Marsekal TNI (Purn.) Sutria Tubagus (lahir 20 Juli 1944) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara Indonesia yang menjabat dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1998. Sutria Tubagus memulai kariernya setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara tahun 1967.
Karier Militer
Putra dari pasangan Bapak Atang Kartawidjaja dengan Ibu Hendarsih. Setelah menyelesaikan Pendidikan Sekolah Penerbang di Pangkalan Udara Adisucipto, dia ditempatkan di Skadron Udara 32 (Pesawat Antonov 12B) berkedudukan di Pangkalan Udara Husein Sastranegara. Situasi politik paska G 30 S menyebabkan dukungan suku cadang bagi pesawat-pesawat buatan Russia menjadi terhenti sehingga pimpinan TNI Angkatan Udara ketika itu memutuskan untuk melikuidasi Skadron Udara 32 pada tahun 1970-an. Sutria lalu dipindahkan ke Skadron Udara 31 (C-130 Hercules) di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada akhir tahun 1969. Pada tahun 1974 dipindahkan lagi ke Skadron Udara 2. Tidak sampai setahun bertugas di Skadron Udara 2, Sutria kemudian dikaryakan ke Perusahaan Nasional Garuda Indonesia. Setelah mengakhiri masa penugasannya di Garuda Indonesia, Sutria dikembalikan lagi ke Skadron Udara 31 sebagai Penerbang pesawat C-130 Hercules.
Selama berada dibawah pembinaan Wing Operasi 001, Sutria mempunyai riwayat penugasan yang agak unik. Pada saat ia menjabat sebagai Kepala Dinas Operasi, ia juga menjabat sebagai Kepala Dinas Personil di staf Wing Operasi 001. Kemudian, ketika ia menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 17, ia juga merangkap jabatan sebagai Pjs. Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, sekaligus juga menjabat selaku Pjs. Komandan Wing Operasi 001.
Pendidikan
Pendidikan jenjang dan pengembangan khusus yang pernah diikutinya antara lain, Sekolah Standardisasi Perwira (setara dengan SIS), Sekkau, Seskoau, Sekolah Instruktur Penerbang (type rating), Kursus Intelijen Strategis sebagai persiapan sebelum menunaikan tugas sebagai Atase Pertahanan, dan Kursus Lemhannas. Sekembali dari tugas Atase Pertahanan di KBRI Madrid Spanyol, beberapa jabatan strategis pernah diembannya, tetapi jabatan Komandan Komando Pendidikan TNI-AU (Kodikau) adalah merupakan jabatannya yang terakhir sebelum dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara pada tanggal 15 Maret 1996 menggantikan Marsekal TNI Rilo Pambudi. Seperti para pendahulunya, jabatan Duta Besar selalu menanti setelah purna bhakti dari dinas kemiliteran, Sutria pun mendapat kesempatan tersebut. Namun bukan di Madrid, akan tetapi di negeri Gajah Putih, Thailand, yang dijalaninya selama tiga tahun.
Tanda Jasa
Puluhan tanda jasa dan tanda kehormatan yang dianugrahkan Negara atas pengabdiannya bagi bangsa dan Negara, diantaranya adalah:
Referensi
Pranala luar