Santo Maksimilianus Maria Kolbe (8 Januari 1894 – 14 Agustus 1941), yang dihormati dengan nama Santo Maksimilianus Kolbe, adalah seorang biarawanConventual FranciscanPolandia yang mengajukan diri untuk dihukum mati menggantikan Franciszek Gajowniczek di kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz di Polandia.
Kolbe, anak dari seorang keluarga Polandia yang memiliki sebagian darah Jerman, dilahirkan pada 1894 di Zduńska Wola, yang pada waktu itu bagian dari Kekaisaran Rusia, anak kedua dari Juliusz Kolbe dan Mariann Kolbe. Orang tuanya pindah ke Pabianice, di mana mereka bekerja sebagai penjahit, kemudian menjalankan toko buku. Kemudian, pada 1914, ayahnya bergabung dengan Polish Legion milik Józef Piłsudski dan ditangkap oleh Rusia karena berjuang untuk kemerdekaan sebagian Polandia.
Pada 1912, dia dikirim ke Krakow, dan pada tahun yang sama ke Roma di mana dia belajar filosofi, teologi, matematika, dan fisika. Dia sangat berminat terhadap astrofisika dan kemungkinan penerbangan luar angkasa. Ketika dia di Roma dia merancang pesawat antariksa, mirip dengan konsep space shuttle, dan mencoba mempatenkannya. Dia meraih gelar doktor dalam filosofi pada 1915 di Universitas Pontifikal Gregorian, dan doktor dalam teologi pada 1919 di Universitas Pontifikal Santo Bonaventura.
Kolbe di Auschwitz
Pada Perang Dunia II, dalam biara, Kolbe memberikan perlindungan bagi pengungsi dari Polandia, termasuk 2000 orang Yahudi. Dia juga aktif di radio amatir dan menjelekkan aktivitas Nazi dalam laporannya.
Pada 17 Februari1941 dia ditahan oleh Gestapo Jerman dan ditahan di penjara Pawiak, dan pada 25 Mei ditransfer ke Auschwitz I sebagai tahanan #16670.
Pada Juli 1941, seseorang dari barak Kolbe menghilang, membuat SS-HauptsturmführerKarl Fritzsch, Lagerführer (komandan kamp) mengambil 10 orang dari barak yang sama untuk dihukum mati kelaparan di Blok 11 (terkenal dengan penyiksaannya), dalam rangka mencegah pencobaan untuk melarikan diri. (Orang yang hilang tersebut kemudian ditemukan mati tenggelam di kamp latrine). Salah satu orang yang dipilih adalah Franciszek Gajowniczek, dia berkeluh keluarganya, dan Kolbe sukarela menggantikan tempatnya.
Pada saat dikurung di tahanan, dia memimpin orang lainnya dalam nyanyian dan doa. Setelah tiga minggu dehidrasi dan kelaparan, hanya Kolbe dan tiga orang lainnya masih hidup. Akhirnya dia dihukum dengan suntikan asam karbolik.