Romano Prodidengarkanⓘ, lahir 9 Agustus 1939) adalah politikus kiri-tengah Italia. Pada 1996-1998, ia menjabat Perdana Menteri Italia dan PresidenKomisi Eropa pada 1999 hingga 2004. Dalam pemilihan umum April 2006l'Unione, sebuah koalisi yang dipimpin Prodi menang dengan selisih suara yang sangat kecil atas Casa delle Libertà yang dipimpin oleh Silvio Berlusconi. Kemenangan Prodi digugat oleh Berlusconi yang belum mau mengakui kekalahannya. Namun pada 19 April2006 pengadilan banding tertinggi Italia menyatakan Prodi sebagai pemenang dalam pemilu tersebut.
Keluarga
Romano Prodi adalah anak ke-8 dari sembilan bersaudara yang dilahirkan
dalam keluarga Mario Prodi, seorang insinyur terkemuka dari sebuah keluarga petani, dan Enrica, seorang ibu rumah tangga. Prodi adalah salah satu dari 7 anak laki-kali dan ia mempunyai dua orang saudara perempuan. Sebagian besar saudaranya menjadi dosen (Giovanni Prodi menjadi dosen matematika, Vittorio Prodi dosen fisika dan juga anggota parlemen, Paolo Prodi menjadi dosen sejarah modern, Franco Prodi dosen fisika, Giorgio Prodi dosen patologi umum.)
Pada 1969 ia menikah di Reggio Emilia dengan Flavia Franzoni, yang saat itu masih mahasiswi, dan kemudian menjadi seorang ekonom dan dosen, dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh Kardinal Camillo Ruini. Mereka mempunyai dua orang anak, Giorgio dan Antonio. Ia dan keluarganya masih tinggal di Bologna.
Pendidikan
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di Liceo Ludovico Ariosto di Reggio Emilia, Prodi belajar di Universitas Katolik Milano, dan memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu hukum dengan predikat sangat memuaskan pada 1961. Ia mengajukan tesis tentang proteksionisme dalam perkembangan industri Italia di bawah bimbingan Prof. Siro Lombardini. Prodi kemudian mengambil spesialisasi di universitas Milano dan Bologna, dan di London School of Economics di bawah bimbingan Basil Yamey, Profesor Ekonomi Industri.
Karier akademiknya dimulai di jurusan ekonomi dan di Fakultas Ilmu Politik dari Universitas Bologna, dan di sana ia bekerja sebagai profesor muda (1963), profesor madya (1966) dan akhirnya profesor penuh (1971-1999) untuk organisasi industri dan kebijakan industri.
Prodi dulunya adalah seorang Kristen Demokratsayap kiri. Selama pertengahan 1970-an, ia mulai terjun ke dalam politk Italia, dan diangkat sebagai Menteri Perindustrian pada 1978 pada pemerintahan Giulio Andreotti. Ia memegang berbagai jabatan dalam berbagai komisi selama tahun 1980-an dan awal 1990-an. Ia menjadi ketua dari holding company milik pemerintah yang sangat berkuasa, IRI, dari 1982 hingga 1989 dan kembali pada 1993 hingga 1994.
Namun ia dua kali dikenai investigasi karena tuduhan korupsi ketika ia menjabat ketua IRI. Ia dituduh terlibat konflik kepentingan dalam kaitan dengan kontrak-kontrak yang diberikan kepada perusahaan penelitian ekonominya sendiri, dan kedua mengenai penjualan konglomerasi makanan milik pemerintah yang merugi, SME, kepada perusahaan multinasional Unilever. Prodi sendiri pernah menjadi seorang konsultan bayaran untuk perusahaan ini. Namun ia dibebaskan sepenuhnya untuk kedua tuduhan itu.
Pada 1995 ia menjadi Ketua dari koalisi kiriUlivo (Pohon Zaitun), dan pada 1996 menjadi Perdana Menteri. Pemerintahannya jatuh pada 1998 ketika Partai Komunis Baru menarik dukungannya, dan memungkinkan pembentukan pemerintahan baru di bawah Massimo D'Alema. Hal ini terjadi hanya dengan perbedaan satu suara di Dewan Perwakilan (yang membutuhkan dukungan mayoritas anggota kedua kamar). Namun kekecewaannya tidaklah disebabkan oleh penarikan dukungan resmi, melainkan pada suara yang berlawanan mengenai masalah yang dinyatakan dasariah bagi pemerintah dan yang akan menyebabkan pengunduran diri apabila hasil pemungutan saura parlemen terbukti negatif (questione di fiducia, berbeda dengan fiducia delle Camere yang dibutuhkan oleh suatu pemerintahan pada awal pengangkatannya dan yang dapat ditarik di bawah suatu agenda khusus dalam prosedur yang tidak pernah digunakan sebelumnya dalam sejarah parlementer Italia).
Pada April 2006, seorang anggota Parlemen Eropa dari Britania untuk London, Gerard Batten (UKIP), menyebutkan tuduhan oleh seorang konstituen London dan bekas agen FSB, Kol. Alexander Litvinenko, bahwa Prodi pernah menjadi "orang" KGB di Italia, dan menuntut diadakannya penyelidikan atas tuduhan itu.
Sebagai pemimpin "Uni", sebuah koalisi partai-partai kiri tengah, Romano Prodi mengalahkan perdana menteri Silvio Berlusconi dari sayap kanan, dengan suara kurang dari 1%. Di Majelis Rendah kelompok Prodi memperoleh 49,8% suara, sementara Berlusconi 49,7%, sementara di Senat ia menguasai dengan 158 kursi, sedangkan Berlusconi 156 kursi.
Ada banyak kontroversi karena Prodi mengumumkan kemenangannya beberapa jam sebelum hasil lengkap yang sesungguhnya diumumkan.
Berlusconi menolak mengaku kalah dan menuduh bahwa pemilu itu diwarnai oleh banyak kecurangan. Setelah beberapa minggu, pada 2 Mei Berlusconi akhirnya mengundurkan diri dan membuka jalan bagi Prodi untuk menyusun kabinetnya dan menggantikannya sebagai Perdana Menteri yang baru.
Memimpin pemerintahan Italia (2006)
Pada 17 Mei2006, Prodi dilantik sebagai perdana menteri Italia yang baru dan membentuk pemerintahan ke-61 Italia setelah Perang Dunia II. Anggota kabinetnya antara lain terdiri atas seorang ekonom yang dihormati di dunia internasional, yang diharapkan dapat membantu Italia dari kemelut keuangannya, dan dua orang bekas perdana menteri: Massimo D'Alema, seorang bekas komunis sebagai menteri luar negeri, dan Giuliano Amato, seorang sosialis, sebagai menteri dalam negeri yang juga menangani kepolisian dan dinas intelijen.