Musyrik (Arab: المشرك ) adalah istilah dalam Islam yang merujuk kepada orang yang menyembah Tuhan selain Allah.[1] Sedangkan perbuatannya disebut sebagai syirik.[2] Secara harfiah, syirik bermakna mempersekutukan, namun secara syariat Islam, syirik ialah perbuatan meyakini adanya sosok yang setara atau menyaingi Allah sebagai Tuhan.[3] Terdapat setidaknya dua jenis syirik, yakni syirik besar dan syirik kecil:[4]
- Syirik besar adalah perbuatan menyematkan kepada seseorang atau sesuatu sifat-sifat yang menurut Islam hanya dimiliki oleh Allah semata. Contoh pelaku dari syirik ini adalah para non-muslim, termasuk pula penganut Yahudi dan Kekristenan, sebab meski mereka tergolong Ahli Kitab karena mengikuti ajaran yang diturunkan Nabi-Nabi terdahulu, namun selain menyembah Allah, al-Qur’an mengatakan kalau mereka menganggap Allah mempunyai anak, yakni Yesus bagi yang Kristen, dan Uzair bagi yang Yahudi;[5] meski para Yahudi mengaku tidak ada sejarahnya Yahudi menganggap Uzair sebagai keturunannya Tuhan.[6][7] Muslim beraliran Syi’ah rafidhah dan Sufi ekstrim juga dianggap sebagai pelaku syirik besar oleh muslim Sunni.[8]
- Syirik kecil adalah perbuatan-perbuatan yang dapat mengarah pada syirik besar, tetapi masih belum sepadan dengan syirik besar. Beberapanya seperti mempercayai jimat, atau memuliakan seseorang namun tidak sampai menuhankannya, atau bersumpah deminya.[9]
Referensi