Permukiman tersebut dibentuk setelah kekalahan tentara Qing oleh Britania dalam Perang Candu Pertama (1839–1842). Menurut syarat-syarat Perjanjian Nanjing, lima pelabuhan perjanjian termasuk Shanghai dibuka bagi para pedagang asing, menjungkalkan monopoli yang saat itu dimiliki oleh pelabuhan selatan di Kanton (Guangzhou) menurut Sistem Kanton. Britania juga mendirikan sebuah pangkalan di Hong Kong sesuai kontrak sewa ekstensif. Keterlibatan Amerika dan Prancis mengikuti dengan saksama langkah Britania dan enklave mereka didirikan masing-masing di utara dan selatan wilayah Britania.
Tidak seperti koloni Hong Kong dan Weihaiwei, yang merupakan wilayah kedaulatan Britania, konsesi-konsesi asing di Shanghai pada mulanya tetap merupakan wilayah kedaulatan Tiongkok. Namun, selama pemberontakan Perkumpulan Pedang Kecil tahun 1853–1855, pemerintah Qing menyerahkan kedaulatan konsesi-konsesi tersebut kepada kekuatan asing sebagai imbalan atas dukungan mereka untuk menekan pemberontakan tersebut.[1] Pada tahun 1854, tiga negara tersebut membentuk Dewan Munisipal Shanghai untuk melayani semua kepentingan mereka, tetapi pada tahun 1862, konsesi Prancis keluar dari dewan ini. Tahun berikutnya permukiman Britania dan Amerika secara resmi bergabung untuk membentuk Permukiman Internasional Shanghai. Seiring semakin banyaknya kekuatan asing yang ikut serta dalam hubungan perjanjian dengan Tiongkok, warga negara mereka juga menjadi bagian dari administrasi pemerintahan permukiman, tetapi tetap menjadi urusan yang didominasi Britania hingga munculnya keterlibatan Jepang di akhir tahun 1930-an.
Permukiman internasional ini berakhir secara tiba-tiba pada bulan Desember 1941 ketika pasukan Jepang menyerbu segera setelah serangan terhadap Pearl Harbor. Pada awal tahun 1943, perjanjian baru yang ditandatangani oleh pemerintahan RepublikChiang Kai-shek secara resmi mengakhiri hak istimewa ekstrateritorialitas dari orang Amerika dan Britania, walaupun persyaratannya diperdebatkan hingga pemulihan Shanghai setelah menyerahnya Jepang tahun 1945. Prancis kemudian menyerahkan hak istimewa mereka dalam sebuah perjanjian terpisah tahun 1946.
Sejarah
Kedatangan orang Amerika, Britania, dan Eropa lainnya
Meskipun orang-orang Eropa telah menunjukkan ketertarikan yang lebih besar di Kanton daripada Shanghai sejak awal demi keuntungan-keuntungan komersial, posisi strategis pelabuhan tersebut adalah kunci bagi kepentingan Britania karena negara kepulauan tersebut menyatakan perang melawan Tiongkok pada tahun 1839, yang kemudian dikenal sebagai Perang Candu Inggris-Tiongkok pertama. Permukiman pertama di Shanghai bagi orang asing adalah permukiman Britania, dibuka pada tahun 1843 menurut persyaratan Perjanjian Nanjing, salah satu dari sekian banyak perjanjian tidak adil yang dialami Tiongkok bertolak belakang dengan mitra-mitra dagang Eropanya.[2] Atas perintah Sir Henry Pottinger, Gubernur Jenderal pertama Hong Kong, Kapten George Balfour dari Artileri Madras Perusahaan Hindia Timur Britania tiba sebagai konsul pertama Britania di Shanghai pada 8 November {2008} dengan menaiki kapal uap Medusa.[3] Keesokan paginya Balfour mengirimkan pesan kepada intendan sirkuit Shanghai, Gong Mujiu (saat itu diromanisasi menjadi Kung Moo-yun), untuk bertemu, di mana dia menunjukkan keinginannya untuk mencari sebuah rumah tinggal. Awalnya Balfour diberi tahu bahwa tidak ada properti semacam itu yang tersedia, tetapi saat meninggalkan pertemuan, dia menerima tawaran dari seorang Kanton yang pro-Britania bernama Yao untuk menyewakan sebuah rumah besar di dalam tembok kota seharga empat ratus dolar per tahun. Balfour, penerjemahnya Walter Henry Medhurst, dokter bedah Dr. Hale, dan juru tulis A. F. Strachan dengan segera pindah ke rumah 52 kamar berperabot mewah tersebut.[4]
^Darwent, Charles Ewart. Shanghai; a handbook for travellers and residents to the chief objects of interest in and around the foreign settlements and native city. Shanghai, Hongkong: Kelly and Walsh [date of publication not identified].
Bergere, Marie-Claire: Shanghai: China's Gateway to Modernity. Transl. from French by Janet Lloyd. Stanford: Stanford University Press, 2010. ISBN978-0-8047-4905-3.
Bickers, Robert, "Empire Made Me: An Englishman Adrift in Shanghai", Allen Lane History.