The Patra Bali Resort & Villas
The Patra Bali Resort & Villas adalah hotel berbintang 5 yang terletak di tepi Pantai Jerman, Kuta, Bali. Hotel yang berada tepat di sebelah utara Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai ini dibuka pada tahun 1972 sebagai losmen untuk para pegawai Pertamina, sebelum dijadikan hotel umum pada tahun 1975. Dimiliki dan dikelola oleh anak usaha Pertamina Patra Jasa selama lebih dari 30 tahun, kepemilikan hotel ini diserahkan kepada Wijaya Karya Realty pada tahun 2020,[1] sementara hak pengelolaan diberikan kepada Injourney Hospitality.[2] SejarahPada tahun 1972, Pertamina mendirikan sebuah losmen di tepi pantai dekat Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk para pekerjanya, terutama bagi ekspatriat yang hendak menghabiskan waktu liburan di Bali. Setahun berikutnya, Direktur Utama Pertamina Ibnu Sutowo meresmikan losmen itu dengan nama Pertamina Guesthouse. Saat itu, penginapan ini memiliki sekitar 22 kamar bertipe bungalow, ditambah dengan kolam renang, rumah makan, bar, dan gedung perkantoran.[3] Pada tahun 1975, Pertamina mengubah penginapan menjadi sebuah hotel berbintang dengan meningkatkan jumlah kamar menjadi 156 ditambah fasilitas ruang konferensi di atas lahan seluas 10,4 hektare. Hotel tersebut dibuka untuk umum oleh Ibnu Sutowo sebagai Pertamina Cottages. Setahun kemudian, hotel ini menjadi tuan rumah The International World for ASEAN Summit Conference & OPEC Conference. Pada tahun 1979, Pertamina Cottages dinobatkan sebagai hotel berbintang 5 oleh Direktur Jenderal Pariwisata Achmad Tirtosudiro.[3] Pada tanggal 21 Agustus 1984, Pertamina menyerahkan kepemilikan hotel kepada anak usahanya yang bergerak di bidang properti, Patra Jasa. Saat itu, jumlah kamar hotel sudah bertambah menjadi 178. Patra Jasa lantas mengganti nama hotel menjadi Hotel Patra Jasa Bali, menyesuaikannya dengan hotel-hotel lain yang mereka miliki. Antara tanggal 10 Maret 1997 dan 10 April 2000, hotel ini dikenal sebagai LTI-Hotel Patra Jasa, dikarenakan penekanan kontrak pengelolaan antara Patra Jasa dengan LTI International Hotels, sebuah jaringan hotel asal Jerman.[3][4] Patra Jasa mengadakan renovasi besar-besaran terhadap hotel ini pada tahun 2002 untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan, mengingat hotel ini sudah hampir berusia 30 tahun. Renovasi yang memakan biaya Rp187 miliar tersebut juga meningkatkan jumlah kamar menjadi 228. Hotel diperkenalkan kembali ke masyarakat dengan nama The Patra Bali Resort & Villas dalam acara peresmian yang dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia I Gede Ardhika pada tanggal 10 September 2003.[5] Pada tahun 2020, Pemerintah Indonesia mengumumkan rencana untuk menyatukan keseluruhan hotel-hotel milik negara dalam satu wadah BUMN. Kepemilikan hotel diserahkan kepada Wijaya Karya Realty,[1] sementara pengelolaan diambil alih oleh Hotel Indonesia Natour. Walaupun sudah lepas dari Patra Jasa, hotel ini masih menyandang merek "Patra" hingga sekarang.[2] FasilitasThe Patra Bali Resort & Villas menghadirkan 228 kamar yang tersebar dalam beberapa tipe. Hotel ini berkonsep sanggraloka, dan kamar-kamar tamu tersebar di sepenjuru lahan hotel bak vila. Terdapat dua kategori besar, yakni The Resort, 206 kamar yang berbagi bangunan-bangunan 2 lantai, dan Villa, 22 kamar yang masing-masing menempati bangunan tersendiri. Kamar-kamar bertipe Honeymoon Villa, Royal 2 Bedroom Villa, dan Royal 3 Bedroom Villa memiliki fasilitas kolam renang pribadi.[6] Selain itu, hotel menyediakan fasilitas layaknya hotel berbintang 5, seperti 3 kolam renang umum, 5 rumah makan (Lobby Lounge, Tenku Japanese Restaurant, Teratai Restaurant, The Kintamani Sunken Bar, The Rinascimento Italian Restaurant), pusat kebugaran, spa, lapangan tenis, ruang pertemuan, dan akses langsung ke Pantai Jerman.[7] Rujukan
Pranala luar |