Masjid Ferhat Pasha (bahasa Bosnia: Ferhat-pašina džamija, bahasa Turki: Ferhad Paşa Camii), juga dikenal sebagai Masjid Ferhadija, adalah bangunan sentral di kota Banja Luka dan merupakan salah satu mahakarya terbesar arsitektur Islam Ottoman abad ke-16 di Bosnia-Herzegovina dan Eropa. Masjid tersebut dihancurkan pada tahun 1993 atas perintah otoritas Republika Srpska,[2] lalu dibangun ulang dan dibuka pada 7 Mei 2016.[3][4]
Dibangun atas perintah Sanjak-bey Ferhat-paša Sokolović, masjid ini dibangun pada tahun 1579[5] dengan uang yang menurut tradisi,[6] dibayarkan oleh keluarga Auersperg untuk kepala Jenderal Habsburg, Herbard VIII von Auersperg yang dipenggal Ottoman serta uang tebusan untuk putra sang jenderal yang ditawan pada suatu pertempuran di perbatasan dengan Kroasia pada tahun 1575, yang dimenangkan oleh Ferhat-paša.[7]
Masjid dengan arsitektur khas Ottoman ini kemungkinan besar dirancang oleh murid Mimar Sinan. Tidak ada data tertulis tentang pembangun yang mendirikan masjid tersebut, tetapi dari analisis arsitekturnya menunjukkan bahwa mandornya berasal dari sekolah milik Sinan karena masjid tersebut menunjukkan kemiripan yang jelas dengan Masjid Muradiye buatan Sinan di Manisa, yang berasal dari tahun 1585.[8]
Elemen arsitektur
Kompleks Masjid Ferhadija terdiri dari masjid, halaman, makam, air mancur, pagar serta gerbang. Dinding asli dipugar pada tahun 1884 dan diganti oleh dinding yang lebih kuat yang terbuat dari batu dan besi dengan dilengkapi gerbang baru dan pancuran air layak minum. Di halaman terdapat tempat wudu ("šadrvan") dengan tandon batu dengan dua belas keran. Air untuk pancuran tersebut berasal dari mata air yang masih dikenal dengan nama Šadrvan. Di atas tandon batu terdapat teralis besi tempa yang dilengkapi hiasan, dan pada abad ke-19 ditambahkan kanopi kayu dengan kubah yang dicat dengan gaya barok Turki yang dibongkar pada tahun 1955.[9]
Seperti kebanyakan bangunan jenis ini di Bosnia dan Herzegovina, masjid ini berukuran sederhana: lebar 18 meter (59 kaki), panjang 14 meter (46 kaki), dan tinggi 18 meter (59 kaki) di bagian atas kubah utama. Menara masjid memiliki tinggi 43 m (141 kaki).
Ferhadija terdaftar sebagai situs warisan budaya Bosnia dan Herzegovina pada tahun 1950. Masjid ini dilindungi oleh UNESCO hingga kehancurannya pada tahun 1993. Pada saat ini, situs tersebut beserta sisa-sisa masjid, terdaftar sebagai monumen nasional Bosnia dan Herzegovina.[9]
Penghancuran
Masjid itu merupakan salah satu dari 16 masjid yang hancur di kota Banja Luka selama Perang Bosnia antara tahun 1992 dan 1995.
Otoritas Republika Srpska memerintahkan pembongkaran seluruh kompleks masjid Ferhadija dan Arnaudija, yang jaraknya kira-kira 800 m (2.625 kaki) satu sama lain. Kedua masjid dihancurkan pada malam yang sama.
Milisi Serbia meledakkan Masjid Ferhadija pada malam 6–7 Mei 1993. 6 Mei bertepatan dengan hari raya Ortodoks Đurđevdan (hari Santo Georgius). Menara masjid selamat dari ledakan pertama, tetapi akhirnya dihancurkan juga.[10]
Sebagian besar puing dibawa ke tempat pembuangan sampah kota; beberapa batu, dan detail ornamen, dihancurkan oleh orang Serbia untuk digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Situs yang diratakan diubah menjadi tempat parkir. Beberapa minggu setelah penghancuran Ferhadija, menara jam Sahat Kula di dekatnya, juga dihancurkan.
Di Pengadilan Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslavia, seorang pemimpin Serbia dari Banja Luka, Radoslav Brđanin, dihukum karena perannya dalam mengorganisir penghancuran properti Muslim termasuk masjid, dan juga kasus pembersihan etnis non-Serbia. Dia dijatuhi hukuman penjara selama 32 tahun.
Kasus Brđanin membuktikan bahwa penghancuran masjid diatur sebagai bagian dari kampanye pembersihan etnis.[11] Selain itu, pihak Bosnia dalam kasus genosida Bosnia di Mahkamah Internasional telah mengutip penghancuran Masjid Ferhadija sebagai salah satu bagian pembersihan etnis dan genosida yang dilakukan oleh otoritas RS selama Perang Bosnia.
Rekonstruksi
Pada tahun 2001, izin pendirian masjid diberikan kepada Islamska Zajednica Banjaluke (Komunitas Islam Banja Luka). Pada 7 Mei, sekelompok nasionalis Serbia menyerang sekitar 300 Muslim Bosnia yang menghadiri upacara peletakan batu pertama. The New York Times melaporkan bahwa sekitar 1.000 orang Serbia ambil bagian dalam serangan itu. Massa yang marah melempar batu dan membakar kendaraan, toko roti, dan bendera di kantor Islamic Center, lalu mengibarkan bendera Serbia Bosnia; mereka juga menggiring babi ke lokasi masjid sebagai hinaan bagi umat Islam. Serangan itu membuat 250 orang terjebak di kantor komunitas Islam termasuk kepala utusan PBB di Bosnia, duta besar dari Inggris, Swedia dan Pakistan, serta pejabat luar negeri dan lokal lainnya. Polisi Serbia Bosnia kemudian berhasil membebaskan mereka. Lebih dari 30 orang Bosnia terluka dan sedikitnya delapan orang dibawa ke rumah sakit di Banja Luka. Satu di antaranya meninggal karena cedera kepala.[12][13] Upacara yang tertunda itu berlangsung tepat pada peringatan 8 tahun penghancuran masjid, tanggal yang kemudian dipilih sebagai Hari Masjid di Bosnia dan Herzegovina. Beberapa hari kemudian, upacara dilaksakan secara rahasia dan di bawah pengamanan ketat. Guna mengatasi serangan lanjutan, rekonstruksi tidak jadi dilakukan.
Meski banyak masjid yang dihancurkan di Banja Luka dalam Perang Bosnia telah dibangun ulang sejak 2001, Ferhadija masih menjadi isu yang diperdebatkan pada waktu itu. Pekerjaan tertunda karena kerumitan dalam membangunnya kembali secara otentik. Pusat Penelitian dan Sekolah Desain Arsitektur Sarajevo menyiapkan studi, dan biaya rekonstruksi diperkirakan sekitar 12 juta KM (sekitar $ 8 juta). Seorang hakim lokal memutuskan bahwa pemerintah kota Banja Luka harus membayar $ 42 juta kepada komunitas Islam sebagai ganti rugi atas penghancuran 16 masjid lokal (termasuk Masjid Ferhadija) selama Perang Bosnia 1992-1995.[14] Namun, putusan ini kemudian dibatalkan oleh pengadilan tertinggi di Sarajevo karena pemerintah Republik Srpska keberatan jika harus membayar kerusakan yang dilakukan oleh individu.
Masjid Ferhadija terdaftar sebagai Monumen Nasional Bosnia dan Herzegovina. Dengan Keputusan Institut Perlindungan Warisan Budaya, Sejarah, dan Alam Bosnia dan Herzegovina, bangunan itu ditempatkan di bawah perlindungan negara dan dimasukkan dalam daftar monumen budaya. Rencana Regional untuk Bosnia dan Herzegovina hingga 2002 mencantumkan masjid Ferhad-paša di Banja Luka sebagai bangunan Kategori I di bawah nomor seri 38.[9]
Pada bulan Juni 2007, perbaikan pada fondasi yang selamat dari kehancuran telah selesai, dan rekonstruksi sisa bangunan diselesaikan setelah sembilan tahun pengerjaan, dan masjid dibuka kembali untuk umum pada tanggal 7 Mei 2016.[4]
Referensi
^Structural Studies, Repairs and Maintenance of Heritage, C. A. Brebbia,L. Binda, page 437