada tahun 2004 popularitas Umie juga meningkat dengan popularitas sinetron Rindu Semakin Jauh yang ia perankan bersama Rosyam Nor, Eja dan Hairie Othman. Drama yang mengisi slot Samarinda ini melihat akting Umie sebagai antagonis mendapat reaksi positif. Drama tersebut juga melihat kolaborasi profesionalnya dengan mantan pacarnya (Hairie) setelah terakhir kali mereka dipasangkan dalam drama 5 Hari Raya. Umie mengukuhkan posisinya sebagai aktris berpengaruh ketika dia bekerja sama dengan Rosyam Nor dalam film Gangster 2005 yang mengumpulkan koleksi istirahat panggung tertinggi tahun ini. Meski begitu, filmnya yang lain tahun itu, Qaisy & Laila, mendapat koleksi yang kurang menggembirakan. Film tentang sekelompok sukarelawan yang bertugas di kamp pengungsi perang Afghanistan ini mengusung tema yang berat. Namun, akting Umie diakui saat menerima nominasi keduanya di Festival Film Asia Pasifik yang berlangsung di Kuala Lumpur. Umie dinominasikan untuk kategori Pembantu Aktris Terbaik dan meninggal untuk aktris Indonesia, Rima Melati (Ungu Ungu). Umie selanjutnya muncul dalam film Afdlin Shauki Buli Balik pada 21 Januari 2006 bersama Afdlin, Hans Isaac dan Nasha Aziz. Setelah itu, ia kembali bekerja sama dengan Nasha dalam film horor Puaka Tebing Biru. Saat memulai syuting film tersebut, Umie mengidap penyakit radang usus buntu yang memaksanya untuk mundur dari film tersebut. Namun, atas permintaan produser dan sutradara film, Osman Ali, pihak produksi film bersedia menunda syuting hingga Umie benar-benar pulih. Umie juga tampil di serial drama Aku, Dia & Cape Town di slot Samarinda. Drama yang difilmkan di Afrika Selatan ini menampilkan Umie berpasangan dengan Eizlan Yusof, Lisdawati dan Sheila Rusly.[butuh rujukan]
Setelah lebih dari 15 tahun sebagai aktor, Umie akhirnya menjadi produser film melalui produksinya Amazon Entertainment Production yang menghasilkan film Diva Popular yang disutradarai oleh Eirma Fatima. Terlepas dari kontroversi bahwa Umie disponsori oleh selebriti untuk memproduksi film tersebut, Umie terus terang mengatakan bahwa dia mendapat bantuan dari SME Bank. Umie sendiri memerankan tokoh utama yang merupakan karakter lanjutan dari drama Aktor Populer tahun 1994, yaitu Erna Teteye Tuminah Jongkoh, aktris terkenal. Film komedi yang dibintangi Afdlin, Sheila, Awie, Ezlynn dan Azean Irdawaty ini menceritakan kisah persaingan popularitas antara artis reality TV dan artis lama diputar di Aidilfitri dan mengumpulkan koleksi box-office. Sebelumnya, Umie juga membawakan naskah lain dengan tema serupa namun lebih serius berjudul Pesona Bintang yang ditayangkan di TV2 sebanyak 26 episode. Kontroversi menimpa Umie sekali lagi ketika sutradara A. R. Badul mengkritiknya dan komedian Saiful Apek karena diduga gagal berkomitmen pada film akting mereka berjudul Salah Bapak yang diputar 2 minggu terlambat dari Diva Popular. Setelah lama tertunda, film Puaka Tebing Biru akhirnya mendapatkan penonton pada 18 Februari 2007.[butuh rujukan]
Dari memasuki era eksklusif hingga saat ini (2010 -sekarang)
Meski sudah 15 tahun berkiprah di dunia perfilman, berbagai pihak telah menempatkan Umie di level yang cukup tinggi sebagai aktris. Sejak saat itu Umie mulai lebih selektif dalam bekerja. Muncul dengan tiga film yaitu epic noir Kala Malam Bulan Mengambang yang disutradarai oleh Mamat Khalid, komedi romantis Cuci (Hans Isaac) dan komedi urban Pisau Cukur (Bernard Chauly), Umie berhasil membuktikan bahwa ia masih mampu menggugat aktris-aktris muda yang mengharumkan nama itu. Di televisi, ia unggul dengan beberapa serial TV yang mengumpulkan penayangan tertinggi seperti melodrama yang disutradarai oleh Shahrul Ezad Mohammedin Kerana Cintaku Saerah bersama Benjy dan Noorkhiriah Ahmad Shapie, drama ini berkisah tentang agama dan saudara baru Abadi Sebuah Cinta bersama Faizal Hussein, Janet Khoo dan Rosyam Nor, juga sebuah drama tentang kesetaraan gender yang disutradarai oleh Aziz M. Osman yang berjudul Vice Versa serta sebuah drama horor yang menciptakan fenomena tersendiri, Kekasihku Seru yang disutradarai oleh Kabir Bhatia. Melalui drama seri 26 episode yang diterbitkan oleh Filmscape, Umie dikabarkan menerima bayaran tertinggi untuk seorang aktris di TV dimana sutradara Kabir Bhatia menggambarkannya sepadan dengan kerja yang diberikan Umie dalam menghidupkan karakter Mas Suri dalam drama tersebut.
Tak lagi sekadar wajah presenter TV layar perak/kaca, Umie kini diberi peran penting dalam karir aktingnya. Pada tahun 2009 ia muncul kembali di panggung teater saat memerankan Che Aminah Mohammad, ibu angkat dari gadis yang memicu revolusi Islam di Nusantara, Natrah (Nadia Bertough) dalam pementasan Natrah yang disutradarai oleh Eirma Fatima di Istana Budaya . Mendapat banyak pujian dari para kritikus, teater ini juga dibintangi oleh bintang-bintang besar seperti Maya Karin, Remy Ishak, Samantha Schubert dan Sofia Jane itu terus dipentaskan untuk kedua kalinya setahun kemudian. Teater tersebut menjadi teater non-musikal yang paling lama dipentaskan di Istana Kebudayaan.
Setelah menikah di tahun 2010, ruang lingkup keterlibatan Umie di dunia akting juga terfokus pada usahanya untuk menghidupkan karakter yang kompleks dan itu diproyeksikan dalam penampilan hebatnya melalui beberapa drama televisi seperti Bukan Bidadari (Aziz M. Osman) di mana Ia mendapat pujian ketika memerankan karakter seorang wanita yang mengalami kebingungan identitas setelah putus dengan suaminya. Lewat drama Masyitah yang masuk nominasi Screen Award 2010, ia diberi peran sebagai ibu yang mengurus anak autis. Pada tahun 2010, drama Airmata Nur Salina yang tayang bersamaan dengan Aidilfitri di TV3 mencapai 3,2 juta penonton saat Umie bekerja sama dengan aktor muda Remy Ishak untuk menghidupkan karakter Salina, seorang istri yang digantung setelah divonis bersalah. membunuh suaminya sendiri. Drama tersebut juga dibuat menjadi sekuel yang berjudul Karma Salina dimana Umie tampil sebagai bintang tamu.
Pada tahun 2011 Umie tampil memerankan Lang, ibunda pendiri kerajaan Melayu Langkasuka dalam film epik terbaik sutradara Yusry Abdul Halim berjudul Hikayat Merong Mahawangsa. Meski tampil dalam adegan remake, akting Umie dianggap sebagai salah satu faktor yang menarik bagi film yang mengumpulkan RM 6,8 juta ini saat diputar di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Film ini kemudian diputar dan didistribusikan di 13 negara di seluruh dunia. Ia kemudian kembali bekerja dengan Kabir Bhatia sebagai pemeran utama dalam film epik pendudukan Jepang berjudul Sembunyi: Amukan Azazil bersama Diana Danielle dan Remy Ishak. Memang film ini sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemar Umie, apalagi genre epic sangat identik dengan Umie. Ia pun kembali ke Istana Budaya ketika kembali berperan sebagai ibunda Harun, kali ini melalui adaptasi teatrikal novel karya Khadijah Hashim tahun 1968 berjudul Badai Semalam. Menariknya, ia bekerja sama dengan teman baiknya sendiri Erra Fazira sebagai menantu dan menantu dan mereka berdua melalui Frensis Production bekerja sama dengan produser Ziela Jalil sebagai co-produser. Sebelumnya sebelum teater, Umie dan Erra bekerja sama dalam drama TV komedi Mak OK Jer! disutradarai oleh Michael Ang untuk siaran Aidilfitri 2011.
Screen Awards 2011 melihat Umie menduduki puncak kategori Aktris Terbaik (Drama) melalui drama Airmata Nur Salina mengalahkan penampilan hebat Erra dalam drama Sanggul Beracun. Ini adalah kemenangan kategori yang sama untuk ketiga kalinya di ASK. Menyusul pada tahun 2012, Umie memperlambat radar seninya ketika ia hanya fokus pada serial drama Waris yang merupakan lanjutan dari drama Kekasihku Seru yang diputar pada tahun 2008. Artinya, Umie kembali menjelma menjadi karakter Mas Suri di layar kaca. Pada tahun 2011, Umie bersama dengan sesama seniman seperti Ziela Jalil dan Erra Fazira mendirikan perusahaan produksi teater Frensis Sdn Bhd dimana mereka memproduksi teater skala besar seperti Badai Semalam (2011) dan Bahayanya Wanita (2012). Selain itu, ia juga tak lupa tampil di beberapa sinetron seperti Sepatu Merah (2012), Aku Bukan Malaikat (2013), Hajar dan Sarah (2013) serta sinetron Mana Hilangnya Juwita (2012) dan Ummi. (2013). Lewat drama Sepatu Merah dan Aku Bukan Malaikat (keduanya disutradarai oleh Eirma Fatima), ia masuk nominasi Aktris Terbaik di Screen Awards 2012 dan 2013. Umie juga mendapat nominasi kategori Aktris Pendukung Terbaik (Film) di Screen Awards, Film Critics Council Awards Malaysia 2013 dan Festival Film Malaysia melalui karakter Ibu Yani, seorang praktisi paranormal tahun 40-an dalam film Sembunyi: Amukan Azazil.
Sebagai catatan, sebutan gelar tertinggi Umie Aida ialah YBhg. Datin Sri Umi Khalsum binti Rahmad Ali atau Datin Sri Umie Aida memandangkan suaminya dianugerahkan Darjah Sri Sultan Ahmad Shah Pahang (SSAP) yang membawa gelaran Dato’ Sri secara otomatis istrinya menyandang gelar sebagai Datin Sri.
Kehidupan pribadi
Umie Aida adalah adik dari aktris dan sutradara terkenal Eirma Fatima dan adik ipar sutradara Badaruddin Azmi. Kakak perempuan lainnya, Betty Rahmad juga telah terjun ke dunia akting namun tidak full time. Betty banyak mengelola karir seni Umie serta membuka usaha bersama. Pada usia 20, Umie mengadopsi seorang putra bernama mohd Daniel Firdaus (lahir 1992) & Mohd Dzulhelmy (lahir 1994) setahun kemudian.[3] Umie juga teman dekat Primadona Filme Melayu Alaf Baru, Erra Fazira yang juga teman sekolahnya serta aktris Nasha Aziz, Effa Ismail, Nor Aliah Lee dan Zahida Rafik.[4]
Sejak mulai merambah dunia perfilman, nama Umie tak luput dari gosip asmara. Di tahun 90-an, Umie pernah berhubungan dengan presenter TV dengan aktor Sidi Oraza dan produser Mohd Nor Kadir yang banyak memoles bakatnya ketika Umie aktif berakting untuk drama yang diproduksi oleh Kuasatek. Paling menarik perhatian media dan penggemar adalah ketika Umie menjalin hubungan dengan aktor populer Hairie Othman ketika dia berada di puncak popularitasnya sekitar akhir 90-an, dan kemudian dengan aktor muda Aqasha. Kisah putusnya Umie dan Hairie sempat menghebohkan media massa ketika Aqasha dikait-kaitkan sebagai penyebabnya.
Akhirnya pada 29 September 2009 Umie memutuskan untuk mengingat tali pertunangan dengan pengusaha terkemuka Dato' Paduka Khairuddin Abu Hassan yang sembilan tahun lebih tua darinya dan kemudian menikah pada 14 Maret 2010 di depan Ka'bah, Masjidil Haram Mekah. Pernikahan dan pernikahan tersebut mendapat liputan media yang luas termasuk resepsi yang berlangsung di One World Hotel, Bandar Utama. Upacara tersebut juga dihadiri oleh pejabat negara seperti Mahathir Mohamad dan istri serta banyak artis nama besar tanah air. Khairuddin yang awalnya hanya rekan bisnis Eirma Fatima, sebelum dikenalkan kepada Umie. Dia juga sepupu dari Penasihat Parti Keadilan Rakyat, Dato' Seri Anwar Ibrahim.[5]
Beberapa pihak jelas tidak senang dengan pilihan gaun pengantin Umie yang dibuat khusus oleh desainer Jovian Mandagie. Gaun pengantin yang memperlihatkan bahu dan dada itu dikritik habis-habisan karena tidak sesuai dengan status Umie yang baru saja menggelar akad nikah di Mekkah. Setelah membangun rumah tangga, Umie menjadi lebih selektif dalam karirnya karena ingin fokus pada rumah tangganya bersama Khairuddin dan anak-anaknya Daniel dan Dzul serta dua anak tiri (hasil pernikahan Khairuddin sebelumnya). Pada Juni 2019, Umie dan Khairuddin memutuskan untuk mengasuh anak angkat lainnya, seorang bayi perempuan bernama Nur Aisha.[6]
Di penghujung tahun 2013, Umie membayangkan keinginannya untuk pensiun dari dunia akting setelah terlibat kontroversi atas pergolakan pernikahannya. Namun menjelang bulan Ramadhan 2014, ia dan suaminya terlihat kembali bersama. Umie juga mulai mengenakan jilbab sepenuhnya.
Cabang lain
Selain akting dan menyanyi, Umie juga terjun ke bisnis. Sejak kecil, Umie mengumpulkan sejumlah aset berupa rumah, apartemen, dan deretan ruko sebagai investasi real estate-nya. Pada tahun 2001, Umie membuka UK Kickboxing di Malawati Park yang menyediakan tempat latihan tinju. Sementara itu, pada tahun 2004, Umie mendirikan perusahaan produksinya sendiri, Amazon Entertainment Production, yang menerbitkan naskah-naskah seperti film Diva Popular (2006) dan drama Takdir Terindah (2007). Pada tahun 2008 Umie dan adiknya Betty mendirikan butik kafe Beelicious yang mulai beroperasi di One Utama dan sekarang di Ampang.
Filmografi
Film
FTV
Tahun
|
Judul
|
Peran
|
Saluran TV
|
Keterangan
|
1992
|
Maafkan Mama
|
|
|
|
1993
|
Air Pasang Dalam
|
|
|
|
Masih Ada Harapan
|
|
|
|
1994
|
Pengantin Popular
|
|
|
|
Hello
|
|
|
|
Rupawan
|
|
|
|
1995
|
Hartini
|
|
|
|
Selamat Hari Jadi Su (Bahagian 1)
|
|
|
|
Doa
|
|
|
|
Selamat Hari Jadi Su (Bahagian 2)
|
|
|
|
1996
|
Selamat Hari Jadi Su (Bahagian 3)
|
|
|
|
Bukan Itu...Bukan Ini
|
|
|
Produksi Malaysia-Indonesia
|
Kompromi
|
|
|
|
Metamorfosis
|
|
|
|
Resolusi
|
|
|
|
Mencari Pertemuan
|
|
|
|
Jodon
|
|
|
Produksi Indonesia, yang disutradarai oleh Slamet Rahardjo
|
1997
|
Siti...Terang Bulan Di Kuala
|
|
|
|
Dominan
|
|
TV3
|
|
Jangan
|
|
|
Diharamkan tayangan
|
1998
|
Resolusi II
|
|
|
|
Metafizik
|
|
|
|
Isketambola
|
|
|
|
Cemeti Di Hati
|
|
|
|
1999
|
Hati Ini
|
|
|
|
Surah Terakhir
|
|
|
|
2000
|
Dot.com Sana Dot.my Sini
|
|
|
|
Ayuni
|
|
|
|
Menjaring Matahari
|
|
|
|
Seliuh Anak Seluang
|
|
|
|
5 Hari Raya
|
|
|
Diharamkan tayangan
|
2001
|
Ma Rabbuka
|
|
|
Diharamkan tayangan
|
Kek Lapis Kak Ida
|
|
|
|
Seruling Kasih
|
|
|
|
2002
|
Rumah Di Tengah Sawah
|
|
TV3
|
|
Intan Mahsuri
|
Intan Mahsuri
|
|
|
Tarantula I & II
|
|
|
|
2003
|
Cinta SMS
|
|
|
|
Nur Fitri
|
|
|
|
2004
|
Kesetiaan
|
|
|
|
Feloni Aka Ecstasy
|
|
|
|
2007
|
Takdir Sedang Berbisik
|
|
|
|
2008
|
Takdir Tercipta
|
|
|
Sebagai produser
|
2009
|
Serpihan Laungan Takbir
|
|
|
|
Bukan Bidadari
|
|
|
|
Korban Kasih Marlisa
|
|
|
|
2010
|
Masyitah
|
|
|
|
Airmata Nur Salina
|
|
|
|
Karma Salina
|
|
TV3
|
|
2011
|
Mak OK Jer
|
|
|
|
2012
|
Lobak
|
|
|
|
Sepatu Merah
|
|
|
|
2013
|
Aku Bukan Malaikat
|
Mardiah
|
TV3
|
|
Aku Tahu
|
|
|
|
Hajar & Sarah
|
|
|
|
2015
|
Sawadeeka Mak Cun
|
Zeenat Manisah
|
TV3
|
|
2017
|
Ana Anak Ibu
|
|
Astro Citra
|
|
Izinkan Aku
|
|
|
|
Serial televisi
Tahun
|
Judul
|
Peran
|
Saluran TV
|
Keterangan
|
1996
|
Apa Sebenarnya
|
|
|
|
1998
|
Istana Kristal
|
|
|
|
1999
|
Romeo & Juliet
|
Julia/Juliet
|
TV3
|
|
2000
|
Senario
|
Puteri Cenderalolok
|
Episode: "Puteri Cenderalolok"
|
Salam Taj Mahal
|
Fatihah
|
Siri Drama TV paling tinggi kos di Malaysia (RM 0.8 juta)
|
2001
|
Melarik Kasih
|
Idah
|
TV1
|
|
2003–2004
|
Haryati
|
Haryati
|
TV2
|
Adaptasi novel Hamka - Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
|
2004
|
Dalam Hati Ada Cinta
|
Alia
|
TV3
|
|
2005
|
Dalam Hati Ada Cinta 2
|
Alia
|
Astro Ria
|
|
2004
|
Rindu Semakin Jauh
|
Azura
|
TV3
|
|
Akademi
|
Khalida
|
Astro Ria
|
|
2005
|
Aku, Dia & Cape Town
|
Zalia
|
TV3
|
|
2006
|
Pesona Bintang
|
Meera
|
TV2
|
|
2007
|
Kerana Cintaku Saerah
|
Saerah
|
TV3
|
|
2008
|
Vice Versa
|
Johanna
|
|
Kekasihku Seru
|
Mas Suri
|
Drama Rantaian Terbaik Anugerah Skrin 2009
|
Abadi Sebuah Cinta
|
Ayu
|
|
2010
|
Spa Qistina
|
|
Penampilan khusus
|
2012
|
Waris
|
Mas Suri
|
|
Mana Hilangnya Juwita?
|
Inspektor Yuni
|
Astro Ria
|
|
2013
|
Ummi
|
Ummi
|
TV3
|
|
Ammara Batrisya
|
Ammara
|
TV9
|
|
2015–2019
|
Mak Cun
|
Zeenat Manisah
|
TV3
|
|
2018
|
Folklore
|
|
HBO Asia
|
Episode: "Toyol"
|
2020
|
Ben & Bella
|
Puan Zu
|
TV3
|
|
2021
|
Shah Alam 40000
|
Datin Sri Azlina
|
TV3, IQiyi
|
|
Covid Oh Covid
|
Tok Wan
|
TV3
|
|
Videografi
Video musik
Tahun
|
Judul lagu
|
Artis
|
Peran
|
1990
|
"Nusantara"
|
Sheqal
|
Model
|
1992
|
"Sembilu"
|
Ella
|
Model
|
2002
|
"Embun"
|
Aqasha
|
Model
|
Dokumenter dan publikasi khusus
Tahun
|
Judul
|
Saluran TV
|
Terbitan
|
2000
|
Dokumenter Disebalik Wajah Umie Aida
|
TV1
|
Box Office Malaysia S/B
|
2002
|
Pendidikan Moral: Rasuah Dihina, Maruah Dibina
|
TV Pendidikan
|
Divisi Teknologi Pendidikan, Kementerian Pendidikan Malaysia
|
2009
|
Program Realiti TV Gugu Gaga Erra (Episod 2)
|
Astro Ria
|
Box Lite Film
|
2010
|
Program Nona Khas Raya
|
TV3
|
Primeworks Studio
|
2011
|
Program Astana Aidilfitri bersama Anita Sarawak di teratak Umie Aida
|
Astro Ria
|
Astro
|
2012
|
Program Realiti Pilih Kasih musim ketiga (sebagai penasihat bersama Rosyam Nor & Erra Fazira)
|
TV2
|
Suhan & TM
|
Teater
Tahun
|
Judul
|
Keterangan
|
1991
|
Sampai Bila
|
MATIC
|
1995
|
Peran
|
|
1997
|
Lantai T. Pinkie
|
|
Anak Tanjong
|
|
1998
|
Mencari Salina
|
|
Mencari Juita
|
|
Penyerahan Puteri
|
|
1999
|
Pelayaran Nur Atma
|
|
Dejavu Seorang Perempuan
|
|
2000
|
Lantai T. Pinkie
|
Pementasan Semula
|
2005
|
Konsert Kasih
|
Monolog
|
2009
|
Suara Palestine
|
Laman Sari, Istana Budaya
|
Natrah
|
Panggung Sari, Istana Budaya
|
2010
|
Natrah (Musim Kedua)
|
Panggung Sari, Istana Budaya
|
2011
|
Badai Semalam
|
Panggung Sari, Istana Budaya
|
2013
|
I Am... (Akulah)
|
Theater Hall, Esplanade Singapura
|
Bahayanya Wanita
|
Panggung Sari, Istana Budaya
|
2014
|
Bahayanya Wanita
|
STAR, Singapura
|
Diskografi
Album Solo
Album Studio
|
Tahun
|
Judul
|
Single
|
1999
|
Romeo & Juliet
Kuasatek Music / Sony Music
|
- Redup Kerinduan
- Harapan Satu Cinta
- Kepadamu Kekasih
- Terima Kasih
- Redup Kerinduan (feat Azman Abu Hassan)
|
2002
|
Gema Kasih
EMI Music
|
- Salam Taj Mahal
- Semakin Pasti
- Cinta Kita
- Kasih
|
Single
Tahun
|
Judul
|
Album
|
Posisi terbaik dari grafik
|
1999
|
"Redup Kerinduan"
|
Romeo & Juliet
|
# 2 (Era.fm)
|
"Kepadamu Kekasih"
|
# 13 (Muzik.fm)
|
2000
|
"Harapan Satu Cinta"
|
# 20 (Muzik.fm)
|
"Salam Taj Mahal"
|
Single
|
# 1 (Muzik.fm)
|
2002
|
"Semakin Pasti"
|
Gema Kasih
|
# 8 (Era.fm)
|
"Cinta Kita"
|
# 17 (Muzik.fm)
|
"Kasih"
|
# 19 (Muzik.fm)
|
2006
|
"Diva Bermimpi"
|
Single (kolaborasi bersama Afdlin Shauki, Ezlynn,Sheila Rusly & Azean Irdawaty)
|
—
|
2013
|
"Hanya Kamu"
|
Single (duet bersama Erra Fazira)
|
—
|
Endorsmen
- Sirna Sari (1998-2002)
- Nature Sunshine (2001)
- Nivea Visages (2006)
- Dermalogica (2006 - 2007)
- Julie's Biscuit (2006 - 2007)
- Marie France Bodyline (2010- kini)
- Swiss Phytoscience Stemcell (2013 - kini)
Bidang tulisan
Kolom Salam Umie di koran Metro Ahad setiap hari Minggu dari tanggal 4 Februari 2001 sampai dengan 30 Juni 2002. Umie adalah artis keempat yang diberi kesempatan menjadi kolumnis Metro Ahad setelah Ziana Zain bersama Pentas Ziana pada tahun 1996, disusul oleh Awie (Rentak Awie) & Siti Nurhaliza (Lenggok Siti). Mulai 7 Juli 2002, teman baik Umie, Erra Fazira, mengambil alih melalui kolom Bersama Erra.
Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar