Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Perbatasan alami Prancis

Peta Republik Prancis Pertama pada tahun 1800 dengan perbatasan yang menyerupai konsep "perbatasan alami" yang didefinisikan oleh pejuang revolusi Prancis

Perbatasan alami Prancis (bahasa Prancis: Frontières naturelles de la France) adalah konsep geografi dan politik yang dikembangkan di Prancis khususnya pada masa Revolusi Prancis. Menurut konsep ini, perbatasan alami Prancis adalah Sungai Rhein, Samudra Atlantik, Laut Tengah, Pegunungan Pirenia dan Pegunungan Alpen.

Konsep ini pertama kali disebutkan pada tahun 1642 di dalam sebuah pernyataan oleh Kardinal Richelieu yang diragukan keabsahannya.[1] Gagasan ini baru benar-benar dikembangkan pada tahun 1786. Jean-Baptiste Cloots dari Prusia menerbitkan karyanya, "Keinginan Seorang Galofil" (bahasa Prancis: Vœux d'un gallophile), yang mendukung pencaplokan tepi kiri Sungai Rhein oleh Prancis, yang menurutnya merupakan "perbatasan alami Galia" (bahasa Prancis: borne naturelle des Gaules).[2] Gagasan ini sangat mempengaruhi para pengobar revolusi setelah tahun 1790, khususnya kelompok Jakobin. Setelah Prancis berhasil memenangkan Pertempuran Valmy pada tanggal 20 September 1792, Konvensi Nasional mendesak pasukan Prancis untuk menyerang pasukan Prusia di tepi Sungai Rhein. Menurut Jenderal Adam Philippe de Custine yang merupakan komandan Angkatan Darat Rhein, "jika Sungai Rhein tidak menjadi batas Republik, [republik ini] akan musnah".[3][4] Pada tanggal 21 Januari 1793, Georges Jacques Danton menyatakan bahwa "batas Prancis ditandai oleh alam, kita akan mencapai empat ujung horison, ke ujung samudra, ke ujung Pirenia, ke ujung Alpen. Batas Republik baru harus terletak di sana."[5]

Konsep perbatasan alami Prancis sering ditemui di buku-buku teks Prancis hingga pertengahan abad ke-20.[6]

Catatan kaki

  1. ^ Pernot, François (2001). "Janvier 1595 : Henri IV veut couper le Camino Español en Franche-Comté". Revue historique des armées (dalam bahasa French) (222): 13–24. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 12, 2009. 
  2. ^ Smets 1998, hlm. 676.
  3. ^ Si le Rhin n'est pas la limite de la République, elle périra
  4. ^ Smets 1998, hlm. 677.
  5. ^ "Les limites de la France sont marquées par la nature, nous les atteindrons des quatre coins de l'horizon, du côté du Rhin, du côté de l'Océan, du côté des Pyrénées, du côté des Alpes. Là doivent finir les bornes de notre République."
  6. ^ Peter, Sahlins,. "Natural Frontiers Revisited: France's Boundaries since the Seventeenth Century". The American Historical Review (dalam bahasa Inggris). 95. ISSN 0002-8762. 

Daftar pustaka

  • Smets, Josef (1998). "Le Rhin, frontière naturelle de la France" [The Rhine, natural border of France]. Annales historiques de la Révolution française (314): 675–698.  (Prancis)
  • Sébastien Dubois, "La conquête de la Belgique et la théorie des frontières naturelles de la France (XVIIe ‑ XIXe siècle)," in Laurence Van Ypersele (dir.), Imaginaires de guerre. L'histoire entre mythe et réalité, proceedings at Louvain-la-Neuve from 3 to 5 May 2001, Presses universitaires de Louvain and Academia Bruylant, coll. "Transversalités" (#3), Louvain-la-Neuve, 2003 ISBN 2-87416-004-0; ISBN 2-87209-697-3, pp. 171–200
  • Denis Richet, "Frontières naturelles", in François Furet (dir.) and Mona Ozouf (dir.), Dictionnaire critique de la Révolution française, Paris, 1988, 1992, 2007


Kembali kehalaman sebelumnya