Tirus adalah kota Fenisia kuno dan tempat kelahiran legendaris Eropa dan Elissa (Dido). Kini kota ini adalah yang keempat terbesar di Lebanon.[2] Di kota ini juga terdapat salah satu pelabuhan utama negara ini yang dikenal oleh masyarakat setempat dalam bahasa Prancis sebagai Soûr. Tirus adalah tujuan populer di kalangan para wisatawan. Kota ini mempunyai banyak situs kuno, termasuk Hippodrome (pacuan kuda) Romawinya yang dimasukkan ke dalam daftar Situs Warisan DuniaUNESCO pada 1979 (Resolusi 459).[3]
Sejarah
"Lokasi kota Tirus tidak diragukan, karena kota ini ada hingga hari ini di tempat yang sama dan dikenal sebagai ." (Katzenstein, H.J., The History of Tyre, 1973, hlm. 9)
Tirus aslinya terdiri dari dua pusat urban yang berbeda, yang pertama terletak di sebuah pulau dan yang lainnya di sebuah pantai yang berdekatan (terpisah kira-kira 30 stadia atau 3,5 mil jauhnya menurut Strabo dalam bukunya Geography xvi, 2), sebelum Alexander Agung menghubungkan pulau itu ke pantai pada saat pengepungannya atas kota ini. Yang pertama adalah sebuah kota pulau yang dibentengi dengan kuat di tengah laut (dengan dinding pertahanan yang tingginya sekitar 50 m) dan yang kedua, aslinya disebut Ushu (belakangan, Palaetyrus, oleh orang-orang Yunani) sesungguhnya lebih merupakan rangkaian suburbia daripada sebuah kota dan terutama digunakan sebagai sumber air dan kayu untuk kota pulau utama.[4]Yosefus bahkan mencatat mereka saling berperang,[5] meskipun lebih sering mereka saling menopang karena kekayaan kota pulau itu dari perdagangan maritim dan sumber kayu, air, dan tempat pemakaman di daratan utama.
Referensi
^(Bikai, P., "The Land of Tyre," dalam Joukowsky, M., The Heritage of Tyre, 1992, bab 2, hlm. 13)