Nama kuil umum dipakai saat menamakan sebagian besar royalitas Tiongkok, Korea (periode Goryeo dan Joseon), dan Vietnam (seperti dinasti-dinasti Trần,Lý, dan Lê). Nama tidak sama dengan nama era. Dibandingkan dengan nama anumerta, pemakaian nama kuil bersifat lebih khusus. Kedua gelar tersebut sama-sama diberikan setelah kematian seorang kaisar atau raja, tetapi tak seperti nama anumerta biasanya, nama kuil hampir selalu terdiri dari hanya dua karakter
Di Korea, nama kuil dipakai untuk merujuk kepada raja-raja dari awal zaman Goryeo (sampai tahun 1274), dan raja-raja dan kaisar-kaisar dari Dinasti Joseon. Pada zaman Kekaisaran Korea (1897–1910), nama era wajib dipakai, tetapi nama kuil sering kali dipakai sebagai penggantinya.[1]
Di Vietnam, sebagian besar penguasa dikenal dengan nama kuil mereka, dengan pengecualian para penguasa Dinasti Tây Sơn dan Nguyễn, yang lebih dikenal dengan nama era mereka.
Referensi
- ^ Keith Pratt; Richard Rutt; James Hoare (1999). Korea: a historical and cultural dictionary. Routledge. ISBN 0-7007-0464-7.