SMA Negeri 1 Kediri |
---|
|
|
Didirikan | 9 September 1946 |
---|
Akreditasi | A |
---|
Nomor Statistik Sekolah | 103105630101 |
---|
Kepala Sekolah | Widayat, S.Pd., M.M. |
---|
Jumlah kelas | 36 Kelas |
---|
Jurusan atau peminatan | MIPA dan IPS |
---|
Rentang kelas | X, XI MIPA, XI IPS, XII MIPA, XII IPS |
---|
Kurikulum | Kurikulum 2013, Kurikulum Merdeka |
---|
Status | Negeri |
---|
NEM terendah | 34,00 |
---|
NEM tertinggi | 39,20 |
---|
Nilai masuk rata-rata | 35,67 |
---|
|
Lokasi | Jalan Veteran no. 1, Kediri, Jawa Timur, Indonesia Indonesia |
---|
Tel./Faks. | (0354)771829 |
---|
Koordinat | 7°48′42″S 112°00′10″E / 7.8117586°S 112.0028767°E / -7.8117586; 112.0028767 |
---|
Situs web | smastkediri.sch.id |
---|
|
Lulusan | PALMTURI (Paguyuban Alumni SMA Negeri 1 Kediri) |
---|
|
Moto | "Mulia, Jaya Jaya Jaya !" |
---|
SMA Negeri 1 Kediri adalah salah satu sekolah menengah atas yang ada di Kota Kediri, Jawa Timur. Sekolah yang menerapkan sistem Full Day School ini merupakan sekolah tertua dan favorit di Kota Kediri. Berbeda dengan sekolah pada umumnya, sekolah ini juga menyediakan program kelas percepatan yang mana bisa ditempuh dalam kurun waktu 2 tahun saja. Sekolah yang beralamatkan di Jalan Veteran No. 1 Kota Kediri, Jawa Timur, Indonesia.
Sejarah
Tahun 1922 – Maret 1942
Gedung sekolah jalan Klotok 1 Kediri ini selesai dibangun pada tahun 1922. Dirancang oleh dinas pekerjaan umum (BOW) dan diresmikan pada tanggal 31 Agustus 1922 pukul setengah 9 pagi.
Lelang pembangunan gedung MULO dilakukan di Surabaya oleh kepala Pekerjaan Umum, tuan de Bruijn Kops dan diberitakan dibeberapa surat kabar. Meskipun telah diberitakan dibeberapa surat kabar, ternyata hanya ada satu peminat, yakni tuan J.H.B. Kivit dari Blitar.
Meskipun dibangun pada tahun 1922 tetapi kelihatan sekali bahwa gedung ini memang dipersiapkan untuk wadah pendidikan jangka panjang. Bangunannya solid sekali, bahkan pada sekarang ini, kondisinya masih kukuh kuat, hanya perlu perbaikan minor. Bahkan gedung ini dilengkapi dengan ruangan laboratorium! Bandingkanlah dengan SMA zaman sekarang.
Pada sekitar tahun 1940 melihat perkembangan politik dunia terutama invasi Jepang, maka Pemerintah Hindia Belanda membentuk satu kesatuan Staatwacht (penjaga kota) semacam hansip, yang berfungsi untuk membantu angkatan perangnya menghadapi serbuan tentara Jepang. Pasukan Staatwacht ini juga berkantor di gedung MULO, dan terutama masuk sore dan malam hari.
Tahun 1942 – 1945
Pada tahun 1942, kota Kediri ikut jatuh ke tangan pasukan Jepang, dan mulailah babak Pemerintahan Militer Jepang. Sekolah MULO dibubarkan begitu saja. Dan bahkan gedung sekolah kemudian dipakai sebagai tempat tahanan serta markas tentara Jepang. Ini berlangsung terus selama masa pemerintahan penjajahan Jepang.
Periode 1945 – 1948
Setelah pasukan Jepang kalah perang, sebagian ditawan dan sebagian besar pulang ke negaranya, maka gedung jalan Klotok 1 ini diambil alih dan dipakai begitu saja sebagai markas Badan Keamanan Rakyat yang selanjutnya menjadi Tentara Keamanan Rakyat.
Selanjutnya dengan reorganisasi TNI maka gedung sekolah ini dipakai sebagai Markas Divisi | Brawijaya. Ini berlangsung sejak tahun 1947 hingga masuknya tentara Belanda ke Kediri taggal 19 Desember 1948. Untuk menandai peristiwa tersebut pada tahun 1980-an di halaman depan sekolah didirikan tugu peringatan dengan tulisan: “Tempat Markas Divisi/Brawijaya Tahun 1947 – 1948″
Periode 1948 – 1950
Dengan bercokolnya pasukan Belanda di Kediri maka gedung jalan Klotok 1 ikut beralih fungsi. Dari semula Markas Divisi | Brawijaya dipakai menjadi Markas Tentara Belanda/KNIL. Situasi ini berlangsung hingga penyerahan kedaulatan (overdracht) pada awal tahun 1950, secara berangsur-angsur personel tentara Belanda tersebut pulang ke daerah asal masing-masing. Selanjutnya gedung dibiarkan kosong.
Periode 1951 – sekarang
Dengan surat keputusan Residen Kediri (Bapak Samadikun) pada tahun 1951, gedung sekolah ex. MULO jalan Klotok 1 Kediri ditetapkan sebagai gedung sekolah untuk SMA Negeri Kediri, dan terus dipakai sampai sekarang. Jalan klotok yang dulunya dipakai sebagai alamat SMA 1 sekarang berubah menjadi Jalan Veteran 1 Kediri dan menjadi alamat tetap. 60 tahun usia SMA Negeri Kediri yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kamajuan dunia pendidikan sekarang menjadi SMA Negeri 1 Kediri.
Arti lambang
Latar Belakang Penetapan Logo
Pada tahun 1951, pemerintah daerah provinsi Jawa Timur melaksanakan Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (POPDA) dilangsungkan di Surabaya. Tentu saja kesempatan ini tidak disia-siakan oleh sekolah untuk memperkenalkan eksistensinya, dengan mengikuti event tersebut. Sebagai salah satu konsekuensinya sekolah harus mempunyai Logo sebagai identitas sekolah. Panji yang bergambarkan Logo ini akan mengawali prosesi barisan pada saat pembukaan POPDA nantinya.
Namun oleh para pimpinan sekolah yang berfikirkan panjang berpendapat bahwa penetapan Logo ini tidak hanya sekadar syarat untuk mengikuti POPDA saja tetapi dalam jangka panjang juga sebagai lambang identitas sekolah kita. Oleh sebab itu penciptaan Logo ini tidak boleh sekadar asal jadi saja, namun juga harus difikirkan penggunaannya secara berkelanjutan, bahkan kalau bisa harus dipakai terus selama sekolah ini masih ada/eksis. Untuk itu penciptaan Logo ini perlu disayembarakan secara terbuka!
Ternyata tantangan sayembara ini menggugah banyak peminat terutama di kalangan siswa. Mereka berlomba-lomba mengirimkan usulan kreasinya, bahkan tidak jarang seorang peserta mengikutsertakan 2 atau lebih hasil karyanya. Ketua juri adalah Bapak Goenawan Mahdi waktu itu guru menggambar di SMA Negeri Kediri. Sebagai hasilnya ditetapkan karya rekan Toni Swandito sebagai pemenang lomba penciptaan Logo sekolah SMA Negeri Kediri.
Demikianlah pada upacara pembukaan POPDA Jawa Timur tahun 1951 pasukan SMA Negeri Kediri berbaris dengan gagah mengikuti bendera bergambarkan Logo sekolah. Dan selanjutnya sejak itu pula Logo tersebut dipakai sebagai identitas sekolah.
Makna yang terkandung didalamnya
Mengingat tidak ada dokumen tertulis, maka penjelasan di sini hanya berdasarkan ingatan Ir. Toni Suwandito pada tahun 2005 saja, tanpa mengesampingkan faktor lupa, karena tenggang waktu 50 tahun lebih, inilah yang bisa diingat:
- Warna dasar biru tua, artinya loyalitas;
- Perisai, melambangkan pertahanan, kekokohan, dan tangguh;
- Garis-garis gambar warna putih, berarti bersih dan suci;
- Burung hantu, sebagai lambang ilmu pengetahuan;
- Segitiga, melambangkan kekokohan yang tidak bisa diubah;
- Buku yang terbuka, maknanya sebagai sumber ilmu;
- Rantai melingkar atau tepung gelang, artinya hubungan atau ikatan yang erat antara guru dan murid serta keluarga besar sekolah.
Perubahan atau Modifikasi
Pada tahun 1960 dengan terbentuknya sekolah SMA Negeri 2 Kediri, logo mengalami sedikit perubahan sebagai berikut:
- Gambar burung hantu diubah, sebelumnya lebih kelihatan bentuk burung, sekarang cenderung figuratif dengan menonjolkan kepala burung.
- Gambar buku yang terbuka, dihilangkan.
- Sebagai ganti gambar buku berupa tulisan: NEGERI.
- Di bawah tulisan SMA ditambah dengan angka 1 (satu).
Akreditasi
- Nilai akreditasi: 95
- Peringkat akreditasi: A
- Tanggal penetapan: 19 November 2012[1]
Fasilitas
Kegiatan Ekstrakurikuler dan Organisasi
- OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) @ozonsmast
- MPK (Majelis Perwakilan Kelas)
- SKI atau SKIS'T (Sie Kerohanian Islam Smas't)
- Banderas't (Barisan Pengibar Bendera Smas't)
- OASE (Owl Association Salutary Education) Smas't
- Pragusmas't (Pramuka Gugus Depan Smas't)
- PMR atau Palmers't (Palang Merah Remaja Smas't)
- Metafo (Media Berita dan Informasi)
- Abas't (Arek Basket Smas't)
- Tasmania (Taekwondo Smas't Mania)
- VOLCOS'T (Voli Club of Smas't)
- Bos't (Badminton of Smas't)
- Ensambel
- Ekstars't (Ekstra Tari Smas't)
- Teve Satu (Teater Veteran Satu)
- AO1 (Anime Organization) Smas't
- Karawitan
- VOST (Voice Of SMAST)
- MOS'T (Movie Of Smas't)
- Fullday Band (FDB)
- Fullday Dance (FDD)
- Fullday Soccer (FDS)
- Densus't (Detasemen Khusus Smas't)
- ECOS'T (English Community Of Smas't)
- Phocus't (Photography Community Of Smas't)
- Blue Camp
Alumni
SMA Negeri 1 Kediri telah mengolah dan mendidik para peserta didiknya dengan baik secara turun-temurun. Terbukti dari generasi alumni yang telah selesai mengenyam pendidikan di SMA ini. Berikut ini beberapa figur yang tercatatat sebagai alumni SMAN 1 Kediri.
- Abdullah Abu Bakar, Wakil Wali kota Kediri Periode 2009-2014 dan Wali kota Kediri Periode 2014-2019
- Syahri Mulyo, Bupati Tulungagung Periode 2013-2018
Kegiatan tahunan
- Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB), yang merupakan pengenalan serta penyampaian orientasi siswa baru terhadap lingkungan sekolah, diadakan saat tahun ajaran baru tiba (pertengahan Juli).
- Dies Natalies, yang merupakan peringatan hari ulang tahun sekolah. Diadakan setiap tanggal 09 September.
- Kegiatan Tengah Semester (KTS), yang diadakan pada setiap pertengahan semester (Bulan Oktober dan April). Diisi dengan berbagai macam kegiatan yang mendidik dan menghibur.
- Smas't League, yang merupakan pertandingan sepak bola antarkelas di SMAN 1 Kediri. (Sekarang menjadi PORS'T atau Pekan Olahraga Smas't yang tidak hanya sepak bola saja melainkan ada E-Sport, Bulu Tangkis, Futsal, Basket, Desain Grafis). Pors't dibuka dengan acara Health Day yang kegiatannya senam bersama dan diikuti oleh semua siswa dan guru.
- Study Tour, diikuti oleh siswa kelas XI.
- Expo, merupakan ajang untuk menjual berbagai macam makanan maupun souvenir. Pesertanya adalah kelas X dan XI. Diadakan pada akhir semester 2.
- MESO (Mathematics, English, and Science Olympiad), kompetisi bidang akademik untuk siswa SMP/MTs Se-Eks Karesidenan Kediri
- PEKAN BAHASA. Lomba bahasa inggris dan indonesia yang terdiri dari lomba debat dan puisi.
- OSFC (Ozon Smas't Futsal Competition), kompetisi bidang olahraga futsal yang diselenggarakan untuk pelajar SMA/MA/SMK Sederajat Se-Karesidenan Kota Kediri.
- KONSER AMAL, acara ini diadakan dengan konser yang terdiri dari music band, tari, modern dance, menyanyi, dsb untuk penggalangan dana dan disumbangkan ke lembaga Rumah Zakat.
- DINA JAWA & AJI SEKAR, merupakan serangkaian kegiatan untuk memperingati hari Kartini.
Referensi
2. Bataviaasch Nieuwsblad 6 September 1922
3. Verslag over de burgerlijke openbare werken in Nederlandsch-Indië, 1921-1924
Pranala luar