Pada tanggal 7 Juli 2016, Micah Xavier Johnson menyerbu dan menembak 12 petugas polisi dan dua penduduk sipil pada akhir sebuah unjuk rasa di Dallas, Texas, Amerika Serikat, dan menyebabkan lima polisi tewas. Johnson merupakan veteran Cadangan Angkatan Darat berkebangsaan Afrika-Amerika yang menujukkan kebenciannya terhadap warga kulit putih. Peristiwa unjuk rasa itu diadakan berkenaan dengan insiden penembakan di Alton Sterling di Baton Rouge, Louisiana, dan Philando Castile di Falcon Heights, Minnesota, pada beberapa hari sebelumnya.
Setelah penembakan tersebut, pihak polisi memaksa Johnson di sebuah garasi parkir dan memojokkannya. Pada tanggal 8 Juli dini hari, polisi membunuh Johnson dengan sebuah bom yang dipasangkan pada sebuah robot pengirim bom. Beberapa pakar percaya bahwa ini merupakan kali pertama polisi menggunakan robot dalam keadaan terjepit.
Peristiwa penembakan tersebut merupakan insiden mematikan bagi penegak hukum Amerika Serikat sejak serangan 11 September yang lalu.
Referensi