Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Turang

Turang
SutradaraBachtiar Siagian
ProduserAbubakar Abdy
Ditulis olehBachtiar Siagian
PemeranNizmah
Omar Bach
Ahmadi Hamid
Hadisjam Tahax
Tuahta Perangin-angin
Zubier Lelo
DistributorRentjong Film Corp
Jajasan Gedung Pemuda Medan (Refic Film
Tanggal rilis
1957
Durasi... menit
NegaraIndonesia
Penghargaan
Pekan Apresiasi Film Nasional 1960

Turang adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1957 dengan disutradarai oleh Bachtiar Siagian. Film ini dibintangi antara lain oleh Nizmah, Tuahta Perangin-angin dan Omar Bach.

Film ini dinobatkan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia pada tahun 1960.

Film Turang mengambil setting di Desa Seberaya dan desa lainnya di Kabupaten Karo.

Sinopsis

Kisah perjuangan gerilya melawan Belanda di Tanah Karo (Sumatera Utara), khususnya di Seberaja, kampung yang pernah jadi pusat komando. Wakil komandan Rusli (Omar Bach) yang terluka diserahkan perawatannya kepada Tipi (Nizmah), adik anggota gerilyawan Tuah (Tuahta Perangin-angin), maka terbitlah jalinan cinta antara Rusli dan Tipi, tetapi keadaan tidak memungkinkan mereka terus bersama. Serangan Belanda, atas petunjuk mata-mata Belanda, Dendam (Hadisjam Tahax), memaksa pasukan terus berpindah-pindah untuk melaksanakan perang bergerilya.

Tayangan Perdana

Film Turang ditayangkan perdana di Istana Merdeka Jakarta dan disaksikan langsung oleh Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno

Penghargaan

Mendapatkan 4 penghargaan sekaligus pada Festival Film Indonesia Tahun 1960

  • Piala Citra FFI sebagai Film Terbaik
  • Sutradara Terbaik
  • Pemeran Pembantu Terbaik
  • Tata Artistik Terbaik

Tambahan

Saat ini tidak diketahui lagi keberadan film ini, kemungkinan sudah dimusnahkan karena Sutradara Bachtiar Siagian dicap sebagai pengikut komunis (PKI).

Turang dalam bahasa Karo berarti Saudara yang dipakai untuk berlainan jenis kelamin. Turang juga biasa disebutkan sebagai panggilan yang sopan kepada orang yang belum dikenal namun kira-kira sebaya dan berlainan jenis kelamin.

Pranala luar

Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Lewat Djam Malam
(1955)
Film Bioskop Terbaik
(Festival Film Indonesia)

1960
Diteruskan oleh:
Perkawinan
(1973)


Kembali kehalaman sebelumnya