Nur 2
Nur 2 adalah serial drama religi Malaysia tahun 2019 yang disutradarai oleh Shahrulezad Mohameddin dan merupakan kelanjutan dari serial drama Nur yang tayang perdana di Slot TV3 Samarinda pada tanggal 2 April 2019 hingga 25 April 2019 yang dibintangi oleh Amyra Rosli dan Syafiq Kyle. Bercerita tentang kehidupan Nur dan Ustaz Adam setelah menikah.[1][2][3][4] Ia mengisahkan tentang kehidupan Nur dan Ustaz Adam selepas mendirikan rumahtangga. Drama ini tersedia untuk streaming online di RCTI+ SinopsisUjian demi ujian menghampiri Ustaz Adam (Syafiq Kyle) dan Nur (Amyra Rosli) dalam menjalani kehidupan sebagai suami istri. Setelah menikah, Adam dan Nur mengajari anak-anaknya untuk belajar di rumah tua Nur. Awalnya niat baik mereka tidak menemui kendala hingga beberapa warga merasa tidak puas. Tetangga mereka terganggu dengan kelas belajar yang semakin populer, menyebabkan Adam dan Nur mencari tempat baru namun kekurangan dana. Adam masih melanjutkan aktivitasnya berdakwah di gang-gang yang juga didukung oleh Nur. Kehadiran Juita (Azar Azmi), pelacur baru di kawasan itu mengubah segalanya. Juita juga bermimpi menjadi seperti Nur. Dia ingin Adam menjadi miliknya. Sejak saat itu, Juita selalu mencari peluang untuk menemani Adam. Bahkan, Juita memanfaatkan Nur dengan berpura-pura menjadi sahabat Nur untuk mendapatkan Adam. Selain konflik rumah tangga, Adam juga harus menyelesaikan masalah sekolah Darul Mukhsin yang kekurangan dana akibat penggelapan Syed Hamadi (Azhan Rani). Meski meringkuk di penjara, Syed Hamadi tetap tidak tenang bahkan mengancam akan menceraikan Aisyah (Noorkhiriah) jika tidak menemukan uang jaminan untuk membebaskannya. Aisyah terjepit di antara suami dan keluarganya. Aisyah mengerutkan kening dan meminta bantuan ibunya. Ayah Haji awalnya tidak setuju karena Syed Hamadi adalah penyebab masalah keluarga mereka. Karena merasa kasihan pada Aisyah, permintaan Aisyah akhirnya dituruti. Aisyah dan Syed Hamadi juga diusir dari rumah kontrakannya dan harus berpura-pura tinggal bersama keluarga Aisyah. Kehadiran Syed Hamadi tak hanya membuat kedua mertuanya risih, tapi Nur pun menjadi takut menginjakkan kaki di rumah tersebut. Nur masih trauma dan terpengaruh dengan peristiwa kelam yang menimpa Hamadi di masa lalu. Akankah Syed Hamadi bertobat atau melanjutkan niat jahatnya untuk mendapatkan Nur? Berhasilkah Nur dan Adam mempertahankan rumah tangganya dari orang lain yang selalu hadir untuk merusak segalanya? PemeranPemeran utama
Pemeran pendukung
ProduksiPemilihan pemeranNelydia Senrose, Nadia Aqilah , Nabila Huda, Nad Zainal dan Mimi Lana adalah pilihan awal untuk menggantikan karakter Juita. Tetapi semuanya mundur karena perbedaan kreatif.[5] Azar Azmi telah dipilih untuk memainkan peran Juita.[6][7] KontroversiWanita memperkosa priaNur 2 menjadi bahan kontroversi ketika adegan terakhir yang memperlihatkan Ustaz Adam membuat laporan pemerkosaan Juita berujung pada penangkapan Juita, menarik perhatian pengacara Nor Zabetha Mohd Nor yang menggambarkan perempuan tidak dituntut atas pemerkosaan.[8] Direkturnya, Shahrulezad mengaku salah karena tidak peka terhadap klausula hukum yang menyangkut tuduhan pemerkosaan terhadap perempuan, namun menerima teguran itu dengan hati terbuka. Dia berkata: "Terima kasih kepada pengacara, Zabetha yang mengomentari adegan Adam membuat laporan polisi mengatakan dia diperkosa dan adegan polisi menangkap Juita dengan tuduhan pemerkosaan. Ya, benar menurut klausula Hukum Malaysia tidak ada istilah bagi seorang wanita memperkosa seorang pria. Tidak pernah dalam sejarah hukum Malaysia seorang wanita dituduh melakukan pemerkosaan".[9][10] Kesalahan pembacaan Al-QuranTim produksi, termasuk sutradara dan aktor Nur 2 menyadari kesalahan pembacaan Al-Quran di episode pertama dan merekam ulang pembacaan ayat Alquran dengan benar. Sebagai sutradara, Shahrulezad bertanggung jawab penuh atas kesalahan yang dianggapnya sama sekali tidak pantas, terutama terkait bacaan Alquran. Dia berkata: "Saya bertanggung jawab penuh atas kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. Ayat Alquran bukanlah sesuatu yang dapat dibuat salah. Bahkan kesalahan pengucapan memiliki arti yang berbeda, besok akan ditanyakan ... dia takut .".[11] Referensi
Pranala luar |