Mukim tersebut dinamai berdasarkan nama desa yang dicakupnya, Kampung Lamunin. Lat dan Munin membentuk kata Lamunin. Kata Lat dan Munin keduanya merujuk pada bukit, atau musang (rubah). Karena rubah pernah berkeliaran di daerah tersebut, Lat Munin, nama kuno, berarti Bukit Rubah atau Bukit Musang. Kedua nama tersebut akhirnya menyatu untuk membentuk Lamunin, menyembunyikan asal usul hewan dan hubungannya.[3]
Berdasarkan sensus 2016, jumlah penduduknya adalah 4.298 jiwa dengan 51.2% laki-laki dan 48.8% perempuan. Mukim tersebut memiliki 770 rumah tangga yang menempati 760 rumah tinggal. Seluruh penduduk mukim tinggal di daerah pedesaan.[5]
Pada tahun 2016, mukim mencakup desa-desa berikut:[2]
Masjid-masjid yang dibangun di mukim Lamunin antara lain:
Masjid Kampung Bang Dalam — awalnya merupakan balai ibadat yang dibangun pada tahun 1988. Sebuah masjid baru dibangun untuk menggantikan balai ibadat; dibuka untuk digunakan pada tanggal 5 Januari 2000.[6]
Masjid Kampung Layong — diresmikan pada 20 Juli 1990; mampu menampung 300 jamaah.[7]
Masjid Kampung Tengah — diresmikan pada 27 Juli 1990; mampu menampung 230 jamaah.[8]
^"SenaraiMasjid - Masjid Kampong Layong". www.kheu.gov.bn (dalam bahasa Melayu). Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 October 2021. Diakses tanggal 19 October 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)