Pertamanan lebih spesifik karena menyangkut aspek estetika atau keindahan dan penataan ruang sehingga memiliki fungsi dalam keberadaannya. Dalam membuat taman ada dua elemen yang dikerjakan, yaitu bidang lunak dan bidang bidang keras.
Bidang lunak meliputi penanaman segala jenis pohon, semak dan rumput.
Bidang keras meliputi pembuatan jalan setapak, kolam, sungai buatan, air mancur, pembuatan tebing, peletakan batu alam, gazebo, alat bermain anak-anak, Ayunan, lampu taman, drainase dan sistem penyiraman.
Penataan taman menyangkut penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, seperti:
Taman rumah tinggal
Taman perkantoran
Taman lingkungan pemukiman
Taman kota
Taman sekolah
Taman kawasan industri
Taman Wisata
Saat ini hampir di setiap kota di seluruh dunia memiliki dinas pertamanan yang tugasnya mengurusi perencanaan, pembuatan dan perawatan taman di sebuah kota. Semua kota gencar menata pertamanannya untuk mengimbangi polusi kendaraan bermotor. Kota besar idealnya memiliki ruang sebesar 30 persen dari luas kotanya untuk pertamanan.
Taman nasional
Negara-negara yang ada di dunia memiliki pengertian yang berbeda tentang taman nasional. Dalam skala global tidak ada definisi yang baku untuk taman nasional.[1]
Fungsi
Fungsi dari taman ada banyak, antara lain fungsi estetika, fungsi higienis, fungsi klimatologis, fungsi protektif, fungsi hidrologis, fungsi edukatif, dan fungsi ekologis. Fungsi estetika berkaitan dengan keberadaan taman yang memberikan keindahan dan keserasian serta suasana ceria dan nyaman. Fungsi higienis berkaitan dengan peran taman dalam membersihkan udara dengan menghasilkan oksigen. Fungsi klimatologis berkaitan dengan keberadaan taman yang dapat mengurangi suhu lingkungan. Fungsi protektif berkaitan dengan peran taman sebagai pelindung dari angin, debu dan sinar matahari. Fungsi hidrologis berkaitan dengan kemampuan taman dalam menyerap dan menyimpan air. Fungsi edukatif berkaitan dengan keberadaan taman yang dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan yang indah. Sedangkan fungsi ekologis berkaitan dengan keberadaan taman sebagai ruang hidup di alam.[2]
Taman dan kebudayaan
Taman bisa mencirikan sebuah ekosistem, seperti taman tropis, taman sub tropis, pegunungan, pantai dan padang pasir. Menyangkut aspek yang berhubungan dengan kebudayaan, taman bisa mencirikan suatu kebudayaan, seperti
^Rhama, Bhayu (2021). Setyowati, Erni, ed. Taman Nasional dan Ekowisata(PDF). Sleman: Penerbit PT Kanisius. hlm. v.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Nurhayati, Dewi Ratna (2020). Tata Taman(PDF). Surakarta: Universitas Slamet Riyadi. hlm. 3. ISBN978-623-92356-1-1.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)