Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Miftah Sabri

Miftah Sabri
LahirMiftah Nur Sabri
20 Januari 1984 (umur 40)
Jakarta, Indonesia
AlmamaterUniversitas Indonesia
Pekerjaan
Partai politikPartai Persatuan Pembangunan

Miftah Nur Sabri, S.IP. (lahir 20 Januari 1984) adalah pebisnis dan politikus dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia dikenal karena mendirikan dan menjadi CEO dari portal opini Selasar, yang banyak memainkan peran opini pada Pilkada 2017 dan Pilpres dan Pileg 2019.[1] Ia juga Juru Bicara Badan Pemenang Nasional atau BPN Prabowo - Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.[2] Ia juga sempat diangkat menjadi Juru Bicara Menteri Kelautan dan Perikanan.[3] Perjalanan politik Miftah mengikuti perjalanan politik Sandiaga Uno.

Saat ini Miftah bergabung bersama Sandiaga Uno di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Miftah menjadi Caleg DPR RI Dapil Jateng I yaitu Kab. Semarang, Kab. Kendal, Kota Salatiga dan Kota Semarang dengan nomor urut 8.

Program yang menjadi andalan pria yang akrab disapa "Bang Miftah" ini adalah membuka lebih banyak lapangan kerja, membuat harga kebutuhan pokok semakin murah dan membangun kehidupan religius bagi generasi muda. Miftah menganut paham politik "politics of innovation".

Bersama Sandiaga Uno, Miftah Sabri memiliki agenda perjuangan ekonomi pada Partai Persatuan Pembangunan untuk membangkitkan kembali kejayaan PPP dengan selogan “Harga Murah, Kerja Mudah, Hidup Berkah, Pilih Kabah”.

Kehidupan pribadi

Ia lahir di Jakarta dan besar di Dumai, dan memulai pendidikan dasar di SD dan SMP YKPP di Dumai. Ia lalu melanjutkan ke SLTA di SMA Negeri 1 Padang Panjang. Pendidikan S1 kemudian ia tempuh di Fakultas Ilmu Sosial Politik di Universitas Indonesia. Saat kuliah, ia sempat menjadi Ketua SEMA FISIP UI tahun 2005. Ia banyak terlibat dalam dunia politik Indonesia melalui Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI.

Karier

Miftah Nur Sabri caleg PPP Dapil Jateng I nomor urut 8

Tahun 2007, dia mendapat tantangan dari Direktur Eksekutif Puskapol UI, Dani membuat quick count untuk Pilkada DKI. Ini quick count pertama dilakukan di Pilkada DKI dan disiarkan langsung di Jak TV. Tantangan ini yang kemudian berhasil dijawabnya dengan menggandeng Ahmad Zaki. Ia kemudian berkenalan dengan Sandiaga Uno di organisasi HIPMI, yang waktu itu menjadi Ketua HIPMI, dan semakin jauh terlibat dalam politik karenanya.[4]

Setelah sukses di Pilkada 2017, ia ditawari Sandiaga Uno untuk membantu di balaikota, yang kemudian ditolaknya. Namun ia mendapat rekomendasi untuk maju menjadi calon anggota legislatif Gerindra di DKI Jakarta. Namun ia lebih memilih maju dari Riau, karena ingin membela tanah kelahirannya.[4]

Sayangnya ia tak lolos menjadi anggota DPR RI, namun kemudian diangkat menjadi Staf Khusus Menteri dan Juru Bicara Menteri Kelautan dan Perikanan.

Miftah akhirnya memilih untuk menemani istrinya berkuliah di Illinois, Amerika Serikat. Secara daring, ia bersama kawannya di Indonesia membuat Trio Tengah Malam bersama Arie Putra (founder Total Politik) dan Budi Adiputro (wartawan CNN Indonesia) di YouTube channel Total Politik, membahas politik internasional, politik Indonesia, dan khususnya politik Amerika Serikat.

Menjelang Pemilu 2024 Miftah kembali pulang ke Indonesia dan bersama Sandiaga Uno bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menyusun strategi kampanye modern untuk PPP mengaktualisasikan prinsip kampanye modern di PPP.

Platform baru tersebut adalah ekonomi hijau, green ocean strategy (samudera hijau), dan Kerja 4 As Sandiaga Uno (Kerja Keras, Kerja Cerdas, Tuntas, Kerja Ikhlas) untuk memenangkan PPP dalam Pemilu 2024.

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya