Ski alpen
Ski Alpen atau ski turun bukit (bahasa Inggris: Alpine skiing atau downhill skiing) adalah olahraga ski menuruni bukit dengan memakai papan ski yang dilengkapi ski binding yang menjepit sepatu bot secara tetap pada bagian tumit dan depan sepatu. Ski Alpen berbeda dari ski Nordik (ski lintas alam, lompat ski, dan ski telemark) yang memakai ski binding hanya untuk menjepit sepatu pada bagian tumit.[2] Olahraga ini dilakukan orang di resor ski yang ada di bukit atau gunung bersalju. Ski lift disediakan sebagai sarana angkutan ke atas bukit. Salju pada bukit ditata, pohon ditebang, longsor salju dikendalikan, dan jalur-jalur ski dibuat untuk dipakai menuruni bukit. Selain itu, penggemar ski Alpen dapat melakukan olahraga ini di alam bebas yang masih belum ditata manusia, di antaranya disebut ski touring, backcountry skiing, atau extreme skiing. Ski Alpen merupakan perkembangan dari ski Nordik pada akhir abad ke-19. Wisatawan Inggris memopulerkannya di Pegunungan Alpen, Eropa (Engelberg, Davos, dan St. Moritz) yang merupakan pusat-pusat turis di Swiss,[3] sehingga disebut ski Alpen. Ski Alpen kini dilakukan orang di lereng gunung yang cukup turun salju, dan dapat dibangun infrastruktur untuk wisatawan. Olahraga ini kini populer di Eropa, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Amerika Selatan (Pegunungan Andes), dan Asia Timur. KompetisiLomba ski Alpen secara garis besar dibagi menjadi balap ski dan ski gaya bebas. Atlet ski Alpen berlomba dalam seri Piala Dunia FIS, Kejuaraan Ski Dunia Alpen FIS, dan Olimpiade Musim Dingin. Induk olahraga ski Alpen adalah Federasi Ski Internasional (FIS) yang bermarkas di Swiss. Dalam lomba ski Alpen, peski meluncur satu demi satu menuruni lintasan ski sambil melewati gerbang rintangan. Atlet ski yang mencatat waktu tercepat adalah pemenang. Nomor pertandingan ski Alpen:
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Alpine skiing.
|