Istilah mal’akh YHWH, yang muncul sebanyak 65 kali di dalam Alkitab Ibrani, diterjemahkan menjadi "Malaikat TUHAN" di dalam Alkitab Bahasa Indonesia terbitan LAI.[1] Alkitab Septuaginta kadang-kadang menerjemahkannya menjadi "malaikat Tuhan" (bahasa Yunani: ἄγγελος Κυρίου, anggelos Kuriou), dan kadang-kadang pula menjadi "sang malaikat Tuhan" atau "malaikat Tuhan itu" (bahasa Yunani: ὁ ἄγγελος Κυρίου, ho anggelos Kuriou). Nas Kejadian 16:7–11 di dalam Alkitab Septuaginta pertama-tama menggunakan bentuk ἄγγελος Κυρίου, kemudian beralih ke bentuk ὁ ἄγγελος Κυρίου,[2] yakni dengan menambahkan kata ὁ sebagai kata sandang anaforis pada substantif ἄγγελος Κυρίου.[3]
Istilah yang erat kaitannya dengan istilah "malaikat Tuhan" adalah "malaikat Allah" (bahasa Ibrani: מַלְאַךְ אֱלֹהִים, mal’akh Elohim). Istilah ini muncul sebanyak 12 kali, dua di antaranya dalam bentuk jamak. Istilah lain yang juga erat kaitannya adalah "Malaikat kehadiran-Nya" (bahasa Ibrani: מלאך הפנים, Mal’akh Ha Panim). Istilah ini hanya muncul satu kali di dalam Alkitab, yaitu pada nas Yesaya 63:9.
Istilah "malaikat Tuhan" (ἄγγελος Κυρίου) juga muncul beberapa kali di dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, misalnya pada nas Lukas 1:11–19 yang mengidentikannya dengan Gabriel.
^"Artikel atau kata sandang anaforis adalah kata sandang yang mengacu kepada substantif yang sudah disebutkan sebelumnya. Substantif biasanya pertama kali disebut tanpa didahului kata sandang karena baru diperkenalkan, tetapi penyebutan substantif yang sama sesudah itu ditambahi kata sandang untuk mengacu kepada penyebutan sebelumnya" (The Berean Christian Bible Resources: Kata sandang dan lain-lain dalam bahasa Yunani).
von Heijne, Camilla Hélena, The Messenger of the Lord in Early Jewish Interpretations of Genesis, BZAW 412, De Gruyter, Berlin, New York, 2010, ISBN978-3-11-022684-3
S.A. Meier, angel of Yahweh, in: The Dictionary of Deities and Demons, eds. K. van der Toorn, B. Becking, P. W. van der Horst, Leiden-Boston-Köln 1999, pp. 53–59.