Mashuri (lahir 27 April 1976) sastrawan berkebangsaan Indonesia. Karya-karyanya dipublikasikan di sejumlah surat kabar dan terhimpun dalam beberapa antologi. Mashuri juga tercatat sebagai salah satu peneliti di Balai Bahasa Jawa Timur. Tahun 2018, bersama Sosiawan Leak dan Raedu Basha, dia dipercaya menjadi kurator yang bertugas memilih narasumber dan menyeleksi para peserta Muktamar Sastra. Hubbu adalah judul prosanya yang
mengantarkan namanya meraih predikat sebagai juara 1 Sayembara Penulisan Novel
Dewan Kesenian Jakarta, tahun 2006.[1][2]
Latar belakang
Mashuri lahir di Lamongan, 27 April 1976. Dia menggeluti hal-ihwal terkait tradisionalitas dan religiusitas. Mashuri merupakan lulusan dua pondok pesantren di daerah kelahirannya. Dia menyelesaikan pendidikannya di Universitas Airlangga dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saat ini dia menempuh doktoral di Universitas Indonesia.
Di luar aktivitas pendidikannya, Mashuri berkiprah di Komunitas Teater Gapus dan Forum Studi Sastra dan Seni Luar Pagar (FS3LP) Surabaya. Karya-karyanya berupa puisi, cerita pendek, esei, novel, naskah drama, sejarah lokal, dan kajian ilmiah dipublikasikan di sejumlah surat kabar.
Tahun 2006 Mashuri memenangi Sayembara Menulis Roman Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Setelah menggeluti profesi sebagai pewarta, 1999-2011, sejak 2006 dia berkhidmat sebagai peneliti sastra di Balai Bahasa Jawa Timur dan wakil ketua pengurus Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Jawa Timur, sebagai kurator dalam agenda Muktamar Sastra 2018 dan Simposium Sastra Pesantren 2022 yang merumuskan sastra pesantren.
Buku Karya
Bibliografi
- Hubbu (novel)
- Jawadwipa 3003 (puisi)
- Pengantin Lumpur (puisi)
- Ngaceng 99 Sajak (puisi)
- Munajat Buaya Darat (puisi)
- Dangdut Makrifat (puisi)
- Peran Ibu dalam Cerita Sarip Tambak Oso (hasil penelitian)
- Katalog Naskah Kuno di Jawa Timur
Organisasi
- PPSJS (Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya)
- Lesbumi NU Jawa Timur
- Dewan Kesenian Jawa Timur
Lihat pula
Referensi