Pratt & Whitney
Pratt & Whitney adalah produsen mesin pesawat berbasis di Amerika Serikat yang produknya digunakan luas dalam pesawat militer dan sipil. Sebagai salah satu tiga besar produsen mesin-aero perusahaan ini bersaing dengan General Electric dan Rolls-Royce. Selain mesin pesawat, Pratt & Whitney juga membuat turbin gas tetap untuk industri dan pembangkit tenaga, turbin kelautan, mesin lokomotif rel, dan mesin roket. SejarahSejarah AwalPada bulan April 1925, Frederick Rentschler, seorang mantan direksi di Wright Aeronautical asal Ohio, berniat mendirikan sebuah perusahaan dirgantara miliknya sendiri.[1] Frederick pun mendekati saudaranya, Gordon Rentschler dan Edward Deeds. Keduanya merupakan dewan direksi di Niles Bement Pond (nantinya menjadi salah satu produsen mesin perkakas terbesar di dunia). Frederick mendekati dua orang ini untuk mencari modal dan aset untuk perusahaan barunya. Deeds dan Gordon akhirnya membujuk dewan direksi Niles Bement Pond yang lain bahwa Pratt & Whitney Machine Tool (P&WMT) milik Niles Bement Pond di Hartford, Connecticut, seharusnya mampu menyediakan pendanaan dan tempat untuk membangun mesin pesawat yang telah didesain oleh Frederick, George J. Mead, dan kawan-kawannya, mantan pegawai di Wright Aeronautical.[1] Disusun dan didesain oleh Mead,[1] mesin pesawat ini akan berukuran besar, berbentuk bulat, dan memiliki pendingin udara. P&WMT nantinya mengalami proses restrukturisasi pada tahun-tahun pasca Perang Dunia I, dengan menghentikan produksi terdahulu dan mengembangkan produk-produk baru.[1] Karena walaupun Perang Dunia I telah memberikan banyak keuntungan untuk P&WMT, dengan berakhirnya perang ini maka, banyak kontrak dari pemerintah yang dibatalkan. Sehingga, perkembangan P&WMT nantinya bergantung pada inovasi. Dengan makin berkembangnya industri dirgantara sipil maupun militer,[1] P&WMT akhirnya meminjamkan uang sebanyak US$250,000, lahan di dekat pabriknya, dan juga nama Pratt & Whitney kepada Rentschler untuk memulai Pratt & Whitney Aircraft Company.[1] Hingga akhirnya, pada malam Natal tahun 1925, mesin pesawat pertama buatan Pratt & Whitney Aircraft, R-1340 Wasp berkekuatan 425 tenaga kuda (317 kW), selesai dirakit. Pada bulan Maret 1926, Wasp akhirnya lulus dari pengujian ketiga, yang diadakan oleh Angkatan Laut A.S., dan hingga bulan Oktober 1926, Angkatan Laut A.S. telah memesan 200 unit Wasp. Wasp dinilai mampu menunjukkan performa dan kehandalan, yang mampu merevolusi dunia dirgantara Amerika Serikat.[1] Wasp juga tercatat pernah menjadi mesin dalam beberapa penerbangan bersejarah, antara lain dalam penerbangan Wiley Post dan Amelia Earhart. Setelah kesuksesan Wasp, Pratt & Whitney akhirnya mengembangkan dan memproduksi beberapa mesin pesawat, yang nantinya tergabung dalam Wasp series.[2] George Mead nantinya juga kembali mengembangkan mesin pesawat, didasarkan pada desain Wasp dan akhirnya diluncurkan dengan nama R-1690 Hornet, yang merupakan Wasp, dalam versi yang lebih besar. Pada tahun 1929, Rentschler resmi mengakhiri kerjasamanya dengan P&WMT, serta menggabungkan Pratt & Whitney Aircraft dengan Boeing dan beberapa perusahaan lain, untuk membentuk United Aircraft and Transport Corporation. Perjanjiannya dengan P&WMT membuat Rentschler dapat membawa nama Pratt & Whitney bersamanya. Mesin turbin sipil dan aplikasi
Mesin turbin militer dan aplikasi
Mesin turbopump
Mesin reciprocating
Referensi
Pranala luar |