Otniel bin Kenas (= Allah adalah kekuasaan) ialah Hakim pertama Israel.[1][2] Ia diangkat Tuhan dan diperlengkapi dengan roh-Nya (Hak.3:9-10).[3] Pada saat Israel dalam bahaya besar, maka Roh Allah akan masuk ke dalam diri seseorang yang sudah ditunjuk Allah untuk membebaskan Israel dari kesukaran.[4] Orang-orang yang ditunjuk sebagai pemimpin Israel dikenal sebagai Hakim, mereka adalah Otniel bin Kenas (3:7-11), Ehud (3:12-30), Samgar (3:31), Debora dan Barak (4:1-5:31), Abimelekh (9:1-57), Tola (10:1-2), Yair (10:3-16), Yefta (10:17-12:7), Ebzan (12:8-10), Elon (12:11-12), Abdon (12:13-15), dan Simson (13:1-16:31).[5]Otniel adalah putra Kenas dari suku Yehuda dan keponakan sekaligus menantu Kaleb yang mendapat tanah di Hebron.[3] Istrinya bernama Akhsa, yang merupakan hadiah dari upayanya menaklukkan Debir.[6] Ia bukan hanya seorang Hakim, tetapi juga penyelamat alias mosyia (ayat 9).[7] Ia berhasil mengalahkan dan melepaskan Israel dari penyiksaan di bawah Kusyan-Risyataim, Raja AramMesopotamia[8] pada tahun 1200 SM.[9]Otniel memerintah Israel selama 40 tahun.[3]
Merebut Debir
Setelah Kaleb bin Yefune merebut Hebron (= Kiryat Arba), ia maju menyerang penduduk Debir. Nama Debir itu dahulu ialah Kiryat-Sefer. Lalu berkatalah Kaleb: "Siapa yang menggempur Kiryat-Sefer dan merebutnya, kepadanya akan kuberikan Akhsa, anakku, menjadi isterinya." Dan Otniel, anak Kenas saudara Kaleb, merebut kota itu; lalu Kaleb memberikan kepadanya Akhsa, anaknya, menjadi isterinya.[10] Ketika perempuan itu tiba, dibujuknya suaminya untuk meminta ladang kepada ayahnya. Maka turunlah perempuan itu dari keledainya, lalu berkatalah Kaleb kepadanya: "Ada apa?" Jawabnya: "Berikanlah kepadaku hadiah; telah kauberikan kepadaku tanah yang gersang, berikanlah juga kepadaku mata air." Lalu Kaleb memberikan kepadanya mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir.[11]
Sebagai hakim
Orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel, sehingga Ia menjual mereka kepada Kusyan-Risyataim, raja Aram-Mesopotamia dan orang Israel menjadi takluk kepada Kusyan-Risyataim (Cushan Rishathaim) 8 tahun lamanya. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb. Roh TUHAN menghinggapi dia dan ia menghakimi orang Israel. Ia maju berperang, lalu TUHAN menyerahkan Kusyan-Risyataim, raja Aram, ke dalam tangannya, sehingga ia mengalahkan Kusyan-Risyataim. Lalu amanlah negeri itu 40 tahun lamanya. Kemudian matilah Otniel anak Kenas.[12]
Peristiwa-peristiwa lain pada zaman Otniel
Menurut Seder Olam Rabbah, yaitu tawarikh orang Yahudi dari abad ke-2 M yang memuat kronologi sejak penciptaan sampai zaman Romawi, pada zaman Otniel ketika terjadi penindasan oleh Kusyan-Risyataim terjadilah dua peristiwa yang dicatat di bagian akhir kitab Hakim-hakim yaitu:
Kisah patung sembahan Mikha yang kemudian dirampas oleh suku Dan dan dibawa ke kota Dan sampai masa pembuangan (Hakim-hakim 18).
^Darmawijaya. 2009. Seluk-beluk Kitab Suci. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 135.
^Allen C. Myers. 1987. The Eerdmans Bible Dictionary. Michigan: William B. Eerdmans Publ. Comp.. Hlm 786.
^Emanuel Gerrit Singgih. 2009. Dua Konteks: Tafsir-tafsir Perjanjian Lama sebagai respons atas perjalanan reformasi di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 20.
^Snoek. 2008. Sejarah Suci. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 97.
^David F. Hinson. 2004. Sejarah Israel pada zaman Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 102.