Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Teleskop Luar Angkasa James Webb

Teleskop luar angkasa James Webb
Ilustrasi Teleskop Luar Angkasa James Webb setelah selesai dibentangkan.
NamaNext Generation Space Telescope (NGST; 1996–2002)
Jenis misiAstronomi
OperatorSTScI (NASA)[1] / ESA / CSA
COSPAR ID2021-130A
SATCAT no.50463[2]
Situs webSitus web resmi
Durasi misi
  • 2 tahun, 11 bulan, 16 hari (berjalan)
  • 5½ tahun (misi utama)[3]
  • 10 tahun (direncanakan)
  • 20 tahun (ekspektasi)[4]
Properti wahana
Produsen
Massa luncur61.614 kg (135.836 pon)[5]
Dimensi20.197 m × 14.162 m (66.263 ft × 46.463 ft), Pelindung Matahari
Daya2 kW
Awal misi
Tanggal luncur25 Desember 2021 (2021-12-25), 12:20 UTC
Roket peluncurAriane 5 ECA (VA256)
Tempat peluncuranCentre Spatial Guyanais, ELA-3
KontraktorArianespace
Mulai beroperasi12 Juli 2022
Parameter orbit
Sistem rujukanOrbit L2 Matahari–Bumi
Sistem orbitOrbit Halo
Ketinggian periapsis250.000 km (160.000 mi)[6]
Ketinggian apooapsis832.000 km (517.000 mi)[6]
Periode6 bulan
Teleskop Utama
JenisTeleskop Korsch
Diameter65 m (213 ft)
Panjang fokus1.314 m (4.311 ft)
Rasio fokusf/20.2
Wilayah tangkapan254 m2 (2.730 sq ft)[7]
Panjang gelombang0.6–28.3 μm (Jingga ke Inframerah Pertengahan)
Transponder
Pita
Lebar pita
  • S-band up: 16 kbit/s
  • S-band down: 40 kbit/s
  • Ka-band down: up to 28 Mbit/s
Instruments
Elements

Logo Teleskop Luar Angkasa James Webb  
Gambar berjudul Webb's First Deep Field yang menampilkan gugusan galaksi SMACS 0723 diambil dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (dirilis pada 11 Juli 2022)
Ariane 5 dan JWST berada di tempat peluncuran ELA - 3

Teleskop luar angkasa James Webb (bahasa Inggris: James Webb Space Telescope, disingkat JWST), sebelumnya dikenal dengan Next Generation Space Telescope (NGST), merupakan observatorium angkasa yang dioptimalkan untuk pengamatan dalam spektrum inframerah guna melihat objek yang tua, jauh, atau terlalu redup untuk ditangkap Teleskop Hubble. Teleskop ini diharapkan dapat digunakan untuk berbagai macam observasi dalam bidang Astronomi dan Kosmologi, seperti observasi terbentuknya Bintang dan tersusunnya Galaksi, dan detail informasi atmosfir dari Planet luar surya.

Pengembangan JWST dipimpin oleh Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) berkolaborasi dengan European Space Agency (ESA) dan Canadian Space Agency (CSA). JWST dinamai setelah James E. Webb, yang merupakan pimpinan NASA pada tahun 1961 sampai 1968 selama misi Mercury, Gemini, dan Program Apollo.

JWST diluncurkan pada 25 Desember 2021 pukul 09:20 waktu setempat menggunakan roket Ariane 5 dari Kourou, Guyana Prancis, dan sampai pada orbit L2 Bumi-Matahari pada Januari 2022.[8] Fitur teknis yang utama adalah cermin dingin yang sangat besar, dengan diameter 6.5 meter, dan empat instrumen khusus untuk pengamatan yang jauh dari Bumi, yang mengorbit pada titik L2 Bumi-Matahari. Kombinasi fitur-fitur ini membuat JWST bisa menghasilkan resolusi yang belum pernah ada sebelumnya dan sensitivitas dari sinar tampak pada panjang gelombang-jauh sampai inframerah-tengah, membuatnya bisa digunakan untuk 2 tujuan utama — mempelajari kelahiran dan evolusi galaksi, dan pembentukan bintang dan planet.

Mulai direncanakan sejak 1996,[9] proyek ini merupakan kolaborasi internasional dari sekitar 17 negara[10] dipimpin oleh NASA, dan dengan kontribusi signifikan dari European Space Agency dan Canadian Space Agency. Teleskop ini diberi nama dari James E. Webb, administrator kedua NASA, yang berperan penting dalam Program Apollo.[11] Rencananya, teleskop ini akan diluncurkan dengan roket Ariane 5 pada 2021.[12]

JWST akan memakan waktu sekitar satu bulan untuk mencapai posisi 1,5 juta kilometer (930.000 mil) dari Bumi. Wilayah ini dikenal sebagai Lagrange point 2, atau L2. Pada posisi ini, pengamatan teleskop tidak akan terhambat Bumi dan Bulan jika terjadi malfungsi (seperti yang terjadi dengan Hubble).

Resolusi sudut dari JWST sangat tajam dan tepat. Teleskop ini dapat melihat pada resolusi 0,1 detik busur, yang berarti bahwa hal itu bisa melihat satu sen dari jarak 24 mil (40 kilometer) jauhnya atau menonton pertandingan sepak bola dari jarak 340 mil (550 kilometer) jauhnya.

Cermin raksasa JWST terbuat dari 18 segmen heksagonal individu terdiri dari berilium ringan. Cermin ini hampir tiga kali ukuran cermin Hubble, sehingga daerah pengumpul cahayanya tujuh kali lebih besar dari Hubble. Namun kedua cermin ini memiliki berat hampir sama karena bahan yang lebih ringan digunakan pada cermin JWST ini.

Sisi bagian bawah sunshield JWST akan selalu menghadap Matahari, sehingga suhunya mencapai 85 °C (185 °F). Sementara sisi lain, yang merupakan tempat cermin dan instrumen ilmiah akan memiliki suhu sangat dingin, sekitar -233 °C (-388 °F). Foto di atas menunjukkan JWST sedang di Uji Coba di dalam Ruangan yang sangat dingin.

Fitur

Teleskop Angkasa James Webb memiliki massa sekitar separuh dari massa Teleskop luar angkasa Hubble. Teleskop ini terdiri dari 18 cermin hexagonal yang menjadi cermin primer dengan berbahan emas berlapis berilium berdiameter 65-meter (213 ft). Memiliki cermin berpelitur seluas 263 m2 (2.830 sq ft), dengan bagian seluas 09 m2 (97 sq ft) dikaburkan oleh kerangka penyangga sekunder,[13] menjadikan total luas penampang pengumpul cahaya hanya sebesar 254 m2 (2.730 sq ft). Meskipun begitu, bagian tersebut enam kali lebih besar dari bagian pengumpul cahaya yang dimiliki Teleskop luar angkasa Hubble, dengan luas cermin 24-meter (79 ft), dan penampang pengumpul cahaya seluas 40 m2 (430 sq ft). Lapisan pelitur emas pada cermin ditujukan untuk mendapatkan refleksi maksimal dari gelombang inframerah sekaligus dilapisi lapisan kaca tipis untuk menambah daya tahan.[14]


Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "NASA JWST "Who are the partners in the Webb project?"". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2011. Diakses tanggal 18 November 2011.  Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  2. ^ Kelso, Thomas S. (25 December 2021). "JWST". Celestrak. Celestrak. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-18. Diakses tanggal 26 December 2021. 
  3. ^ "FAQ Full General Public Webb Telescope/NASA". jwst.nasa.gov. 
  4. ^ "NASA Says Webb's Excess Fuel Likely to Extend its Lifetime Expectations – James Webb Space Telescope". blogs.nasa.gov. 
  5. ^ Clark, Stephen [@StephenClark1] (23 December 2021). "The exact launch mass of the James Webb Space Telescope: 6161.4 kilograms. That figure includes 167.5 kg of hydrazine and 132.5 kg of dinitrogen tetroxide for the propulsion system" (Tweet). Diakses tanggal 23 December 2021 – via Twitter. 
  6. ^ a b "JWST Orbit". JWST User Documentation. Space Telescope Science Institute. Diakses tanggal 25 December 2021. 
  7. ^ "JWST Telescope". James Webb Space Telescope User Documentation. Space Telescope Science Institute. 23 December 2019. Diakses tanggal 11 June 2020.  Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  8. ^ "Ariane 5 goes down in history with successful launch of Webb". Arianespace (dalam bahasa Inggris). 25 Desember 2021. Diakses tanggal 26 Desember 2021. 
  9. ^ "ESA JWST Timeline". Diakses tanggal 13 January 2012. 
  10. ^ "NASA – JWST – people". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-31. Diakses tanggal 13 January 2012. 
  11. ^ During, John. "The James Webb Space Telescope". The James Webb Space Telescope. National Aeronautics and Space Administration. Diakses tanggal 2011-12-31. 
  12. ^ "Frequently Asked Questions (FAQ) for Scientists". NASA. Diakses tanggal 9 August 2010. 
  13. ^ Lallo, Matthew D. (2012). "Experience with the Hubble Space Telescope: 20 years of an archetype". Optical Engineering. 51 (1): 011011–011011–19. arXiv:1203.0002alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2012OptEn..51a1011L. doi:10.1117/1.OE.51.1.011011. 
  14. ^ "Mirrors Webb/NASA". webb.nasa.gov (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 February 2022. Diakses tanggal 2022-07-12. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya