Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Munisipalitas di Filipina

Munisipalitas (bahasa Tagalog: bayan/munisipalidad; bahasa Cebu: lungsod/munisipalidad; bahasa Bikol Tengah: banwaan) adalah suatu unit pemerintah daerah di Filipina. Munisipalitas juga disebut kota kecil dalam bahasa kuno karena memiliki fungsi yang sama. Munisipalitas berbeda dengan kota, suatu unit pemerintah daerah pada tingkat yang berbeda. Provinsi-provinsi di Filipina membawahkan satu atau beberapa kota dan munisipalitas, yang pada tingkat di bawahnya terbagi atas barangay, yang membawahkan barrio. Per tanggal 31 Maret 2016, ada 1.489 munisipalitas di seluruh negeri.[1]

Tanggung jawab dan wewenang

Munisipalitas diberikan wewenang otonomi oleh pemerintah pusat Republik Filipina di bawah Kode Pemerintah Daerah 1991. Munisipalitas diberikan otoritas untuk memberlakukan kebijakan dan peraturan daerah, melakukan penegakan hukum atas kebijakan dan peraturan tersebut, serta mengatur yurisdiksi mereka. Mereka dapat melakukan transaksi keuangan dan mengikat perjanjian/kontrak melalui pejabat yang terpilih dan ditunjuk serta dapat mengenakan pajak. Mereka berkewajiban untuk menegakkan semua hukum, baik daerah maupun nasional. Pemerintah pusat membantu dan mengawasi pemerintah daerah untuk memastikan bahwa mereka tidak melanggar hukum nasional. Pemerintah daerah memiliki cabang-cabang eksekutif dan legislatif sendiri. Pengawasan dan penyeimbangan antara lembaga eksekutif dan legislatif daerah lebih jelas daripada pusat.[2] Pemerintah daerah, termasuk munisipalitas, tidak memiliki lembaga yudisial sendiri. Peradilan daerah sama dengan peradilan pemerintah pusat.

Organisasi

Berdasarkan Bab II, Titel II, Buku III Undang-Undang Republik 7160 atau Kode Pemerintah Daerah 1991,[3] Suatu munisipalitas seharusnya memiliki seorang wali kota (alkalde), seorang wakil wali kota (ikalawang alkalde/bise alkalde), dan anggota-anggota (kagawad) lembaga legislatif Sangguniang Bayan dengan seorang ketua badan legislatif tersebut.

Jabatan-jabatan berikut juga harus ada untuk semua munisipalitas di Filipina:

  • Pejabat keuangan
  • Penilai
  • Akuntan
  • Pejabat anggaran
  • Koordinator perencanaan dan pengembangan
  • Pejabat teknik/bangunan
  • Pejabat kesehatan
  • Pejabat catatan sipil
  • Pejabat Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Munisipalitas
  • Pejabat Lingkungan dan Sumber Daya Alam Munisipalitas
  • Pejabat Kesejahteraan dan Pengembangan Sosial Munisipalitas

Apabila diperlukan, jabatan-jabatan berikut dapat diisi dengan ditunjuk oleh wali kota munisipalitas:

  • Administrator
  • Pejabat hukum
  • Pejabat pertanian
  • Arsitek
  • Pejabat informasi
  • Pejabat pariwisata

Tugas dan fungsi

Sebagaimana disebutkan dalam Titel II, Buku III Undang-Undang Republik 7160, wali kota adalah kepala eksekutif pemerintahan munisipalitas dan bertugas menentukan pedoman kebijakan-kebijakan dan perumusan langsung rencana-rencana pembangunan daerah. Tanggung jawab ini harus berdasarkan persetujuan Sangguniang Bayan.

Wakil wali kota (bise-alkalde) bertugas menandatangani semua surat perintah pembayaran dari kas munisipalitas. Ketua Sangguniang Bayan (Dewan Munisipalitasdapat menunjuk anggota-anggota badan legislatif selain dua belas anggota tetap atau kagawad. Kagawad dipilih melalui pemilihan umum daerah bersamaan dengan pemilihan wali kota dan wakil wali kota munisipalitas. Apabila wali kota meninggalkan posisinya secara tetap atau sementara, ketua Sangguniang Bayan akan memikul tanggung jawab dan fungsi eksekutif.

Saat wakil wali kota ikut dalam rapat bersama badan legislatif, ia tidak dapat memberikan suara, kecuali dibutuhkan untuk menyelesaikan kebuntuan. Peraturan atau ordonansi diusulkan oleh Sangguniang Bayan. Usulan tersebut dapat disetujui atau diveto (dibatalkan) oleh wali kota. Jika disetujui, usulan menjadi ordonansi daerah. Jika wali kota tidak menyetujui atau memveto usulan Sangguniang Bayan selama sepuluh hari sejak usulan itu diterima, usulan sah menjadi peraturan. Jika usulan diveto, konsepnya dikirim kembali ke Sangguniang Bayan. Untuk keadaan terakhir, usulan dapat menjadi peraturan tanpa melibatkan wali kota melalui pemungutan suara dan disetujui oleh sedikitnya dua per tiga (2/3) dari jumlah semua anggota badan legislatif.

Munisipalitas dapat memilih menjadi kota setelah mencapai persyaratan tertentu, yaitu memenuhi jumlah penduduk dan pendapatan tahunan minimum. Prosesnya diawali dengan harus disetujuinya rancangan undang-undang oleh Kongres, kemudian ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden, dan dilakukan plebisit untuk memberikan kesempatan pada penduduk munisipalitas itu memilih menerima atau menolak status kota. Keuntungan menjadi suatu kota adalah anggaran pemerintah kota lebih besar, tapi pajak menjadi lebih tinggi.

Klasifikasi pendapatan

Munisipalitas dibagi menjadi beberapa kelas pendapatan berdasarkan rata-rata pendapatan tahunan mereka dalam empat tahun sebelumnya:[4][5]

Kelas Pendapatan tahunan rata-rata ()
Pertama Paling sedikit 55.000.000
Kedua 45.000.000 - 54.999.999
Ketiga 35.000.000 - 44,999,999
Keempat 25.000.000 - 34.999.999
Kelima 15.000.000 - 24.999.999
Keenam Paling banyak 14.999.999

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Philippine Standard Geographic Code - List of Municipalities". Philippine Statistics Authority (dalam bahasa Inggris). 31-03-2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 06-07-2016. Diakses tanggal 07-11-2019. 
  2. ^ "R.A. 7160". The LAWPHiL Project (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 03-05-2016. Diakses tanggal 07-11-2013. 
  3. ^ "An act providing for a local government code of 1991". 8th Congress of the Republic of the Philippines. Diarsipkan dari versi asli tanggal 03-05-2016. Diakses tanggal 21-04-2014. 
  4. ^ "DEPARTMENT OF FINANCE ORDER No.23-08" (PDF). 29-07-2008. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 04-03-2016. 
  5. ^ "Income Classification for Provinces, Cities and Municipalities". Diarsipkan dari versi asli tanggal 30-08-2003. 
Kembali kehalaman sebelumnya