Pastel (UK: /ˈpæstl/; US: /pæˈstɛl/) adalah sebuah medium seni dalam bentuk stik atau batangan, yang terbuat dari serbuk yang direkatkan dengan gom arab dan dibentuk menjadi batangan-batangan yang rapuh. Jika digosokkan ke kertas yang cukup kasar, ikatan tersebut akan lepas dan serbuk warna akan menempel pada kertas.[1]
Pastel telah digunakan oleh seniman sejak era Renaisans, dan memperoleh popularitas pada abad ke-18, ketika sejumlah seniman ternama menjadikan pastel sebagai medium primer mereka.
Karya seni yang dibuat menggunakan pastel disebut pula sebagai pastel (atau gambar pastel atau lukisan pastel). Pastel digunakan sebagai kata kerja yang berarti untuk memproduksi karya seni dengan pastel; sebagai kata sifat yang berarti berwarna pucat.
Sejarah
Penggunaan pastel pertama kali yang diketahui adalah oleh Leonardo da Vinci pada 1495.
Maurice Quentin de La Tour dan Rosalba Carriera dari abad ke-18 adalah pelukis yang dikenal baik dengan teknik pastelnya. Pada abad ke-19, pastel dipopulerkan oleh pelukis Prancis Edgar Degas. Mary Cassatt memperkenalkan media pastel kepada rekannya di Philadelphia and Washington, hingga ke seluruh Amerika Serikat.[2] Kapur putih dapat pula digunakan sebagai pengisi untuk menghasilkan pencahayaan terang atau gelap dengan luminositas yang tinggi.[3]
Pada abad ke-18 medium ini populer sekali dalam lukisan potret, dan digunakan pula dengan campuran teknik gouache. Pastel juga banyak juga digabungkan dengan media lain, kecuali cat minyak.
Karakteristik
Warna-warna pastel terlihat cemerlang, hampir menyamai cat minyak. Hanya saja kelemahan dari penggunaan pastel adalah tidak menempel terlalu kuat. Sedikit getaran bisa merontokkan ikatan dengan kertas. Untuk itu biasanya diberikan fiksatif.
Pastel memberikan warna yang sangat kuat jika dilapiskan di atas warna komplementernya. Namun menjadi sangat lemah jika ditimpakan di atas warna analogus. Selain itu warna-warna gelap menjadi tidak kuat jika ditimpakan di atas warna terang.[4]
Sangat sulit untuk menghapus warna pastel secara sempurna. Biasanya yang dihasilkan dengan mengesekkan penghapus di atas pastel malah efek smudge.
Untuk mengatasi kelemahan pastel kapur konvensional, dikembangkan pula pastel minyak. Pastel ini merekat kuat di berbagai media, seperti kanvas, papan keras, atau tripleks.