Pada 25 April 1991, Parlemen Kroasia memutuskan untuk mengadakan referendum kemerdekaan pada 19 Mei. Keputusan tersebut diumumkan dalam berita negara Republik Kroasia dan berlaku resmi pada 2 Mei 1991.[13] Referendum ini menawarkan dua opsi. Yang pertama, Kroasia akan menjadi sebuah negara berdaulat dan merdeka, menjamin otonomi budaya dan hak-hak sipil bagi etnis Serbia dan minoritas lainnya di Kroasia, bebas untuk menjalin hubungan negara berdaulat dengan bekas republik Yugoslavia lainnya. Yang kedua, Kroasia akan tetap bertahan dalam Yugoslavia sebagai sebuah negara federal bersatu.[13][14] Pihak berwenang lokal etnis Serbia menyerukan boikot pemungutan suara, yang sebagian besar diikuti oleh etnis Serbia Kroasia.[15] Referendum diadakan di 7.691 tempat pemungutan suara, dan pemilih diberikan dua surat suara—biru dan merah, masing-masing dengan satu opsi referendum, memperbolehkan penggunaan salah satu atau kedua surat suara. Pertanyaan referendum yang mengusulkan kemerdekaan Kroasia, yang tercantum pada surat suara biru, menang dengan 93,24% mendukung, 4,15% menentang, dan 1,18% suara tidak sah atau kosong. Pertanyaan referendum kedua, yang mengusulkan bahwa Kroasia harus tetap bertahan dalam Yugoslavia, ditolak dengan 92,18% menentang, 5,38% suara mendukung, dan 2,07% suara tidak sah. Tingkat partisipasi pemilih adalah 83,56%.[1]
Komite Arbitrase Badinter dibentuk oleh Dewan MenteriMasyarakat Ekonomi Eropa (EEC) pada 27 Agustus 1991 untuk memberikan nasihat hukum dan kriteria bagi pengakuan diplomatik kepada bekas republik-republik Yugoslavia.[26] Pada akhir tahun 1991, Komisi ini menyatakan, antara lain, bahwa Yugoslavia sedang dalam proses pembubaran, dan bahwa batas-batas internal republik-republik Yugoslavia tidak dapat diubah kecuali disepakati secara bebas.[27] Faktor-faktor dalam pelestarian perbatasan Kroasia praperang, yang ditetapkan oleh komisi demarkasi pada tahun 1947,[28]
adalah amendemen konstitusi federal Yugoslavia pada tahun 1971 dan 1974, yang membenarkan bahwa hak-hak kedaulatan dilaksanakan oleh unit federal, dan bahwa federasi hanya memiliki wewenang yang secara khusus diserahkan kepadanya oleh konstitusi.[4][29]
Jerman mendesak pengakuan cepat terhadap Kroasia, dengan menyatakan bahwa ia ingin menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung di daerah-daerah yang dihuni etnis Serbia. Langkah ini ditentang oleh Prancis, Britania Raya, dan Belanda, namun negara-negara tersebut sepakat untuk mengikuti pendekatan bersama dan menghindari tindakan-tindakan sepihak. Pada 10 Oktober, dua hari setelah Parlemen Kroasia mengonfirmasi deklarasi kemerdekaan, EEC memutuskan untuk menunda keputusan untuk mengakui Kroasia selama dua bulan, memutuskan untuk mengakui kemerdekaan Kroasia dalam dua bulan jika perang belum berakhir pada saat itu. Ketika tenggat waktu berakhir, Jerman menyampaikan keputusannya untuk mengakui Kroasia sebagai kebijakan dan tugasnya—posisi yang didukung oleh Italia dan Denmark. Prancis dan Britania Raya berusaha untuk mencegah pengakuan tersebut dengan menyusun sebuah resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meminta tidak ada tindakan sepihak yang dapat memperburuk situasi, namun ditarik selama debat Dewan Keamanan pada 14 Desember, ketika Jerman tampak bertekad untuk menentang resolusi PBB ini. Pada 17 Desember, EEC secara resmi setuju untuk memberikan pengakuan diplomatik bagi Kroasia pada 15 Januari 1992, bergantung pada opini Komite Arbitrase Badinter.[30] Komite memutuskan bahwa kemerdekaan Kroasia seyogianya tidak segera diakui, karena Konstitusi Kroasia yang baru tidak memberikan perlindungan terhadap minoritas yang disyaratkan oleh EEC. Sebagai tanggapan, PresidenFranjo Tuđman memberikan jaminan tertulis kepada Robert Badinter bahwa kekurangan tersebut akan diperbaiki.[31] RSK secara resmi mendeklarasikan pemisahannya dari Kroasia pada 19 Desember, namun status negara dan kemerdekaannya tidak diakui secara internasional.[32] Pada 26 Desember, pihak berwenang Yugoslavia mengumumkan rencana pembentukan sebuah negara yang lebih kecil, yang dapat mencakup wilayah yang direbut dari Kroasia,[33] namun rencana itu ditolak oleh Majelis Umum PBB.[34]
Kroasia pertama kali diakui sebagai negara merdeka pada 26 Juni 1991 oleh Slovenia, yang mendeklarasikan kemerdekaannya sendiri pada hari yang sama dengan Kroasia.[16]Lithuania menyusul pada 30 Juli, dan Ukraina, Latvia, Islandia, dan Jerman pada Desember 1991.[35] Negara-negara EEC memberikan pengakuan bagi Kroasia pada 15 Januari 1992, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menerima keanggotaannya pada Mei 1992.[36][37]
Kesudahan
Meskipun bukan merupakan hari libur nasional, tanggal 15 Januari diperingati sebagai hari saat Kroasia memperoleh pengakuan internasional oleh media dan para politisi Kroasia.[38] Pada peringatan hari ulang tahun ke-10 tahun 2002, Bank Nasional Kroasia mencetak koin peringatan senilai 25 kuna.[39] Pada periode setelah deklarasi kemerdekaan, perang menghebat, dengan pengepungan Vukovar[40] dan Dubrovnik,[41] dan pertempuran di tempat lainnya, hingga gencatan senjata 3 Januari 1992 mengarah pada stabilisasi dan pengurangan kekerasan yang signifikan.[42] Perang secara efektif berakhir pada Agustus 1995 dengan kemenangan yang menentukan bagi Kroasia sebagai hasil dari Operasi Badai.[43] Batas-batas wilayah Kroasia saat ini dicapai ketika sisa daerah-daerah yang dikuasai etnis Serbia di Slavonia Timur dikembalikan kepada Kroasia berdasarkan Perjanjian Erdut pada November 1995, dengan proses yang diputuskan pada Januari 1998.[44]
^ ab"Izviješće o provedenom referendumu" [Report on performed referendum] (PDF) (dalam bahasa Croatian). State Election Committee. 22 May 1991. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2012-02-27. Diakses tanggal 27 December 2011.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Vlado Vurušić (6 August 2009). "Heroina Hrvatskog proljeća" [Heroine of the Croatian Spring]. Jutarnji list (dalam bahasa Croatian). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 July 2012. Diakses tanggal 14 October 2011.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Davor Pauković (1 June 2008). "Posljednji kongres Saveza komunista Jugoslavije: uzroci, tijek i posljedice raspada" [Last Congress of the League of Communists of Yugoslavia: Causes, Consequences and Course of Dissolution] (PDF). Časopis za suvremenu povijest (dalam bahasa Croatian). Centar za politološka istraživanja. 1 (1): 21–33. ISSN1847-2397. Diakses tanggal 11 December 2010.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ ab"Odluka o raspisu referenduma" [Decision to hold a referendum]. Narodne Novine (dalam bahasa Croatian). 2 May 1991. Diakses tanggal 27 December 2011.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Dražen Boroš (8 October 2011). "Dvadeset godina slobodne Hrvatske" [Twenty years of free Croatia] (dalam bahasa Croatian). Glas Slavonije. Diakses tanggal 29 December 2011.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)