Megakariosit (mega- + karyo- + -cyte, "sel nukleus besar") adalah selsumsum tulang berukuran besar yang terdiri atas sejumlah lobus yang saling berhubungan. Fungsi sel ini adalah menghasilkan keping-keping darah, yang diperlukan untuk pembekuan darah. Megakariosit merupakan 1 dari 10.000 sel sumsum tulang pada orang normal, tetapi dapat meningkat jumlahnya hampir 10 kali lipat jika tubuh terjangkit penyakit tertentu.[1]
Struktur
Secara umum, megakariosit 10 hingga 15 kali lebih besar dari sel darah merah biasa, dengan rata-rata diameternya 50-100 μm. Selama maturasinya, megakariosit akan membesar dan mereplikasi DNA-nya tanpa sitokinesis, dalam suatu proses unik yang disebut endomitosis. Akibatnya, nukleus megakariosit dapat menjadi sangat besar dan berlobulasi, sehingga bila dilihat dibawah mikroskop cahaya, dapat memberikan kesan yang salah bahwa ada beberapa nuklei. Dalam beberapa kasus, nukleus dapat mengandung hingga 64N DNA, atau bahkan 32 salinan komplemen DNA normal didalam sel tubuh manusia.
Ketika sel ini mencapai tahap megakariosit, ia kehilangan kemampuannya untuk membelah. Namun, ia masih mampu mereplikasi DNA dan melanjutkan pengembangan, menjadi poliploid. Sitoplasma terus berkembang dan komplemen DNA dapat meningkat hingga 64N pada manusia dan 256N pada tikus. Banyak fitur morfologis dari diferensiasi megakariosit yang dapat direkapitulasi dalam sel non-hematopoietik dengan ekspresi β-tubulin Kelas VI (β6).[2]
Referensi
^"Megakaryocyte quantifications in relation to thrombokinetics in primary thrombocythaemia and allied diseases". Scand. J. Haematol. 15 (5): 321–32. 1975. doi:10.1111/j.1600-0609.1975.tb01087.x. PMID1060175.