Sidang pendahuluanDalam yurisdiksi hukum umum, sidang pendahuluan, pemeriksaan pendahuluan, penyidikan pendahuluan, sidang pembuktian, atau sidang kemungkinan penyebab adalah suatu persidangan, setelah tuntutan pidana diajukan oleh jaksa penuntut, untuk menentukan apakah terdapat cukup bukti untuk perlu dilakukannya persidangan. Dalam sidang tersebut, terdakwa dapat dibantu oleh pengacara. KanadaDi Kanada, sidang pendahuluan terkadang disebut sebagai penyelidikan pendahuluan. Selama penyelidikan pendahuluan, sidang diadakan oleh pengadilan untuk menentukan apakah terdapat cukup bukti untuk membenarkan persidangan. Pemeriksaan pendahuluan hanya dilakukan apabila seseorang didakwa melakukan tindak pidana yang dapat didakwakan dimana terdakwa diancam dengan pidana penjara lebih dari 14 tahun. Jaksa Mahkota dapat memanggil saksi. Jika tidak ada cukup bukti, pengadilan akan membatalkan tuduhan tersebut.[1] Setelah keputusan Jordan tahun 2016, di mana Mahkamah Agung Kanada memberlakukan batasan waktu bagi Kerajaan untuk membawa kasus pidana ke pengadilan, Kerajaan mulai lebih sering menggunakan prosedur dakwaan langsung.[2] SkotlandiaDi Skotlandia, sidang pendahuluan adalah prosedur pra-persidangan tanpa pembuktian dalam kasus-kasus yang akan diadili di hadapan Pengadilan Tinggi, yang dilakukan untuk memungkinkan pengadilan menentukan apakah kedua belah pihak, baik pihak penuntut maupun pembela, siap untuk melanjutkan ke persidangan. Sidang juga dapat membahas masalah prosedur tambahan.[3] Amerika SerikatDi Amerika Serikat, pada sidang pendahuluan, hakim harus menemukan bahwa bukti tersebut memberikan kemungkinan alasan untuk meyakini bahwa kejahatan telah dilakukan dan bahwa kejahatan tersebut dilakukan oleh terdakwa.[4] Ada hak untuk mendapatkan nasihat pada sidang pendahuluan.[5] Pelaksanaan sidang pendahuluan serta peraturan khusus mengenai diterimanya bukti berbeda-beda di setiap yurisdiksi. Desas-desus biasanya diperbolehkan. Jika pengadilan memutuskan bahwa ada kemungkinan penyebabnya, instrumen tuntutan formal (disebut informasi di beberapa yurisdiksi) akan dikeluarkan, dan penuntutan akan dilanjutkan. Jika pengadilan tidak menemukan kemungkinan penyebabnya, biasanya penuntutan akan dihentikan.[6] Namun, banyak yurisdiksi mengizinkan penuntut untuk meminta sidang pendahuluan baru atau meminta surat dakwaan dari dewan juri.[7] Pertanyaan-pertanyaan kunci yang biasanya dibahas pada sidang pendahuluan adalah:[6][8]
Apabila hakim menetapkan bahwa terdapat cukup bukti untuk meyakini bahwa terdakwa melakukan tindak pidana, maka dikatakan terdakwa “terikat”. Referensi
|