Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Pertempuran Numistro

Pertempuran Numistro
Bagian dari Perang Punik II

Lokasi dan kekuatan pasukan Romawi pada 210 SM
Tanggal210 SM
LokasiBella, Lucania
38°58′32″N 16°19′11″E / 38.975597°N 16.319791°E / 38.975597; 16.319791
Pihak terlibat
Kartago Republik Romawi
Tokoh dan pemimpin
Hannibal Marcus Claudius Marcellus
Kekuatan
20.000

Pertempuran Numistro adalah pertempuran antara pasukan Hannibal dengan salah satu tentara konsuler Romawi yang dipimpin oleh konsul Marcus Claudius Marcellus, pada 210 SM. Merupakan pertempuran keempat kalinya setelah konfrontasi-konfrontasi sebelumnya yang terjadi di sekitar tembok Nola (Campania) pada 216, 215 dan 214 SM. Pertempuran tersebut menguntungkan pihak Romawi.

Pendahuluan

Kota Salapia (Apulia) dikhianati oleh Romawi pada bulan-bulan awal 210 SM yang mengakibatkan pasukan Kartago kehilangan garnisun kavaleri pentingnya.[1] Setelahnya, Hannibal mundur ke Brutium dan Marcellus untuk menaklukkan kota Maronea dan Meles di Samnium. Tidak lama kemudian, sekembalinya Hannibal ke Apulia, terjadi Pertempuran Herdonia Ke-2, mengakibatkan kekalahan pasukan Romawi yang dipimpin oleh Gnaeus Fulvius Centumalus Maximus.[2] Kemudian Marcellus memberitahukan Senat Romawi bahwa ia akan mengadang dan melakukan aksi pertempuran perlawanan terhadap jenderal Kartago untuk memulihkan kehormatan Romawi. Ia adalah satu-satunya pasukan Romawi dengan kekuatan penuh di selatan Italia pada masa itu (terdapat pasukan kecil lain di Capua dengan satu legiun terdiri dari 5.000 orang dan sayap sekutu 7.500 pasukan), sehingga kekalahan akan menjadi bencana bagi pihak Romawi atas upayanya dalam aksi perlawanan di bagian lain negara tersebut. Marcellus kemudian bergerak dari Samnium dan mengadang tentara Kartago di Numistro, sebuah kota yang berada di timur laut Lucania. Tentara Romawi mendirikan kamp di dataran, sementara kamp Kartago berada di atas bukit.[3] Numistro dekat dengan Muro Lucano, sebuah rute atau jalur yang digunakan oleh pasukan Kartago yang berlokasi antara Apulia Utara dan Brutium.

Pertempuran

Menurut sejawan Titus Livius (Livy), pertempuran dimulai sejak dini hari. Marcellus menempatkan pasukan "Legiun I" dan "Alae Sociorum Kanan" di garis depan.[4] Selama pertempuran, kedua pasukan tersebut dibantu oleh "Legiun III" dan "Alae Kiri". Livy menjelaskan bahwa pasukan Punisia mencakup pasukan pelontar dari Balears dan pasukan infanteri Spanyol, juga pasukan gajah. Pertempuran tersebut terjadi dalam satu hari, tetapi setelah perjuangan berat, tidak dapat ditentukan pihak yang menang atau kalah, karena pertempuran tersebut berakhir dimalam hari[5] dan Hannibal mundur ke Apulia pada keesokan harinya. Meskipun Sejarawan Goldsworthy menganggapnya sebagai kemenangan kecil Romawi.[6] Marcellus meninggalkan pasukannya yang terluka di kota untuk pemulihan diri, sementara ia memburu Hannibal di wilayah tersebut dan melakukan konfrontasi kecil hingga berakhirnya kampanye perang pada tahun tersebut. Frontinus menceritakan bahwa pertempuran dimenangkan oleh Hannibal karena dukungan medan di sekitarnya.[7]

Kedua jenderal tersebut kelak bertemu kembali dalam pertempuran tahun berikutnya di Canusium. Canusium dan Numistro mungkin dipisahkan dalam waktu tidak lebih dari enam bulan, seperti yang lebih dulu terjadi selama periode terakhir dari konsulat 210 SM sedangkan yang terakhir pada bulan-bulan awal 209 SM.

Referensi

  1. ^ Titus Livius, "38, 23", Ab Urbe Condita Libri, Book XXVI 
  2. ^ Titus Livius, "1, 5", Ab Urbe Condita Libri, Book XXVII 
  3. ^ Titus Livius, "2, 5", Ab Urbe Condita Libri, Book XXVII 
  4. ^ Titus Livius, "2, 8", Ab Urbe Condita Libri, Book XXVII 
  5. ^ Titus Livius, "2, 12", Ab Urbe Condita Libri, Book XXVII 
  6. ^ Goldsworthy, Adrian Keith. (2004). In the name of Rome : the men who won the Roman Empire. London: Phoenix. hlm. Chapter: The Shield and Sword of Rome, Section: A HERO OF THE OLD SCHOOL–MARCUS CLAUDIUS MARCELLUS. ISBN 0-7538-1789-6. OCLC 61301256. 
  7. ^ Frontinus, "2, 6", Stratagems, Book II 

Pustaka

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya