Nurul Qomar
Nurul Qomar (11 Maret 1960 – 8 Januari 2025),[5] atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Abah Qomar, Komar, atau Qomar, adalah politikus, pemeran, dan pelawak Indonesia berdarah Sunda yang pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) selama dua periode sejak 2004 hingga 2014. Bersama dengan Derry, Eman, dan Ginanjar, mereka membentuk grup lawak Empat Sekawan yang dikenal melalui komedi situasi Lika-Liku Laki-Laki. Kehidupan PribadiNurul Qomar lahir di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1960 dari pasangan KH. Achmad Yusri dan Hj. Siti Choridah. Ia adalah anak pertama dari tujuh bersaudara. Keluarga besar kakeknya tinggal di Cirebon, Jawa Barat. Ibu kandungnya berasal dari Desa Sindang, Indramayu, sementara ayah kandungnya berasal dari Desa Ciekek, Pandeglang, Banten. Qomar, yang pernah dibesarkan oleh TOMTAM GRUP dan EMPAT SEKAWAN, menjabat sebagai Anggota DPR-RI untuk periode 2009-2014. Ia kemudian memutuskan untuk pindah ke Kabupaten Cirebon. Sejak 9 Februari 2017, Qomar menjabat sebagai rektor Universitas Muhadi Setiabudi untuk periode 2017 - 2021.[6][7] Namun, ia mengundurkan diri pada 14 November 2017 dengan alasan ingin maju dalam pilkada Kabupaten Cirebon 2018.[8] Karier PolitikNurul Qomar adalah anggota DPR untuk periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari Partai Demokrat.[9] Ia mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII dalam Pemilu Legislatif 2009. Selain itu, Qomar juga menjabat sebagai rektor Universitas Muhadi Setiabudi Brebes (UMUS) pada tahun 2017. Pada kontes Pemilihan Umum Bupati Cirebon 2013, H. Nurul Qomar mencalonkan diri sebagai Bupati Cirebon untuk periode 2013-2018 dari Partai Demokrat. Ia berpasangan dengan Drs. H. Subhan, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cirebon, dengan mengusung jargon "MARHABAN".[10] Pada kontes Pemilihan Umum Bupati Cirebon 2018, Qomar kembali mengikuti kontestasi ini, namun kali ini sebagai calon wakil bupati berpasangan dengan Mohammad Luthfi, yang juga pernah menjadi saingannya pada tahun 2013. Pasangan ini diusung oleh PKB dan Partai NasDem, yang mendaftar pada saat-saat terakhir setelah Qomar tidak mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat. Akhirnya, ia mendapat rekomendasi dari Partai NasDem, yang sebelumnya memberikan rekomendasinya pada pasangan Sunjaya - Imron. Namun, pasangan ini kembali kalah oleh petahana. FilmografiFilm
Serial Televisi
Film Televisi (FTV)
Sejarah elektoral
KematianQomar meninggal dunia pada Rabu, 8 Januari 2025, di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang saat menjalani perawatan untuk kanker usus besar yang telah menyebar ke hati dan pankreas.[15] Meskipun sempat dinyatakan sembuh dan bebas dari kanker usus besar, penyakit ini kembali menyerang dan menyebar hingga mencapai stadium 4D.[15][16] Rujukan
Pranala luar
|