Michel Aoun
Michel Naim Aoun (bahasa Arab: ميشال نعيم عون, translit. Mīšāl Naʿīm ʿAwn, pelafalan dalam bahasa Arab: [miːʃeːl ʕo.uːn];lahir 18 Februari 1935)[1][2] adalah Presiden Lebanon. Ia terpilih menjadi presiden pada 31 Oktober 2016 Hingga 30 Oktober 2022, pada sesi elektoral ke-46 dari parlemen Lebanon. Kekosongan jabatan kepala negara di Lebanon, sejak Presiden Michel Suleiman turun sebagai presiden pada akhir masa jabatannya pada Mei 2014, mengakibatkan benang bundet karena Parlemen gagal memilih penerus penerus selama 29 bulan dan 45 sesi parlementer sebelumnya tidak meraih kuorum untuk pemungutan suara presiden. Michel Aoun dipilih sebagai Jenderal Angkatan Darat Lebanon pada 1984. Dari 22 September 1988 sampai 13 Oktober 1990, Aoun menjabat sebagai Perdana Menteri setelah dilantik oleh Presiden Lebanon pada masa itu Amine Gemayel sebagai kepala pemerintah Lebanon dan perdana menteri sementara. Keputusan kontroversial tersebut dipandang membangkitkan dua pemerintahan rival yang memperebutkan kekuasaan pada waktu itu, yang satu oleh Jenderal Aoun dan yang lainnya oleh perdana menteri Selim Hoss. Aoun mendeklarasikan "Perang Pembebasan" melawan pasukan tentara Suriah pada 14 Maret 1989. Pada 13 Oktober 1990, pasukan Suriah menginjasi wilayah pertahanan Aoun termasuk istana presidensial di Baabda, yang menewaskan ratusan prajurit dan warga sipil Lebanon. Aoun melarikan diri ke Kedutaan Besar Prancis di Beirut, dan kemudian meraih suaka di Prancis dimana ia hidup dalam pengasingan selama 15 tahun dari 1990 sampai 2005. Ia kembali ke Lebanon pada 7 Mei 2005, sebelas hari setelah penarikan diri pasukan Suriah dari negara tersebut. Pada 2006, sebagai kepala Gerakan Patriotik Bebas, ia menandatangani Memorandum Pemahaman dengan Hezbollah, memulai aliansi besar yang berlangsung sejak itu. Disamping sejarah berdarah dengan rezim Hafez al-Assad, ayah Bashar al-Assad, Aoun mengunjungi Suriah pada 2009.[3][4] Aoun terpilih menjadi Anggota Parlemen dimana ia mengepalai Gerakan Patriotik Bebas dan koalisi parlementer yang disebut Blok Reformasi dan Perubahan, yang memiliki 27 perwakilan yang menjadikannya blok terbesar kedua dalam pemerintahan Lebanon. Ia maju menjadi kandidat pada pemilihan presiden dengan kandidat-kandidat rival utama yakni Samir Geagea, Suleiman Frangieh dan Henri Helou. Selah ia terpilih, ia dilantik menjadi Presiden Lebanon meneruskan Presiden Michel Suleiman. Tahun-tahun awalSebagai seorang Kristen Maronit, Michel Aoun, dengan keluarganya yang berasal dari Haret el Maknouniye Jezzine, lahir dalam subperkotaan campuran Kristen dan Syiah Haret Hreik, yang berada di selatan Beirut. Ia menyelesaikan pendidikan SMP-nya di College Des Frères furn al chebbak pada 1955 dan masuk Akademi Militer sebagai perwira kadet.[5] Tiga tahun kemudian, ia lulus sebagai perwira artileri dalam Angkatan Darat Lebanon. Michel Aoun menikah dengan Nadia Al Chami. Mereka memiliki tiga putri: Mireille, Claudine dan Chantal.[6] Referensi
|