Dalam ekspresi dengan dua atau lebih dari satu baris dari operasi asosiatif, urutan operasi untuk urutan operand yang tidak berubah. Artinya, menata ulang tanda kurung dalam ekspresi tersebut tidak akan mengubah nilainya. Perhatikan persamaan berikut:
Meskipun tanda kurung diatur ulang pada setiap baris, nilai ekspresi tersebut tidak diubah. Karena penjumlahan dan perkalian terdapat pada bilangan riil, maka dikatakan bahwa "penjumlahan dan perkalian bilangan riil adalah operasi asosiatif".
Asosiatif berbeda dengan komutativitas, dengan urutan dua operan memengaruhi hasil. Misalnya, urutan tidak menjadi masalah dalam perkalian bilangan riil, yaitu a × b = b × a, jadi perkalian bilangan riil adalah operasi komutatif.
Operasi asosiatif dalam matematika; pada kenyataannya, banyak struktur aljabar (yaitu semigrup dan kategori) secara eksplisit membutuhkan operasi biner untuk menjadi asosiatif.
Namun, terdapat operasi yang bukan asosiatif yaitu nonasosiatif; beberapa contoh termasuk pengurangan, eksponen, dan perkalian silang vektor. Berbeda dengan sifat teoritis bilangan riil, penambahan bilangan titik pengambangan dalam ilmu komputer yang tidak bersifat asosiatif, dan pilihan cara mengaitkan ekspresi dapat berpengaruh signifikan pada kesalahan pembulatan.
Definisi
Secara formal, sebuah operasi biner pada sebuah himpunan disebut asosiatif jika memenuhi hukum asosiatif.
, untuk semua dalam
Disini digunakan untuk menggantikan simbol operasi, yang mungkin merupakan simbol apapun, dan meskipun ketiadaan dari simbol (penjajaran) sebagai untuk perkalian.
, untuk semua dalam .
Hukum asosiatif bisa juga diekspresikan dalam notasi fungsional jadiː .
Hukum asosiatif yang digeneralisasikan
Jika sebuah operasi biner adalah asosiatif, penerapan berulang dari operasi menghasilkan hasil yang sama terlepas dan bagaimana pasangan tanda kurung yang sah disisipkan dalam ekspresi.[2] Ini disebut hukum asosiatif yang digeneralisasi. Misalnya, sebuah porduk fari empat anggota bisa ditulis bisa ditulis, tanpa menggantikan urutan dari faktor-faktor, dalam lima kemungkinanː
Jika operasi produk adalah asosiatif, hukum asosiatif yang digeneralisasi mengatakan bahwa semua rumus-rumus ini akan menghasilkan hasil yang sama. Jadi kecuali rumus dengan tanda kurung yang dihilangkan sudah memiliki sebuah arti yang berbeda (lihat bawah), tanda kurung bisa dianggap tidak perlu dan produk"nya" bisa ditulis dengan jelas sebagaiː
Sebuah contoh di mana tidak bekerja adalah bikondisional logis. Ini adalah asosiatif, demikian ekuivalen dengan , namun paling umum mengartikan ( dan ), yang tidak ekuivalen
Contoh
Beberapa contoh dari operasi-operasi asosiatif termasuk yang berikut ini.
Penggabungan dari tiga rangkaian "hello", " ", "world" bisa dihitung oleh penggabungan dua rangkaian pertama (diberikan "hello ") dan menambhakan rangkaian ketiga ("world"), atau dengan menggabungkan rangkaian kedua atau ketiga (diberikan " world") dan menggabungkan rangkaian pertama ("hello") dengan hasilnya. Keuda metodenya menghasilkan hasil yang sama, penggabungan rangkaian adalah asosiatig (tetapi bukan komutatif).
Karena asosiatif, pengelompokan tanda kurung bisa dihilangkan tanpa kemenduaan.
Operasi biasa (artinya, hasilnya adalah argumen pertama, tidak peduli apa argumen keduanya) adalah asosiatif, tetapi bukan komutatif. Demikian juga, operasi trivial (artinya, hasilnya adalah argumen kedua, tidak peduli apa argumen kepertamanya) adalah asosiatif, tetapi bukan komutatif.
Penjumlahan dan peralian dari bilangan kompleks dan kuaternion adalah asosiatif. Penjumlahan dari oktonion juga asosiatif, tetapi perkalian dari oktonion adalah tidak asosiatif.
dimana "" adalah simbolmetalogis mewakili "bisa menggantikan dalam sebuah bukti dengan."
Penghubung fungsional kebenaran
Asosiatif adalah sebuah sifat dari beberapa penghubung logis. Kesetaraan logis berikut mendemonstrasikan bahwa asosiatif adalah sebuah sifat dari penghubung tertentu. Berikut ini adalah tautologi fungsional kebenaran.[7]
Asosiatif dari disjungsi
Asosatif dari konjungsi
Asosatif dari kesetaraan
Penolakan bersama adalah sebuah contoh dari sebuah penghubung fungsional kebenaran yang bukan asosiatif.
Operasi nonasosiatif
Sebuah operasi biner pada sebuah himpunan yang tidak memenuhi hukum asosiatif disebut nonasosiatif. Secara simbolis,
Untuk sebuah operasi, urutan dari evaluasi itu penting. Sebagai contohː
Studi tentang struktur-struktur nonasosiatif muncul dari alasan-alasan agak berbeda dari arus utama dari aljabar klasik. Satu area dalam aljabar nonasosiatif yang tumbuh sangat besar adalah aljabar Lie. Disana hukum asosiatif dignatikan oleh identitas Jacobi. Aljabar Lie meringkaskan alami esensial dari transformasi infinitesimal, dan telah menjadi di mana-mana dalam matematika.
Dalam matematika, penjumlahan dan perkalian dari bilangan real adalah asosiatif. Sebaliknya, dalam ilmu komputer, penjumlahan dan perkalian dari bilangan titik mengambang tidak asosiatif, sebagai galat pembulatan diperkenalkan ketika nilai-nilai berukuran berbeda digabungkan berbeda.[8]
Untuk mengilustrasikan ini, tinjaulah sebuah representasi titik mengambang dengan sebuah mantissa 4-bit.
Meskipun sebagian besar komputer-komputer menghitung dengan 24 atau 53 bit mantissa,[9] ini adalah sumber yang penting dari galat pembulatan, dan mendekati seperti algoritma penjumlahan Kahan adalah cara untuk memperkecil galat-galatnya. Itu bisa sangat berpengalaman dlam komputer paralel.[10][11]
Notasi untuk operasi-operasi nonasosiastif
Secara umum, tanda kurung pasti digunakan untuk menunjukkan urutan evaluasi jika sebuah operasi nonasosiatif muncul lebih dari satu dalam sebuah ekspresi (kecuali notasinya menentukan urutannya dengan cara lain, seperti ). Namun, matematikawan setuju pada sebuah urutan evaluasi tertentu untuk beberapa umum operasi nonasosiatif. Ini meyederhanakan sebuah konvensi notasi untuk menghindari tanda kurung.
Sebuah operasi asosiatif kiri adalah operasi nonasosiatif yang secara konvensional dievaluasikan dari kiri ke kanan, yaitu,
sedangkan sebuah operasi asosiatif kanan secara konvensional dievaluasikan dari kanan ke kiri.
Kedua operasi asosiatif kiri dan asosiatif kanan terjadi. Operasi asosiatif kiri termasuk yang berikut ini.
Operasi asosiatif kanan termasuk yang berikut ini.
Eksponensiasi atau bilangan real dalam notasi superskripː
Eksponensiasi biasanya digunakan dengan tanda kurung atau asosatif kanan karena sebuah operasi eksponensiasi asosiatif kiri yang berulang tidak banyak digunakan. Pangkat berulang sering ditulis ulang dengan perkalian
Diformat dengan benar, supeskrip secara inheren berperilaku sebagai sebuah himpunan dari tanda kurung; misalnya, dalam ekspresi , penjumlahan dilkaukan sebelum eksponensiasi meskipun tidak ada tanda kurung eksplisit melilitnya. Demikian diberikan sebuah ekspresi seperti , eksponen penuh dari dasar dievaluasikan pertama. Namun, dalam beberapa konteks, termasuk tulis tangan, perbedaan antara , dan bisa jadi sulit untuk dilihat. Dalam kasus seperti itu, asosiatif kanan biasanya tersirat.
^
Hungerford, Thomas W. (1974). Algebra (edisi ke-1st). Springer. hlm. 24. ISBN978-0387905181. Definisi 1.1 (i)a (bc) = (ab) c untuk semua a, b, c dalam G.
^Durbin, John R. (1992). Modern Algebra: an Introduction (edisi ke-3rd). New York: Wiley. hlm. 78. ISBN978-0-471-51001-7. If are elements of a set with an associative operation, then the product is unambiguous; this is, the same element will be obtained regardless of how parentheses are inserted in the product