Pentel Co., Ltd. (ぺんてる株式会社code: ja is deprecated , Penteru Kabushiki Gaisha) adalah sebuah produsen alat tulis asal Jepang. Nama perusahaan ini merupakan kombinasi dari istilah bahasa Inggris, pen dan tell (yang berarti "pena" dan "cerita").[5] Pentel merupakan pencipta teknologi spidol non-permanen. Sebagian besar produk Pentel diproduksi di Jepang, Taiwan, Meksiko, dan Prancis.
Pentel juga dianggap sebagai pencipta pena dengan ujung berbahan serat pada tahun 1963.[6] Saat ini, Pentel memproduksi berbagai macam produk, antara lain alat tulis, alat seni, dan perlengkapan kantor.
Sejarah
Pentel didirikan pada tahun 1946 dengan nama Japan Stationery Limited di Tokyo oleh Yokio Horie, untuk memproduksi krayon dan pastel. Produk pertamanya mulai dijual pada tahun 1951. Perusahaan ini kemudian mulai memproduksi pensil pada tahun 1960.[2]
Pada tahun 1963, perusahaan ini meluncurkan Sign Pen, sebuah pena tipe serat. Presiden Amerika Serikat, Lyndon B. Johnson pun membeli selusin pena ini untuk menandatangani foto, serta kemudian juga menjadi alat tulis resmi NASA, dan dibawa ke luar angkasa dalam sebuah misi Gemini pada tahun 1966.[7] Permintaan akan Sign Pen sangat tinggi, sehingga pabrik Tokyo pun tidak dapat memenuhi semua permintaan.[7] Sign Pen merupakan salah satu produk perusahaan ini yang paling sukses, dengan lebih dari dua miliar unit berhasil terjual.[2]
Pada tahun 1971, perusahaan ini mengubah namanya menjadi "Pentel Co. Ltd.". Setahun kemudian, Pentel meluncurkan pena rollerball hijau dengan tinta berbahan dasar air.[2] Horie tetap menjadi Presiden Pentel hingga ia meninggal pada tahun 2010.[6]
Pada dekade 2010-an, Pentel meluncurkan "Pocket Brush",[8][9] sebuah fudepen yang dilengkapi cartridge tinta tahan air[10] yang dapat diganti, seperti pada pulpen, sehingga tidak seperti pena kuas biasa yang lebih mirip spidol.
Pena kuas (dirancang dan direkomendasikan untuk kaligrafi) juga makin populer di kalangan seniman buku komik, yang lebih memilih untuk menggunakan tinta, tidak lagi menggunakan pena celup atau kuas tradisional. Salah satu seniman yang menggunakan Pentel adalah Neal Adams.[11]
Produk
Berikut ini beberapa produk yang diproduksi oleh :[12]
Mantan pegawai SIS, Richard Tomlinson menduga bahwa pena rollerball Pentel Rolling Writer banyak digunakan oleh agen intelijen untuk menulis rahasia (tulisan tidak kasatmata) pada saat bertugas.[13] Seorang agen intelijen akan menulis pesan rahasia pada selembar kertas, lalu meletakkan kertas kosong di atas pesan tersebut, dan menekan kedua kertas selama beberapa detik. Saat kedua kertas dipisah, kertas kedua masih terlihat kosong, namun sebenarnya berisi pesan dari kertas pertama, namun tidak kasatmata. Agen tersebut kemudian menghancurkan kertas pertama. Sementara pesan yang tidak kasatmata di kertas kedua dapat dimunculkan dengan menggosoknya.