Pan-Afrikanisme adalah suatu gerakan yang bertujuan menyatukan Afrika.[1] Selain merupakan suatu gerakan, Pan Afrikanisme juga merupakan suatu pandangan sosiopolitik dunia dan filosofi moral yang bertujuan untuk penduduk Afrika asli dan yang berasal dari diaspora Afrika untuk menjadi bagian dalam "Komunitas Afrika Global".[2] Pada awalnya, Kongres Pan-Afrikanisme pertama yang diadakan di London pada tahun 1900 menghasilkan keputusan bahwa Pan Afrikanisme bertujuan untuk menyatukan bangsa kulit hitam sedunia di bawah pengaruh kuat bangsa Negro AS dan Hindia Barat.[1] Namun pada Kongres Pan-Afrikanisme yang diadakan di Manchester pada tahun 1945, tema utama gerakan tersebut berubah menjadi kemerdekaan dan persatuan Afrika.[1]
Beberapa pendapat menyatakan bahwa Pan-Afrikanisme berhubungan dengan akhir dari perdagangan budak.[3] Bapak dari gerakan Pan-Afrikanisme adalah Blyden dan James Africanus Beale Horton yang menulis tentang potensi nasionalisme Afrika dan adanya pembentukan pemerintahan sendiri di tengah kolonialismeEropa yang sedang berkembang pada masa itu.[3] Pada tahun 1963, Organisasi Persatuan Afrika (Organization African Unity) dibentuk untuk meningkatkan kerjasama dan solidaritas antara negara-negara Afrika yang barus saja merdeka dan melawan kolonialisme.[3] Rintangan utama bagi kesatuan politik Afrika adalah negara-negara Afrika tidak bersedia melepaskan kedaulatannya untuk suatu kesatuan politik. Selain itu, terdapat perbedaan pendapat dalam struktur, orientasi politik, dan kepemimpinan.[1] Untuk bidang ekonomi, kerjasama telah dilakukan dengan adanya penyatuan tarif, pasaran bersama, dan koordinasi produk serta jasa.[1] Pan-Afrikanisme modern lebih dipandang sebagai filosofi kultur dan sosial daripada suatu gerakan politik masa lalu.[3]