Mikhail Sergeyvich Toltykh ( Bahasa Ukraina: Михайло Сергійович Толтих, Bahasa Rusia: Михаил Сергеивич Толтых ; 19 Juli 1980 - 8 Februari 2017), lebih dikenal dengan nom de guerreGivi (Ги́ви), adalah seorang letnan kolonel separatis Ukraina. Ia dikenal sebagai komandan Batalyon Pasukan Separatis Republik Rakyat Donetsk dalam perang di Donbas dari 2014,[2] hingga kematiannya pada awal 2017.
Biografi
Dalam sesi wawancaranya dengan Komsomolskaya Pravda, Tolstykh mengatakan bahwa ia berasal dari Ilovaisk dan menjalani wajib militer pada Angkatan Darat Ukraina dari tahun 1998 hingga 2000 pada sebuah pusat pelatihan milter, dan ingin melanjutkan di tentara sebagai tentara sukarela setalah tahun 2000, namun ditolak karena keterbatasaannya dalam bicara. Kemudian ia bekerja pada pabrik tali dan menjadi satpam pada sebuat supermarket.[3] Pada sebuah interview ia mengatakan bahwa kakeknya berasal dari etnik Georgia; nama julukan Givi berasal dari Georgia.
Pada 16 Februari 2015, Tolstykh dimasukan oleh Dewan Eropa pada daftar sanksi mereka. Pada 2016 ia didakwa di Ukraina dengan beberapa kejahatan termasuk pembuatan organisasi teroris, penculikan, dan pelecehan terhadap tawanan perang.
Perlakuan terhadap tahanan
Pada Januari 2015, beberapa video menunjukan tindakan Tolstykh yang secara fisik melecehkan personel alltileri Ukraina yang tertangkap pada Pertempuran Kedua Bandara Donetsk. Tolstykh terlihat menunjukan identitas dirinya sebelum menarik wajah tahanan, mengacungkan pisau, memotong lambang militer, dan memaksa memakannya. Oleksandra Matviychuk, kepala dari Pusat Kebebasan Sipil, mengatakan bahwa tindakan pada video tersebut adalah "pelanggaran mencolok pada Konvensi Jenewa" dan dia mengatakan sedang mempersiapkan sebuah gugatan.
Kematian
Pada pagi hari tanggal 8 Febuari 2017, ketika sedang bekertja di kantornya di Rеpublik Donetsk, Tolstykh terbunuh karena ledakan yang disebabkan peluncur roket RPO-A Shmel yang ditembakan dari jarak yang tidak diketahui.[5] Petinggi Rеpublik Donetsk mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh tentara Ukraina,[6] sementara pejabat Keamanan Ukraina mengklaim kejadian tersebut adalah hasil dari pertikaian internal di Rеpublik Donetsk.[7][8] Pada tahun 2022, jurnalis Yuriy Butusov mengatakan bahwa Tolstykh terbunuh oleh unit kontra-intelegensi Layanan Keamanan Ukraina yang disetujui oleh presiden saat itu Petro Poroshenko.[9]
Di media
Selama hidupnya dan setelah kematiannya, Tolstykh menikmati profil yang tinggi di media, begitu pula pada sosial media. Sebuah video pada pesta ulang tahunnya pada 2015 oleh jurnalis Inggris Graham Phillips, telah ditonton sebanyak lebih dari 11 juta kali di YouTube.[10] Tolstykh diketahui berteman dengan Phillips.