Teknologi es yang dapat dipompa adalah teknologi untuk memproduksi dan menggunakan cairan atau pendingin sekunder (biasa disebut cairan pendingin), dengan viskositas air atau jeli dan kapasitas pendinginan es.
Es yang dapat dipompa biasanya berupa bubur kristal atau partikel es dengan diameter mulai dari 5 mikrometer hingga 1 cm, yang berasal dari air asin, air laut, cairan makanan, gelembung gas udara, ozon, atau karbon dioksida.[1][2][3]
Pada 1990-an, proses pembuatan dan peralatan pendingin dari hampir semua minuman berkarbonasi beku dan minuman tidak berkarbonasi beku[4] dilakukan dengan menggunakan teknologi es yang dapat dipompa. Pasar produksi es krim terus meningkat sepanjang era 1990-an dan nilainya mencapai miliaran dolar AS.[5]
Proses pendinginan pelindung berdasarkan penerapan bubur es khusus juga telah dikembangkan dalam bidang medis.[6] Es yang dapat dipompa disuntikkan ke dalam arteri dengan cara intravena, di sepanjang permukaan luar organ menggunakan laparoskopi, atau bahkan melalui tabung endotrakeal.
^ASHRAE Handbook. Refrigeration, 20.13-20.17. Atlanta: American Society of heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers, Inc. 2006. ISBN1-931862-87-7.