Penaklukan Britania Raya oleh Romawi adalah suatu proses penaklukan yang dilakukan oleh Romawi di Pulau Britania Raya. Penaklukan ini merupakan proses yang terjadi secara bertahap. Romawi berhasil menaklukan Britania Raya pada secara efektif pada 43 M di bawah kaisar Claudius, yang jenderalnya Aulus Plautius bertugas sebagai gubernur pertama Provinsi Britannia. Namun, Pulau Britania Raya sebelumnya telah sering menjadi sasaran invasi, yang aktual dan terencana, oleh pasukan Republik Romawi dan Kekaisaran Romawi. Seperti halnya daerah-daerah lainnya di ujung kekaisaran, Britania Raya menikmati hubungan diplomasi dan perdagangan dengan bangsa Romawi sejak ekspedisi Julius Caesar pada 55 dan 54 SM. Ekonomi dan budaya Romawi juga ikut memengaruhi Britania Raya. Pengaruh Romawi merupakan unsur penting pada akhir Zaman besi pra-Romawi di Britania Raya, terutama di daerah selatan.
Antara 55 SM dan 40-an M, status quo pada upeti, sandera, dan negara klien tanpa pendudukan militer langsung, yang dimulai oleh Invasi Britania Raya oleh Julius Caesar, tetap utuh. Augustus menyiapkan invasi pada 34 SM, 27 SM dan 25 SM. Yang pertama dan kedua dibatalkan karena adanya pemberontakan di berbagai daerah di kekaisaran, sedangkan yang kedua batal karena bangsa Briton tampaknya siap melakukan kesepakatan.[1] Berdasarkan Res Gestae karya Augustus, dua raja di Britania Raya, Dumnovellaunus dan Tincomarus, pergi ke kota Roma sebagai pemohon pada masa kekuasaannya,[2] dan berdasarkan Geographika karya Strabo, yang ditulis pada periode ini, Britania Raya membayar lebih dalam hal pabean dan tugas yang dapat ditarik melalui pajak jika pulau tersebut ditaklukan.[3]
Akan tetapi, menjelang 40-an M situasi politik di Britania Raya menjadi kacau. Catuvellauni menggantikan Trinovantes sebagai kerajaan terkuat di Britania Raya tenggara, dan merebut ibu kota Trinovantes, Camulodunum (Colchester). Mereka juga menekan tetangga mereka Atrebates, yang dipimpin oleh mantan sekutu Julius Caesar, Commius.[4]