Museum Kota Juang BireuenMuseum Kota Juang Bireuen adalah museum yang terletak di jalan di Gampong Baro, Kota Juang, Bireuen.[1] Museum ini menampilkan koleksi sejarah para tokoh Bireuen, Aceh dan Indonesia serta sejarah saat Soekarno menetap di wilayah ini. [2] SejarahMuseum ini pertama kali didirikan oleh Yayasan Museum Kota Juang Bireuen dibawah pimpinan Noor Balqis Marzuki pada tahun 2019.[3] Bangunan ini pertama kali dibangun pada tanah berukuran 600m2 yang berada di lokasi makam H. Abubakar bin Ibrahim Salim Bey beserta 4 makam keluarganya yang terdiri atas 2 bangunan utama, yakni berupa Rumoeh Tradisional Aceh dan replikasi bangunan Meuligoe Bireuen.[4]Meuligoe Bireuen merupakan cagar budaya yang menjadi tempat menginap Soekarno pada tanggal 17-18 Juni 1948. Kedatangannya disambut Husein Yusuf serta Tengku Muhammad Daud Beureueh. Dalam kedatangannya Soekarno memimpin rapat akbar di Lapangan Cot Gapu untuk menghimpun pasukan menghadapi agresi militer Belanda.[5] Peresmian museum ini dilakukan pada tanggal 30 Maret 2021 oleh Muzakkar A Gani yang menjabat sebagai Bupati Bireuen 30 Maret 2021.[6] Peresmian ini juga dilakukan bersamaan dengan penerbitan buku H Abubakar Bin Ibrahim Bin Salem Bey dan Para Tokoh Galeri Museum Kota Juang.[7] Museum terdaftar dalam Museum Nasional pada tanggal 1 September 2022 dan dimasukkan ke dalam Basis Data Museum se-Indonesia yang merupakan basis data yang dihimpun oleh Direktorat Perlindungan Kebudayaan.[3] KoleksiMuseum ini menampilkan sejarah Soekarno saat tinggal di Bireun serta ranjang yang pernah menjadi tempat tidurnya. Selain itu, museum ini juga menyimpan benda-benda peninggalan sejarah dari Bireuen.[2]Selain koleksi museum, museum ini juga memiliki sebuah taman kanak-kanak bernama TK IT Museum Kota Juang Bireun yang didirikan pada tahun 2023. [8] Kerjasama dan aktivitasPada ulang tahun kedua dari museum ini, museum ini menjalin kerja sama dengan tiga kampus yang berlokasi di sekitar museum, yaitu Institut Seni Budaya Indonesia Aceh, Universitas Islam Kebangsaan Indonesia dan Universitas Almuslim [9] Museum ini menjadi tempat kunjungan oleh para mahasiswa dari Universitas Malikussaleh[10] sekaligus menjadi lokasi perlombaan mewarnai tingkat aman kanak-kanak tingkat Kabupaten.[11] Referensi
|