Pulau Tangkulara adalah nama sebuah pulau kecil yang berada di perairan Teluk Bone dan secara administratif masuk pada wilayah Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Indonesia. Secara astronomis, pulau ini terletak di titik koordinat 4°33′30.550″LS,120°25′47.540″BT. Tak seperti pulau pada umumnya, Pulau Tangkulara hanya bisa dilihat dari pukul 6 sampai 12.00 WITA[1] dan lewat dari itu akan terlihat seperti lautan. Pulau yang tak berpenghuni ini memiliki luas ± 2 ha. Sejak dulu pulau ini menjadi tempat melepas lelah para nelayan Bugis dan Bajo ketika melaut. Kini Pulau Tangkulara telah dijadikan objek wisata bahari.
Potensi wisata
Pulau Tangkulara telah menjadi objek wisata yang diminati oleh para penikmat wisata bahari nasional. Banyak pengunjung berdatangan dan penasaran dengan potensi wisata bawah lautnya. Untuk mencapai pulau ini bisa menggunakan alat transportasi dengan motor tempel hanya butuh waktu 15-20 menit dari dermaga Pelabuhan Bajoe. Dinas Pariwisata Kabupaten Bone telah mengembangkan Pulau Tangkulara sebagai wisata bahari. Pulau ini memiliki daya tarik berupa hamparan atau gundukan pasir putih[2] pada keseluruhan pulau. Tak hanya itu keindahan vegetasi terumbu karang dan biota laut lainnya di dasar laut dapat dinikmati oleh para penikmat wisata bahari untuk menyelam. Beberapa fasilitas dan spot menyelam telah disediakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bone. Keberadaan gazebo atau tempat pengunjung berteduh, atau tiduran sambil menikmati pemandangan teluk Bone. Pulau Tangkulara juga sering dikunjungi oleh para siswa sekolah, mahasiswa, dan peneliti profesional untuk meneliti biota laut dimana Teluk Bone memiliki biota laut yang sangat indah dan menjadi bahan pelajaran dan penelitian.[3]
Kegiatan
Pada 18 Agustus 2022, kegiatan "Festival Merah Putih Tangkulara 2022" diadakan di Pulau Tangkulara. Festival tersebut merupakan kegiatan pengibaran bendera merah putih raksasa sepanjang 77 meter oleh berbagai elemen masyarakat, parade perahu nelayan, dan transplantasi karang. Festival di pulau ini sudah ditetapkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai salah satu event tahunan Sulawesi Selatan, yang digelar setiap 18-20 Agustus.[4]
Referensi